Biar Nggak Kecanduan, Terapkan 2 Cara Ini untuk Dapatkan Keseimbangan dalam Penggunaan Media Sosial
Penggunaan media sosial yang berlebihan tidak baik untuk kesehatan mental kita. Saat menelusuri aplikasi favorit ini tanpa henti, kita menemukan foto-foto influencer yang tak terhitung jumlahnya dengan tubuh sempurna yang akhirnya membuat kita merasakan emosi negatif masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, kita mulai membandingkan diri kita sendiri dengan orang lain yang dapat menyebabkan banyak kecemasan, menciptakan citra diri yang terdistorsi, dan bahkan membawa kita ke jalan yang tidak produktif. Apakah Beauties pernah mengalami hal ini?
Untuk mencapai standar kecantikan aspiratif tertentu, terkadang kita mengikuti pola makan dan olahraga influencer tanpa menyadari bahwa setiap orang berbeda dan apa yang berhasil untuk mereka mungkin belum tentu berhasil untuk kita. Untuk mencapai tujuan idealis ini, kita bahkan rela mengelilingi diri dengan orang-orang yang tidak kita sukai dan menempatkan diri dalam situasi yang tidak diinginkan.
Terlepas dari alasan apa pun untuk menggunakan media sosial, Beauties dapat mencegah efek negatifnya dengan menerapkan 2 cara ini, sebagaimana dilansir dari The List.
Jadikan Media Sosial Tempat yang Lebih Positif
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Salah satu alasan terbesar orang berjuang untuk menemukan keseimbangan dengan media sosial adalah karena kecanduan. Untuk mengatasi masalah ini, kita harus menyisihkan waktu khusus sepanjang hari yang didedikasikan untuk pengguliran media sosial. Usahakan bermain media sosial tidak lebih dari 20 menit setiap kali.
Hal hebat tentang algoritme media sosial adalah kemampuannya untuk menganalisis dan menunjukkan lebih banyak hal untuk disajikan pada kita. Saat kita secara konsisten berinteraksi dengan laman yang memicu rasa tidak aman, kita akan banyak disuapi hal serupa oleh sistem. Sebaliknya, jika kita berinteraksi dengan halaman yang mempromosikan kepositifan tubuh dan produktivitas, kita akan dibanjiri dengan pesan yang lebih menyenangkan.
Fokus pada Hal yang Benar-Benar Penting
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/lookstudio |
Berhati-hatilah dengan isi konten tertentu yang dapat memengaruhi perasaan kita. Jika kita membandingkan diri sendiri dengan seorang influencer, ingatlah bahwa terkadang mereka harus menggambarkan kehidupan mereka dengan cara tertentu untuk mendapatkan promosi merek.
Karena itu sebelum kita membuka aplikasi, tanyakan pada diri sendiri apa yang kita cari dan cobalah untuk tidak menyimpang dari alasan itu. Jika media sosial menghalangi kita untuk menjadi produktif, blokir notifikasi untuk menjauhkannya dari pikiran.
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/prostooleh |
Alih-alih menggunakannya sebagai pengalih perhatian, ubah media sosial menjadi motivator dengan menghadiahi diri sendiri beberapa menit waktu online setelah menyelesaikan suatu tujuan. Selain itu, rencanakan jadwal yang ketat pada malam sebelumnya sehingga kita bisa lebih mungkin untuk menaatinya.
Kadang-kadang, kita tidak selalu ingin menggunakan media sosial, tetapi kita menemukan diri kita di sana saat kita mencoba mencari solusi untuk masalah yang berhubungan dengan pekerjaan atau hanya sebagai bentuk penundaan. Alih-alih melakukan ini, kita dapat mengerjakan tugas lain atau melakukan hal lain yang membantu kita rileks seperti berjalan-jalan atau mengobrol dengan teman. Selain itu, cobalah berkomunikasi kepada teman-teman menggunakan aplikasi alternatif selain dari kolom chatting dalam media sosial, Beauties.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


