
Buat Kamu yang Merasa Susah Bahagia, Ini 3 Jenis Kebahagiaan Menurut Ahli

Pernahkah kamu berpikir bahwa kebahagiaan itu sulit dicapai? Ataukah kamu merasa jarang sekali mendapatkan kebahagiaan? Kedua hal tersebut bisa saja menunjukkan bahwa kamu salah mendefinisikan kebahagiaan. Definisi kebahagiaan yang terlalu tinggi, membuat kamu sulit mencapainya dan terus-terusan merasa di kondisi yang buruk.
Salah satu ilmuwan pernah membahas mengenai kebahagiaan, ia bernama Epicurus. Ia merupakan filsuf Yunani kuno yang lahir di pulau Samos. Berikut 3 jenis kebahagiaan menurut Epicurus yang menunjukkan bahwa kebahagiaan itu mudah dicapai dan tak harus mahal.
Menurut Epicurus, menginginkan kesenangan dan menjauhi penderitaan adalah fitrah manusia dan merupakan sifat alamiahnya. Namun menurutnya manusia harus mengendalikan keinginannya yang tak terbatas agar bisa mencegah munculnya penderitaan.
Keinginan Alami dan Diperlukan
![]() Makan/pexels.com |
Keinginan alami dan diperlukan adalah hal-hal yang harus dipenuhi seperti makan, minum dan tempat tinggal. Keinginan ini harus dipenuhi karena merupakan hal esensial dalam hidup. Jika tidak memenuhinya maka akan mendapatkan penderitaan. Seperti halnya kelaparan, kedinginan, kehausan dan kesengsaraan.
Keinginan Alami Tapi Tidak Harus Terpenuhi
![]() Mobil mewah/pexels.com |
Keinginan yang alami tapi tidak harus terpenuhi adalah hal-hal yang muncul karena sifat narsisme dan egoistik. Contohnya adalah keinginan untuk makan makanan mewah, perhiasan mahal, rumah mewah, kendaraan mahal dan lainnya.
Menurut Epicurus, keinginan tersebut emang alamiah dimiliki setiap orang, tetapi tidak harus dipenuhi. Sebab jika keinginan tersebut diupayakan tercapai, sedangkan kemampuan finansial tidak mencukupi, justru akan membuatmu merasa kecewa dan gelisah. Hal ini tentunya bertentangan dengan prinsip filsafat Epicurus yang bertujuan untuk mendapatkan kebahagiaan.
Keinginan yang Sia-sia
![]() Keinginan yang sia-sia/pexels.com |
Terakhir, keinginan yang sia-sia adalah hal-hal yang mungkin sulit terpenuhi seperti keinginan terhadap kekuasaan, kekayaan dan juga ketenaran. Menurut Epicurus, keinginan seperti ini sulit untuk terpenuhi, sebab tidak ada batasan yang jelas. Alhasil manusia akan selalu merasa tidak puas dan ingin terus mencapai yang lebih dan lebih.
Menurut Epicurus, manusia telah dibodohi dengan anggapan bahwa kekayaan, kekuasaan dan ketenaran bisa merujuk pada kebahagiaan. Oleh sebab itu keinginan tersebut harus dihilangkan. Dan setiap manusia harus belajar untuk mengontrol keinginannya agar bisa bahagia dan hidup tenang.
Meskipun Epicurus dikenal sebagai filosof yang memiliki tujuan filsafat kebahagiaan, tapi ia tidak menganggap hedonisme yang dipahami banyak orang saat ini sebagai kebenaran.
Ia lebih menyarankan untuk mengejar kebahagiaan jangka pendek yang realistis dan membawa kebahagiaan yang sesungguhnya. Dibandingkan dengan kebahagiaan jangka panjang yang cenderung sulit dicapai dan membuat manusia tak pernah merasa puas.