Bukan Cuma Indonesia, 5 Negara di Dunia Ini pun Punya Corak Batik Sendiri!

Selama ini, kita hanya mengetahui bahwa batik adalah warisan budaya dari Indonesia. Padahal, rupanya seni membatik pada kain juga ditemukan di negara lain di dunia, loh!

Pada dasarnya, batik merupakan teknik melukis motif pada kain menggunakan canting yang berisi lilin malam, lalu kain melalui proses pencelupan warna. UNESCO bahkan telah menetapkan batik Indonesia sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity pada 2009.

Namun, beberapa negara di Asia dan Afrika juga diketahui memiliki tradisi melukis di atas kain, seperti membatik di Indonesia, yang telah ada sejak ribuan tahun lalu. Masing-masing negara memiliki motif yang unik, terinspirasi oleh tradisi lokal serta flora dan fauna.

Meski batik Indonesia adalah yang paling terkenal, berikut daftar negara lain yang juga memiliki budaya kain batik.

1. Malaysia

Batik Malaysia/Foto: Instagram/bajubysharina

Negeri Jiran Malaysia turut mengklaim bahwa batik adalah warisan budaya nenek moyang mereka. Hal ini karena batik pernah disebutkan dalam sejarah melayu pada abad ke-17.

Lain dengan batik Jawa di Indonesia, metode membatik di Malaysia polanya lebih besar dan sederhana, dengan motif populer adalah daun dan bunga. Warnanya pun cenderung lebih terang dan lebih hidup dibandingkan batik Jawa yang berwarna pekat.

Saat melukis pola pada kain, mereka lebih banyak bergantung pada lukisan kuas, sedangkan canting hanya digunakan sesekali untuk membuat pola yang rumit.

2. Tiongkok

Batik Tiongkok/Foto: Yunnanadventure.com

Batik memiliki sejarah panjang di Tiongkok sejak awal abad ke-6. Hingga kini, batik masih digunakan oleh kelompok etnis minoritas Miao di Provinsi Guizhou sebagai bahan dasar pembuatan busana tradisional.

Hampir semua orang-orang Miao pandai melukis kain katun yang mereka tenun sendiri dengan lilin panas untuk kemudian dicelupkan pada pewarna alami bunga nila. Proses ini hampir serupa dengan produksi batik Indonesia.

Corak batik tradisional di Miao umumnya berbentuk naga, burung phoenix, bunga, hingga motif sederhana melingkar dan spiral yang menggambarkan tanduk kerbau sebagai simbol kehidupan dan kematian nenek moyang mereka.

3. Afrika

Ankara atau batik Afrika/Foto: Africansafaris.com

Popularitas kain batik menyebar sampai ke Benua Afrika pada abad ke-19 selama era kolonial Belanda. Batik Afrika lebih dikenal dengan sebutan Ankara atau Lilin Afrika. Motif batik di sana umumnya berkisar motif flora, fauna, tribal, dan geometri abstrak, dengan penggunaan warna-warna terang seperti kuning, hijau, dan merah.

Dikutip dari CNN Indonesia, masyarakat Suku Yoruba di Nigeria, Afrika memiliki metode pembuatan motif kain batik sendiri. Umumnya, mereka menggunakan metode adire eleso untuk membuat motif dengan teknik ikat dan jahit, atau metode adire eleko, yakni membuat motif dengan pasta yang terbuat dari bahan alami.

4. Sri Lanka

Batik Sri Lanka/Foto: Isharethese.com

Menurut beberapa sumber, negara kepulauan kecil yang berada di sebelah utara Samudera Hindia ini dikatakan merupakan tempat perkembangan batik pertama kali, sebelum akhirnya menyebar ke Indonesia.

Motif batik Sri Lanka umumnya terinspirasi dari alam dan mitologi setempat, yakni berupa suasana pedesaan, gajah, istana, dan kuil. Kain batik biasanya diaplikasikan dalam bentuk sarung bantal, bed cover, dan taplak meja.

5. India

Batik sari dari India/Foto: Pinterest/Craftyle

Sejak 2000 tahun yang lalu, orang India telah dikenal dengan budaya percetakan kain katun bermotif. Awalnya, mereka menggunakan lilin dan tepung beras untuk mencetak motif pada kain.

Selama ini, batik di India hanya diaplikasikan pada gaun dan garmen. Namun, kini batik modern, dengan pola yang lebih hidup dan cerah, telah diterapkan pada berbagai item, mulai dari hiasan dinding, lukisan, dan selendang.

______________

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!