8 Kebiasaan yang Dilakukan Orang dengan Pembawaan Tenang, Hidup Damai dan Anti Drama!

Firzaputri Maulida Maharani | Beautynesia
Rabu, 01 May 2024 19:30 WIB
8 Kebiasaan yang Dilakukan Orang dengan Pembawaan Tenang, Hidup Damai dan Anti Drama!
8 Kebiasaan yang Dilakukan Orang dengan Pembawaan Tenang, Hidup Damai dan Anti Drama!/Foto: Freepik

Bersikap tenang bukanlah suatu hal yang dilakukan untuk sekadar pencitraan, maupun untuk berpura-pura tidak tahu saat kekacauan merajalela.

Menjadi tenang adalah tentang menjaga kedamaian batin, bahkan saat dunia bekerja di luar kontrol manusia.

Berikut ini merupakan 8 kebiasaan yang dilakukan oleh orang dengan pembawaan tenang menurut laman Global English Editing!

Berteman dengan Keheningan

Orang dengan kepribadian tenang/Foto: Freepik/stockking

Orang yang tenang dapat memahami kekuatan dari sebuah keheningan. Keheningan mengizinkan kita untuk hadir penuh, sadar utuh dalam suatu momen. 

Dilansir dari APA, mindfulness, komponen penting dari keheningan, dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres. Mindfulness membantu kita menilik pikiran maupun perasaan tanpa dihakimi.

Mulailah belajar untuk merasakan keheningan setiap harinya. Ambil beberapa waktu untuk meditasi, berlatih mindfulness, atau sekedar duduk menikmati keheningan. Dengan begitu, Beauties dapat lebih menghargai keberadaan diri sendiri.

Belajar Menerima

Orang dengan kepribadian tenang/Foto: Freepik/benzoix

Orang dengan pembawaan tenang juga memahami bahwa kehidupan penuh dengan gejolak naik turun, dan mereka menerima hal tersebut tanpa keberatan.

Menolak fakta yang terjadi justru hanya menambah tekanan dan ketidaknyamanan. Sedangkan, penerimaan mengizinkan kita untuk mensyukuri nikmat dan ketenangan.

Penerimaan bukan berarti membuat kita menjadi pasif atau menyerah dengan keadaan. Penerimaan adalah bagaimana kita menerima kondisi yang sedang kita hadapi dan tidak memaksakan hal tersebut sesuai dengan kemauan kita. 

Meningkatkan Welas Asih

Orang dengan kepribadian tenang/Foto: Freepik/benzoix

Selanjutnya, orang dengan kepribadian tenang dapat mengerti cara menghargai diri sendiri dan orang lain dengan kebaikan. Ia mengetahui bahwa emosi negatif seperti kemarahan dan kebencian hanya mengganggu ketenangan pikiran.

Welas asih mendorong rasa empati dan pengertian, kita akan lebih mampu memberi respon yang seimbang terhadap perilaku orang lain atau diri sendiri.

Orang yang tenang menangani situasi sulit dengan pemikiran welas asih. Mereka mengizinkan diri untuk merasa, untuk empati, dan untuk merespon dengan baik.

Menerapkan Kebiasaan Mindfulness

Orang dengan kepribadian tenang/Foto: Freepik/jcomp

Mindfulness bukan sekedar teknik pernafasan belaka. Mindfulness adalah cara untuk hidup yang bisa diterapkan ke dalam kehidupan sehari-hari.

Intinya, mindfulness adalah bagaimana kita dapat hadir dan menyadari apa yang dilakukan saat itu. Hal ini adalah tentang memperhatikan pikiran, perasaan, dan sensasi dalam diri tanpa penghakiman.

Sekilas, mindfulness terasa mudah dilakukan, namun kita sering kali tidak sadar masih menyesali masa lalu atau khawatir dengan masa depan. Kita lupa bahwa sedang hidup di masa sekarang.

Ketika kita dapat hadir utuh, kita menjadi lebih sadar terhadap reaksi kita dan mampu merespon dengan tenang dan rasional.

Hidup dengan Ego yang Minim

Orang dengan kepribadian tenang/Foto: Freepik/jcomp

Ketika kita berhasil meredam ego, kita tidak akan bergantung pada hasil dan lebih menerima bagaimana kehidupan akan memberikan yang terbaik pada kita. 

Kita menjadi orang yang lebih mengerti, memaafkan, dan yang terpenting, menjadi lebih tenang.

Cobalah untuk hidup dengan minim ego. Berhasil meminimalisir ego bukan berarti menolak keinginan atau ambisi diri, namun tentang bagaimana kita menyadari bahwa kita adalah bagian dari sekelompok orang. Akhirnya, kita tidak akan membiarkan keegoisan mengganggu ketenangan jiwa.

Berlatih untuk Dapat Memisahkan Diri dari Kebisingan (Detachment)

Orang dengan kepribadian tenang/Foto: Freepik/jcomp

Detachment adalah konsep sentral dalam agama Budha dan praktik mindfulness. 

Orang dengan kepribadian tenang mempelajari keterpisahan diri bukan semata-mata untuk menjadi berbeda, namun, untuk melepaskan diri dari ketergantungan atas hasrat dan barang kepemilikan.

Mereka menjalani konsep hidup mengalir secara alami, tanpa berusaha merubah hasil akhir. Mereka menerima perubahan sebagai hal yang tidak bisa dikontrol dan beradaptasi dengan fleksibel.

Belajar Kebersyukuran

Orang dengan kepribadian tenang/Foto: Freepik/wayhomestudio

Ketika Beauties dapat bersyukur, kita akan fokus pada hal yang kita miliki ketimbang hal-hal yang tidak dimiliki. Kita mampu menghargai aspek positif dari kehidupan, yang akhirnya dapat meningkatkan suasana hati, mengurangi stres dan kecemasan.

Menurut seorang ahli mindfulness, Jon Kabat-Zinn, mindfulness adalah bagaimana kita mampu menerima kondisi saat ini, begitu saja maupun senang maupun tidak, tanpa tergantung atau menolaknya.

Orang yang tenang bersyukur tidak hanya pada hal yang menyenangkan, namun juga pada tantangan hidupnya. Mereka mengerti bahwa setiap kesempatan dapat memberikan pembelajaran untuk bertumbuh. 

Mampu Menerima Perasaan Tidak Nyaman

Orang dengan kepribadian tenang/Foto: Freepik/wayhomestudio

Orang dengan pembawaan tenang tidak menghindari situasi atau perasaan yang tidak menyenangkan. Mengapa? Karena mereka mengerti bahwa hal yang tidak nyaman pun merupakan bagian dari kehidupan. Menghindarinya justru akan membuat mereka semakin stres. 

Ketika menghadapi situasi maupun perasaan yang tidak menyenangkan, cobalah untuk tidak lari dari hal tersebut. Sambutlah, amatilah, dan belajarlah dari perasaan tidak nyaman tersebut. Kemudian, Beauties mungkin akan terkejut bahwa cara ini dapat membantu meningkatkan resiliensi dan membawa ketenangan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE