9 Evolusi Standar Kecantikan dari Berbagai Zaman, Ada yang Menyebabkan Cacat Permanen!
Beauties, tampil cantik adalah idaman setiap perempuan. Merawat diri adalah bagian dari kebutuhan setiap orang untuk menunjukkan sisi terbaiknya. Namun, banyak yang salah mengartikan kecantikan sebagai keharusan memenuhi standar tertentu.
Khususnya di Indonesia, obsesi berkulit putih dan berbadan kurus masih menjadi isu utama yang menyebabkan krisis kepercayaan diri mayoritas perempuan. Padahal, standar kecantikan bukanlah patokan yang valid untuk menilai menarik atau tidaknya seseorang di mata orang lain. Selain berbeda-beda di tiap daerah, standar kecantikan bahkan selalu berubah menurut jaman, lho!
Berikut adalah evolusi standar kecantikan dari waktu ke waktu yang dilansir dari laman Zeit Geist. Simak, yuk!
Perempuan Gemuk adalah Idaman di Masa Yunani Kuno
![]() Beauty Standard Yunani Kuno/Foto: Fedor Olykainen |
Dari dulu hingga sekarang, kecantikan seringkali diasosiasikan dengan kekayaan dan status sosial seseorang. Orang yang berada di strata atas selalu dijadikan patokan perempuan ideal.
Di abad ke-500 hingga 300 sebelum masehi, perempuan kelas atas di peradaban Yunani Kuno cenderung berkulit putih pucat dan memiliki perawakan yang gemuk. Mereka yang kaya tidak perlu terjun ke lapangan untuk bekerja keras, sehingga kulit mereka diasumsikan pasti jarang tersentuh sinar matahari. Sedangkan perawakan gemuk dianggap berkaitan dengan kemudahan mengakses sumber makanan yang menandakan tingkat kekayaan mereka, Beauties.
Kaki Dilipat Sekecil Mungkin Agar Diakui Cantik di Masa Dinasti Han
![]() Beauty Standard Dinasti Han/Foto: Weebly |
Standar kecantikan Asia hari ini ternyata banyak dipengaruhi oleh Dinasti Han, lho, Beauties! Masyarakat Dinasti Han percaya bahwa perempuan yang paling cantik adalah mereka yang berkulit putih pucat dan berbadan langsing. Namun, saat itu kulit putih tidak ada kaitannya secara langsung dengan pesona visual, melainkan mitos bahwa kulit putih dapat menyembunyikan kesalahan dan sifat tercela seseorang.
Selain itu, Dinasti Han memiliki tradisi kecantikan yang ekstrim, yakni melipat telapak kaki hingga berbentuk seruncing mungkin. Semakin runcing bentuk kakinya, maka orang tersebut dipandang semakin cantik.
Kemakmuran adalah Simbol Kecantikan Menurut Peradaban Renaisans Italia
![]() Beauty Standard Renaisans Italia/Foto: HubPages |
Selama masa Renaisans, perempuan memiliki tugas untuk mencerminkan status suaminya baik dalam perilaku maupun penampilan luar. Karena pria terpandang memiliki sumber daya berlimpah, maka perempuan harus mencerminkan kesejahteraannya dengan merawat diri dan memiliki tubuh yang subur.
Karena keharusan ini, standar kecantikan di peradaban Renaisans Italia pada tahun 1400 hingga 1700 sebelum masehi adalah memiliki kulit putih, payudara besar, perut bulat, tubuh berisi, pinggul penuh dan biasanya berambut ikal. Berbeda dengan masa kini, di masa Renaisans perempuan bertubuh kurus akan memiliki citra buruk karena dianggap tidak terurus atau hidupnya tidak sejahtera.
Korset Mematikan adalah Kunci Kecantikan Perempuan Era Victoria
![]() Beauty Standard Era Victoria/Foto: Canva/ Media Whalestock |
Selama era Victoria, perempuan tidak hanya dituntut untuk bertubuh langsing, tapi juga harus memiliki pinggang yang sangat ramping. Perempuan di era tahun 1837 hingga 1901 masehi ini sangat terkenal dengan korset ketatnya yang fenomenal.
Korset yang digunakan di masa ini ditarik sangat ketat hingga mendorong payudara ke atas sangat tinggi dan menarik bahu ke belakang sampai tulang belikat hampir bersentuhan. Selain itu, perempuan dari semua kalangan selalu mengusahakan agar memiliki kulit sangat putih. Bahkan, Ratu Victoria tidak segan memakai bedak yang mengandung merkuri demi tampak sangat cerah.
9 Evolusi Beauty Standard dari Berbagai Zaman, Ada yang Menyebabkan Cacat Permanen
Evolusi Standar Kecantikan dari Masa ke Masa/Foto: freepik
Tren Androgini di Era Roaring Twenties
![]() Beauty Standard Roaring Twenties/Foto: Pinterest/Steve Pseno |
Jika standar kecantikan pada umumnya mencoba untuk menjadi sefeminin mungkin, era roaring twenties di tahun 1920 an justru memandang penampilan androgini sebagai daya tarik tersendiri. Alih-alih menonjolkan lekuk tubuh mereka, para perempuan justru mengenakan bra yang membuat dada mereka terlihat rata. Pakaian yang menjadi tren saat itu adalah yang memberi kesan pinggang dan pinggul kecil.
Tatanan rambut panjang tidak begitu disukai di era ini, Beauties. Kebanyakan orang memotong rambut mereka menjadi gaya rambut bob pendek dan berponi. Inti dari tren penampilan perempuan di roaring twenties adalah menonjolkan sedikit maskulinitas sebagai daya tarik tersendiri dalam diri perempuan.
Era Keemasan Hollywood, Kecantikan Berkiblat Pada Marilyn Monroe
![]() Beauty Standard Hollywood/Foto: New York Daily News |
Meski berbeda era, namun banyak orang masa kini mengenal sosok Marilyn Monroe. Aktris fenomenal ini pernah menjadi kiblat kecantikan bahkan simbol sensualitas di tahun 1930 hingga 1950, lho!
Marilyn Monroe dijadikan contoh perempuan ideal karena dianggap memenuhi standar kecantikan Hollywood pada masanya. Berkaca dari Marilyn Monroe, para perempuan yang memiliki figur “jam pasir” atau “pinggang tawon” dinilai sebagai sosok yang menarik. Para perempuan berlomba-lomba mengikuti tren bra peluru untuk memberi kesan payudara yang menonjol, serta rok minim atau rok pensil yang memberi aksen di bagian pinggul.
Kesempurnaan di Era Supermodel
![]() Beauty Standard Era Supermodel/Foto:Tumblr |
Tahun 1980 adalah tahun di mana supermodel mulai bermunculan. Era ini didominasi oleh penampilan ikon seperti Cindy Crawford, Naomi Campbell, Claudia Schiffer dan banyak lagi. Dipengaruhi oleh tokoh-tokoh ini, standar kecantikan di masa itu menuntut perempuan untuk berbadan langsing dan tinggi, atletis, berbadan kencang namun tak perlu berotot.
Dikarenakan kegandrungan perempuan untuk menirukan tren kecantikan satu ini, dikabarkan terjadi peningkatan jumlah penderita anoreksia akibat obsesi yang meluas untuk berolahraga.
Obsesi Berbadan Kurus di Era Heroin Chic
Heroin chic adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bagaimana model pada saat itu terlihat sangat kurus hingga tampak seperti kecanduan obat terlarang. Pada tahun 1990, tubuh yang tinggi dengan berat badan di bawah standar menjadi patokan kecantikan pada masanya.
Karena para supermodel populer dengan perawakan jangkung, kaum perempuan ikut mati-matian mengurangi berat badan mereka agar diterima dalam standar kecantikan masyarakat di era itu. Di era ini, Kate Moss adalah kiblat mode yang sering diglorifikasi dan dijadikan ikon di pamflet-pamflet, Beauties.
Langsing Tapi Berisi adalah Standar Kecantikan Postmodern Hingga Saat Ini
![]() Beauty Standard Postmodern/Foto: Daily Mail |
Standar kecantikan yang ada hari ini merupakan hasil pengembangan lebih lanjut sejak era postmodern dimulai, yakni sejak tahun 2000-an. Di masa ini, perempuan diharapkan memiliki payudara besar, dan bokong besar, sambil mempertahankan perut rata dan celah paha. Dalam penggunaan istilah sehari-hari, standar kecantikan postmodern dirangkum dalam istilah "slim-thicc", alias langsing tapi tetap berisi, di mana kedua hal ini secara alami umumnya mengandung kontradiksi.
Ketika tubuh langsing, secara alami lemak di bagian tubuh lain juga berkurang, sedangkan ketika lemak diharapkan menumpuk di bagian tubuh tertentu, sangat sulit untuk mengosongkan bagian pinggang dan perut agar menjadi kecil dan rata.
Model yang dianggap sangat ideal dengan standar kecantikan ini adalah Kim Kardashian yang kemudian amat populer di media sosial. Karena standar kecantikan ini tidak realistis, prosedur operasi plastik sudah menjadi hal umum yang dilakukan perempuan demi memiliki figur tubuh yang sama dengan Kim Kardashian.
Setelah mengetahui perubahan beauty standard dari waktu ke waktu, semoga kamu semakin yakin bahwa cantik itu relatif dan tidak memiliki patokan ya, Beauties. Bentuk tubuh bisa berubah mengikuti zaman dan usia, namun inner beauty tetap memiliki patokan yang sama. Mengasah kemampuan, tata krama dan pembawaan diri akan dengan sendirinya memancarkan kecantikan alami dari kepercayaan dirimu.
***







