BILLBOARD
970x250

Berkenalan dengan Productivity Paranoia, Ketika Pimpinan Sulit Percaya pada Anggota Timnya

Patricia Astrid Nadia | Beautynesia
Jumat, 26 May 2023 16:00 WIB
Berkenalan dengan Productivity Paranoia, Ketika Pimpinan Sulit Percaya pada Anggota Timnya
ilustrasi/ Foto freepik.com: jcomp

Mungkin kamu pernah heran dan jengkel saat bos kamu curiga atau nggak percaya dengan kinerjamu selaku karyawan. Mulai dari dianggap nggak produktif dan nggak optimal menyelesaikan tanggung jawabmu. 

Ilmu psikologi menyebut kondisi ini dengan istilah productivity paranoia. Dikutip dari situs psychology today, berikut berbagai alasan yang menyebabkan boss kamu ragu kalau kamu udah bekerja dengan produktif, Beauties.

1. Bos dan Karyawan tidak memahami cara kerja satu sama lain

Boss dan Karyawan Nggak Sefrekuensi. Foto freepik.com: jcomp
Boss dan Karyawan Nggak Sefrekuensi. Foto freepik.com: jcomp

Umumnya, productivity paranoia terjadi ketika bos belum sepenuhnya mengenal cara karyawannya bekerja. Seperti halnya cara karyawannya mendapat motivasi atau semangat kerja dan cara karyawannya merasa nyaman bekerja dan sukses menyelesaikan tiap tanggung jawabnya.

Di kantor, pastinya ada karyawan yang lebih nyaman duduk diam, sambil mendengarkan lagu atau mungkin menonton Youtube dan bicara seperlunya saja. Tapi tugasnya tetap terselesaikan. Ada juga karyawan yang hobi ngobrol ke divisi lain, sambil bergaul untuk mendapat energi. Namun, boss yang belum paham dengan cara kerja karyawan, menilai karyawannya nggak serius bekerja. Ujung-ujungnya bos sibuk memberi teguran atau jadi terkesan menceramahi kamu, Beauties. 

2. Ekspektasi yang Ambigu dari Bos

Ekspektasi Ambigu dari Boss. Foto freepik.com: kamranaydinov
Ekspektasi Ambigu dari Boss. Foto freepik.com: kamranaydinov

Hal yang wajar saat pimpinan punya ekspektasi terhadap karyawannya. Tapi saat pimpinan nggak bisa menyampaikan ekspektasi atau harapannya dengan jelas, pastinya anggota tim bisa jadi salah mengartikan atau mispersepsi. Atau kadang ekspektasi dari perusahaan sudah sangat jelas, namun terlihat kurang logis atau realistis.

Sehingga kamu selaku karyawan bingung untuk mencapai harapan dari perusahaan. Hasilnya jadi dinilai nggak sesuai dengan ekspektasi pimpinan. Sebenarnya dalam hal ini, pimpinan perlu mengevaluasi lagi, apakah harapan perusahaan sudah jelas, cukup logis atau kurang masuk akal.

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE