Ajukan Gugatan, Ben & Jerry's Tuduh Unilever Berusaha Bungkam Dukungan yang Diberikan untuk Palestina
Brand es krim Ben & Jerry's baru-baru ini mengajukan gugatan hukum terhadap Unilever, perusahaan induknya. Brand es krim asal Amerika Serikat (AS) ini menuduh Unilever berusaha membungkam mereka untuk membela Palestina dalam genosida yang dilakukan Israel.
Gugatan yang diajukan Ben & Jerry's juga mengklaim bahwa Unilever telah mengancam akan membubarkan dewan direksi dan menggugat para direktur atas masalah tersebut.
"Unilever telah gagal mematuhi kewajiban kontraktualnya dengan Ben & Jerry's dengan mengancam akan membubarkan dewan independen perusahaan, menuntut anggota dewan, mengintimidasi personel, dan menyensor perusahaan dari menyuarakan dukungannya secara terbuka untuk perdamaian dan hak-hak pengungsi," bunyi gugatan tersebut, dilansir dari Independent.
Bukan Pertama Kali Berikan Dukungan untuk Palestina
Ben & Jerry's/Foto: Dok. Ben & Jerry's
Ini bukan pertama kali Ben & Jerry's menunjukkan dukungannya terhadap Palestina. Sebelumnya pada 2022, Ben & Jerry's pernah berselisih dengan Unilever karena brand es krim tersebut ingin berhenti menjual produknya di Tepi Barat yang diduduki Israel karena tidak sesuai dengan nilai yang dipegang Ben & Jerry's.
Langkah ini membuat beberapa investor melepas saham Unilever. Perusahaan raksasa itu kemudian menjual divisi Ben & Jerry’s di Israel ke operasi lokal, yang mendorong pembuat es krim tersebut untuk menuntut perusahaan induknya sebelum mencapai penyelesaian dua tahun lalu.
Dilansir dari Reuters, dalam gugatan terbaru, Ben & Jerry's mengatakan bahwa Unilever telah melanggar ketentuan penyelesaian tahun 2022, yang masih dirahasiakan. Namun, sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Unilever diharuskan untuk "menghormati dan mengakui tanggung jawab utama dewan independen Ben & Jerry's atas misi sosial Ben & Jerry's," menurut gugatan tersebut.
Namun, menurut gugatan tersebut, "Ben & Jerry's telah empat kali mencoba berbicara di depan umum untuk mendukung perdamaian dan hak asasi manusia. Unilever telah membungkam setiap upaya ini."
Ben & Jerry's mengatakan bahwa mereka telah mencoba menyerukan gencatan senjata, mendukung perjalanan aman pengungsi Palestina ke Inggris, mendukung mahasiswa yang memprotes kematian warga sipil di Gaza di perguruan tinggi AS, dan mengadvokasi penghentian bantuan militer AS ke Israel. Namun, upaya itu diduga dibungkam oleh Unilever.
“Unilever telah membungkam setiap upaya ini,” kata Ben & Jerry’s.
Tanggapan Unilever
Unilever/Foto: Shutterstock
Menanggapi gugatan dari Ben & Jerry's, juru bicara Unilever mengatakan, "Kami turut berduka cita kepada semua korban peristiwa tragis di Timur Tengah. Kami menolak klaim yang dibuat oleh dewan misi sosial B&J, dan kami akan membela kasus kami dengan sangat kuat. Kami tidak akan berkomentar lebih lanjut tentang masalah hukum ini.”
Ben & Jerry's didirikan oleh Ben Cohen dan Jerry Greenfield di Vermont, AS, pada tahun 1978 dengan misi untuk "memajukan hak asasi manusia dan martabat". Unilever mengakuisisi bisnis tersebut pada tahun 2000, tetapi dijalankan secara otonom oleh dewan direksi yang independen, yang memungkinkannya untuk berkampanye tentang isu-isu sosial.
Menurut gugatan, Ben & Jerry's mengatakan bahwa Peter ter Kulve, kepala divisi es krim Unilever, pria itu khawatir tentang "persepsi antisemitisme yang terus berlanjut" mengenai merek es krim yang menyuarakan pendapatnya tentang pengungsi Gaza. Sebagai informasi, antisemitisme artinya sikap prasangka, kebencian, atau permusuhan terhadap orang Yahudi.
Unilever juga diharuskan, berdasarkan perjanjian penyelesaian, untuk melakukan pembayaran total sebesar 5 juta USD (sekitar Rp79 milair) kepada Ben & Jerry's agar merek tersebut memberikan sumbangan kepada kelompok hak asasi manusia pilihannya,.
Ben & Jerry's memilih kelompok hak asasi manusia Jewish Voice for Peace dan Cabang Wilayah Teluk San Francisco dari Council on American-Islamic Relations. Namun, Unilever menolak pilihan tersebut, dengan mengatakan bahwa Jewish Voice for Peace "terlalu kritis terhadap pemerintah Israel".
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!