Bisakah Korban Perselingkuhan Sembuh dari Trauma yang Dialami? Ini Penjelasannya!
Hal yang paling dibenci dalam menjalin hubungan adalah penghianatan atau perselingkuhan. Banyak dari kasus perselingkuhan terjadi dengan berbagai motif alasan. Mulai dari rasa penasaran, bosan dengan pasangan, hingga persoalan ekonomi. Akibatnya, seseorang yang menjadi korban perselingkuhan sering kali mengalami trauma.
Salah satu dampak dari perselingkuhan bagi korban yang mengalami trauma adalah biasanya sulit untuk percaya dengan orang lain. Tak hanya itu, mereka juga cenderung memutuskan untuk memilih sendiri dan tak lagi mau menjalin hubungan dengan orang baru. Fatalnya, trauma akibat perselingkuhan dapat mengganggu kondisi kesehatan mental dan fisik korban. Sebagian besar korban yang mengalami hal itu berhasil pulih namun dan sebagian lagi merasa kesulitan.
Lantas, apakah korban yang mengalami trauma akibat perselingkuhan dapat pulih? Merangkum dari berbagai sumber, simak ulasannya berikut ini!
Memahami Trauma Akibat Perselingkuhan
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/jcomp |
Tak hanya terjadi dalam hubungan pacaran, perselingkuhan juga kerap terjadi dalam hubungan pernikahan. Dari banyaknya kasus perselingkuhan yang ada di masyarakat, pihak yang kerap menjadi korban adalah perempuan. Melansir dari Healthline, adanya pengkhianatan dalam sebuah hubungan menimbulkan gejolak emosi yang dalam, sehingga korban akan mengalami trauma hingga depresi.
Pemahaman trauma akibat perselingkuhan awalnya dihubungkan dengan teori trauma pengkhianatan yang pertama kali diperkenalkan oleh seorang psikolog Jenifer Freyd pada tahun 1991. Banyak hal yang dapat menjadi penyebab trauma seseorang akibat perselingkuhan. Selain akibat dari perselingkuhan itu sendiri, trauma juga erat dikaitkan dengan adanya trauma masa kecil, seperti penghianatan yang terjadi pada orangtua atau pengasuh lainnya.
Selain itu, hal ini juga disebabkan adanya hubungan keterikatan. Hubungan masa kecil berpengaruh karena hal tersebut menjadi dasar ikatan emosional yang kuat dan aman seseorang untuk keterikatan hubungan di masa dewasa. Sebab, pada dasarnya kebutuhan seseorang dalam sebuah hubungan adalah untuk mendapatkan cinta, dukungan emosional, dan rasa persahabatan.
Bisakah Trauma Perselingkuhan Disembuhkan?
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/ |
Melansir dari Psychology Today, korban perselingkuhan dapat mengalami gangguan dengan gejala yang mirip dengan post trauma syndrome disorder (PTSD). Beberapa gejala yang mereka alami di antaranya merasa tidak berdaya, emosi yang tidak stabil, mati rasa, menyalahkan diri sendiri, merasa rendahnya harga diri, dan mengalami kebingungan.
Trauma akibat pengkhianatan dapat memicu ingatan seseorang terhadap kerusakan emosional dan spiritual yang belum selesai di masa lalu. Sehingga hal inilah sering jadi penyebab orang merasa kesulitan untuk pulih dari trauma.
Menurut ahli, trauma perselingkuhan sebenarnya bisa dipulihkan. Hal itu memang seharusnya diupayakan agar kamu yang sedang mengalami trauma dapat melanjutkan kehidupan dalam berbagai hal, termasuk menjalin komitmen kembali dengan orang lain. Namun perlu disadari bahwa keberhasilan proses pemulihan setiap orang tidak dapat sama. Salah satu kunci utamanya adalah dengan tidak terburu-buru.Â
Kiat Memulihkan Diri dari Trauma Akibat Perselingkuhan
Ilustrasi/Foto: Freepik
Mengawali diri untuk pulih dari trauma karena perselingkuhan mungkin bukan hal mudah untuk dilakukan, Beauties. Hal tersebut tentu membutuhkan waktu dan proses yang mungkin tidak sebentar.
Namun, bukan berarti kamu tidak bisa melakukannya. Berikut kiat yang bisa dilakukan untuk pulih dari trauma perselingkuhan yang dilansir dari berbagai sumber. Yuk, simak!
Akui Perasaan dan Berlatih Menerima Emosi
Ilustrasi/Foto: Pexels/Engin Akyurt |
Hal pertama yang bisa dilakukan dalam proses pemulihan trauma akibat perselingkuhan adalah mengakui perasaan dan berlatih menerima emosi yang hadir. Hal ini perlu dilakukan karena sering kali korban berusaha menolak perasaannya.
Melansir dari Healthline, banyak emosi yang tidak menyenangkan dapat muncul akibat perselingkuhan, seperti perasaan sedih, marah merasa terhina, hingga dendam. Maka dari itu, belajarlah untuk mengakui dan menerima emosi atas apa yang sudah terjadi padamu dengan sikap yang dewasa. Hal yang tak kalah penting dalam proses ini adalah tak perlu terburu-buru untuk segera pulih dari trauma.
Pikirkan Langkah Selanjutnya
Dalam beberapa kasus perselingkuhan, ada korban yang memilih untuk memaafkan dan berusaha mempertahankan hubungannya dengan alasan tertentu. Tetapi, perasaan kecewa dan khawatir jika kejadian tersebut kembali terulang tentu tak bisa dielakkan. Melansir dari Oprah, korban perselingkuhan yang memilih untuk mempertahankan hubungannya perlu memikirkan langkah selanjutnya dengan mengambil sikap dan tindakan yang tegas. Misalnya memberi ultimatum jika perselingkuhan terulang kembali atau masih berlanjut, maka dia akan mengakhiri hubungan tersebut.Â
Cari Dukungan dari Orang SekitarÂ
Memilih untuk bertahan atau mengakhiri hubungan karena adanya pengkhianatan dari pasangan tentu bukan hal yang mudah. Justru menjadi pengalaman yang tidak mengenakkan dan traumatis. Melansir dari Healthline, saat mengalami pengkhianatan dari pasangan, korban perlu mencari dukungan secara emosional dari orang sekitar, seperti keluarga atau teman terdekat.
Kamu juga bisa meminta saran dari orang terdekat yang mungkin pernah mengalami hal serupa. Namun kamu perlu memilih orang yang tepat agar situasi yang sudah sulit tidak berubah jadi lebih menyakitkan, seperti munculnya gosip.Â
Fokus pada Kebutuhan Diri
![]() Hiking/Foto: freepik.com/tirachardz |
Selain berlatih menerima emosi dan mengakui perasaan, melansir dari CNN Indonesia, hal lainnya yang bisa dilakukan dalam proses memulihkan trauma adalah fokus pada kebutuhan diri sendiri dan apa yang dapat dilakukan hari ini, seperti melakukan hal-hal yang disukai dan membuat perasaan senang.
Kamu bisa melakukan kembali hobi atau apapun hal yang disukai yang mungkin pernah dilarang oleh pasanganmu saat masih bersama. Bahkan jika perlu kamu bisa mengeksplorasi hal-hal baru yang sebelumnya belum pernah dilakukan daripada harus terpuruk dalam kekecewaan yang mendalam karena perselingkuhan.Â
Cari Pertolongan Ahli
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/Pressfoto |
Saat mengalami perselingkuhan, sering kali korban akan menyalahkan dirinya sendiri dan berujung pada stres dan depresi. Melansir dari Oprah, untuk memulihkan trauma kamu dapat meminta bantuan profesional kesehatan mental, seperti psikolog. Seorang psikolog dapat membantu memvalidasi perasaan korban dengan cara-cara yang lebih tepat secara klinis.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!


Ilustrasi/Foto: Pexels/Engin Akyurt
