Belajar dari Viralnya Miftah Maulana 'Guyon' ke Penjual Es Teh, Seperti Apa Adab Bercanda dalam Islam?
Usai viral menjadi sorotan warganet karena videonya yang mengolok-olok penjual es teh bakul, Gus Miftah pun menyampaikan permintaan maafnya. Ia mengaku khilaf menyampaikan hal tersebut, dan mengaku dirinya sering bercanda.
"Saya Miftah Maulana Habiburrahman, menanggapi yang viral hari ini. Pertama, dengan kerendahan hati saya meminta maaf atas kekhilafan saya. Saya memang sering bercanda dengan siapapun," ucap Gus Miftah seperti dilansir dari detikHot.
Karena itu, ia pun ingin meminta maaf secara langsung pada penjual es itu dan berharap dibukakan pintu maaf untuknya.
"Oleh karena itu, atas candaan kepada yang bersangkutan saya akan meminta maaf secara langsung. Mudah-mudahan dibukakan pintu maaf untuk saya," sambungnya.
Belajar dari viralnya Gus Miftah yang mengolok-olok penjual es teh dan menyebut dirinya adalah sosok yang suka bercanda. Bagaimanakah sebenarnya bercanda dalam Islam?
Adab Bercanda dalam Islam
Foto: Freepik/pressfoto
Perlu diketahui, bercanda dalam Islam bukanlah hal yang dilarang. Rasulullah SAW pun, suka mengajak istri dan sahabatnya untuk saling bercanda. Sebab, dengan bercanda bisa menciptakan keakraban dan kebahagiaan.
Namun, penting menjadi catatan bahwa bercanda yang dilakukan tidak melukai perasaan orang lain. Karena itulah bercanda pun ada adabnya!
Mengutip buku Tuntunan Adab-Adab Sunnah Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam untuk Kehidupan Sehari-Hari, berikut beberapa adab bercanda dalam Islam, melansir detikSulsel:
1. Jangan Berbohong dan Menghina
Beauties, hindari berbohong atau menghina orang lain saat becanda. Hal ini sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW, yaitu:
"Sesungguhnya aku juga bercanda, namun aku tidak mengatakan kecuali yang benar." (HR Thabrani dalam Al-Kabir: 13443)
Dalam hadits yang lain, Rasulullah juga bersabda:
"Celakalah seseorang yang berbicara dusta untuk membuat orang lain tertawa, celakalah ia, celakalah ia." (HR Abu Dawud: 4490)
2. Jangan Berkata Buruk
Pakailah adab saat berbicara dengan sesama manusia, dengan tidak berkata-kata buruk. Bahkan, jika itu hanya untuk sebuah gurauan.
Dalam Al-Qur'an Surat Al Isra ayat 53, Allah berfirman:
"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku, hendaklah mereka mengatakan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya setan itu (selalu) menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya setan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."
3. Jangan Berlebihan dan Berbuat Olok-olok
Ilustrasi bullying/ Foto: Getty Images/iStockphoto/gan chaonan |
Dengan bercanda memang bisa membuat obrolan menjadi lebih seru, namun jangan sampai candaan dilebih-lebihkan hingga melampaui batas. Sikap tersebut bisa menjadi tanda orang itu tidak memiliki niat yang benar dalam bercanda.
Saat seseorang menyampaikan candaan yang menjatuhkan martabat orang lain, maka itu sama saja ia telah menjatuhkan kehormatannya sendiri. Bahkan, jika ada yang bercanda dengan membawa-bawa atribut agama dan juga dengan niat melecehkan, maka orang tersebut termasuk golongan yang dilaknat oleh Allah.
Allah berfirman Al-Qur'an surat At Taubah ayat 65 sebagai peringatan.
وَلَىِٕنْ سَاَلْتَهُمْ لَيَقُوْلُنَّ اِنَّمَا كُنَّا نَخُوْضُ وَنَلْعَبُۗ قُلْ اَبِاللّٰهِ وَاٰيٰتِهٖ وَرَسُوْلِهٖ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِءُوْنَ
Artinya: Sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka, mereka pasti akan menjawab, "Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja." Katakanlah, "Apakah terhadap Allah, ayat-ayat-Nya, dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?"
4. Jangan Menakut-nakuti
Jangan juga membuat candaan yang menakut-nakuti orang lain. Rasulullah bersabda:
"Tidak halal bagi seorang muslim membuat takut muslim yang lain." (HR Abu Dawud: 5004)
5. Jangan Menyembunyikan Barang Orang Lain
Terakhir, Rasulullah SAW bersabda, "Jangan sekali-kali salah seorang dari kalian mengambil barang milik saudaranya, baik untuk bercanda atau sungguhan." (HR Abu Dawud: 5033)
Gus Miftah Sudah Bertemu Pak Sunhaji dan Meminta Maaf
Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJogja
Update terbaru, kini pemilik nama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman tersebut telah bertemu dengan Pak Sunhaji, penjual es teh bakul yang viral di Grabag, Kabupaten Magelang.
Melansir detikJateng, Gus Miftah datang untuk meminta maaf dan menyampaikan bahwa maksudnya saat kejadian hanya ingin bercanda.
"Yang saat itu niatnya guyon tapi disalahpresepsikan, tapi apapun itu aku minta maaf sama Kang Sunhaji. Niatnya guyon malah jadi kedawan-dawan ya," kata Gus Miftah dalam pertemuan itu.
Gus Miftah juga menyebut Sunhaji merupakan sosok penjual es teh yang sering hadir saat pengajian. Dia juga berencana mengadakan pengajian di sekitar lokasi tersebut.
"Penjual es teh spesialis pengajian, ke mana-mana ngaji,"tambahnya.
Pak Sunhaji mengaku senang dengan kedatangan Gus Miftah ke rumahnya. Namun, dirinya pun tidak banyak bicara, karena masalahnya sudah selesai.
"Senang. Saya merasa bangga kedatangan Gus Miftah. Tapi, saya tidak berbicara banyak karena masalah ini sudah selesai," kata Sunhaji dengan wajah berkaca-kaca.
"Saya sudah memaafkan," ujarnya.
Beauties, belajar dari viralnya masalah ini, penting untuk kita selalu bertutur kata dengan baik. Termasuk bercanda, tidak boleh sampai menyakiti hati orang lain dan harus selalu menggunakan adab ya!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi bullying/ Foto: Getty Images/iStockphoto/gan chaonan