Sejarah di Balik Corak Batik Trusmi yang Cantik dan Menawan

Ira Syafira | Beautynesia
Senin, 03 Oct 2022 16:00 WIB
Sejarah di Balik Corak Batik Trusmi yang Cantik dan Menawan
Foto: Instagram/@btbatiktrusmi

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah dikenal hingga ke mancanegara. UNESCO mencatat Indonesia mempunyai 5.849 motif batik dari Aceh hingga Papua. Salah satu yang terkenal adalah motif batik Trusmi dari Cirebon. 

Pembuatan batik Trusmi berpusat di Kecamatan Plered, yakni sekitar empat kilometer sebelah barat pusat Kota Cirebon, Jawa Barat. Berkat kepopulerannya, kampung ini dijuluki sebagai Kampung Batik Trusmi. Terdapat kurang lebih seribu perajin batik yang bekerja setiap hari di kampung ini. Namun, tak hanya penduduk desa Trusmi saja yang bekerja, ada orang dari daerah sekitar seperti Gamel, Kaliwulu, Wotgali, dan Kalitengah turut yang juga berkontribusi.

Jika kalian masuk ke Kampung Batik Trusmi, sepanjang 1,5 kilomete jalan dipenuhi dengan deretan toko dan ruang pameran yang menampilkan produk terbaik dari para perajin. Sebelum kamu memutuskan untuk membeli batik Trusmi, alangkah baiknya jika kamu mengetahui sejarah di balik keindahan batik satu ini. 

Sejarah Batik Trusmi

Sejarah Batik Trusmi/Foto: disbudpar.cirebonkota.go.id
Sejarah Batik Trusmi/Foto: disbudpar.cirebonkota.go.id

Batik Trusmi Cirebon dikenal pertama kali pada abad ke-14. Kemunculannya pertama kali ada di daerah yang memiliki banyak tumbuh-tumbuhan, hingga suata saat warga setempat menebang tumbuhan tersebut. Tapi, tak lama setelah ditinggalkan, tumbuhan tersebut tumbuh kembali. Pada akhirnya, fenomena ini dinamakan Trusmi, yakni singkatan dari kata 'terus bersemi'.

Sebelum menjadi sentra batik seperti saat ini, Trusmi adalah daerah pemukiman biasa. Awal mula batik Trusmi dimulai dari Ki Buyut Trusmi, anak pertama Raja Pajajaran atau dikenal juga sebagai Prabu Siliwangi. Ki Buyut Trusmi bersama Sunan Gunung Jati datang menyebarkan ajaran Islam di desa tersebut. Tak hanya mengajarkan agama, keduanya juga mengajarkan keterampilan membatik kepada warga setempat.

Kemudian suatu ketika Sultan Keraton Cirebon memerintahkan warga Trusmi membuat batik seperti miliknya dan hanya ditunjukkan motifnya saja tanpa melihat batik aslinya. Warga lalu membuat sesuai perintah Sultan. Saat semua selesai, salah seorang warga menghadap sultan dengan kain batik yang telah dibuat. Warga tersebut meminta batik asli kepada sang Sultan kemudian dibungkus kedua batik (asli dan buatan) di bungkusan yang sama. 

Warga kemudian meminta sultan untuk menentukan mana batik yang asli dan buatan. Akan tetapi, sultan merasa bingung karena hasil batik keduanya tak jauh berbeda. Sultan menganggap bahwa karya warga Trusmi memiliki kualitas yang tinggi serta pengerjaannya rapi dan detail. Akhirnya, Sultan mengakui keterampilan perajin desa Trusmi dan produksi batik terus berkembang hingga saat ini.

Ciri Khas Batik Trusmi

Ciri Khas Batik Trusmi/Foto: Instagram/@btbatiktrusmi
Ciri Khas Batik Trusmi/Foto: Instagram/@btbatiktrusmi

Batik Cirebon memiliki dua motif berbeda, yakni motif keraton dan motif pesisiran. Motif keraton diambil dari ornamen-ornamen keraton dan warnanya lebih ke arah sogan dan babar mas. Sedangkan motif pesisiran menampilkan flora dan fauna dengan warna lebih terang seperti biru, hijau, dan merah. 

Ciri khas batik Cirebon di bandingkan dengan produksi batik daerah lain adalah tampilan desainnya yang klasik dan tradisional. Terdapat ragam hias bentuk awan (mega) di bagian-bagian yang disesuaikan dengan motif utama. Selain itu, dasar kain yang dipakai lebih muda dibanding warna motif utama. Warna batik Cirebon biasanya dominan berwarna kuning, hitam, dan warna dasar krem.

Pembuatan Batik Trusmi

Pembuatan Batik Trusmi/Foto: Pinterest/Eco Warrior
Pembuatan Batik Trusmi/Foto: Pinterest/Eco Warrior

Pada mulanya batik dibuat dari bahan berwarna putih dan terbuat dari kapas yang dinamakan kain mori. Akan tetapi, saat ini batik mulai bisa dibuat dari bahan lain seperti rayon, sutera, polyster, dan bahan sintetis lain. Motif batik dibuat dengan cairan lilin dengan alat bernama canting untuk membuat motif halus dan kuas untuk motif berukuran besar. 

Setelah dilukis dengan canting, kain akan langsung dicelupkan ke warna yang diinginkan. Warna ini biasanya dimulai dari warna lebih muda, kemudian dilanjutkan untuk motif lain dengan warna lebih tua. Jika sudah melewati beberapa kali proses pewarnaan, kain yang sudah dibatik dicelupkan ke bahan kimia untuk melarutkan lilin. 

Jenis Batik Trusmi

Jenis Batik Trusmi/Foto: Pinterest/Constan Contact
Jenis Batik Trusmi/Foto: Pinterest/Constan Contact

Seperti batik pada umumnya, batik Trusmi memiliki beberapa jenis batik yang bisa kamu pilih sesuai selera masing-masing. Ada dua jenis batik Trusmi yang paling utama, yakni batik tulis dan batik cap. Kedua jenis batik ini masih terus diproduksi hingga saat ini karena memiliki penggemar paling banyak.

Batik tulis, batik jenis ini menggunakan media kain yang diberi hiasan dengan tekstur dan corak batik langsung menggunakan tangan. Prosesnya biasa memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar 2-3 bulan. Lama proses inilah yang membuat harganya jauh lebih mahal dibanding jenis yang lain.

Sedangkan batik cap adalah batik yang menggunakan media kain untuk kemudian dihias dengan tekstur dan corak hiasan batik menggunakan vap. Cap ini biasa dibuat menggunakan bahan tembaga dan bisa digunakan berkali-kali. Prosesnya tergolong jauh lebih cepat dibanding batik tulis, yakni hanya butuh waktu 2-3 hari. Itulah yang membuat harganya jauh lebih murah dibanding batik tulis.

Motif Megamendung, Memadukan Budaya Islam dan Tiongkok

Motif Megamendung Paduan Budaya/Foto: Instagram/@btbatiktrusmi
Motif Megamendung Paduan Budaya/Foto: Instagram/@btbatiktrusmi

Motif utama batik Trusmi yang menjadi ikon dan lambang kota Cirebon adalah motif batik Megamendung. Motif ini dipengaruhi langsung oleh budaya Tiongkok. Garis-garis awan pada motif tersebut terinspirasi dari budaya Tiongkok, yaitu aliran Taoisme.

Taoisme merupakan tradisi filosofi dan spiritual Tiongkok yang menekankan untuk hidup selaras dengan Tao. Dalam aliran in, yang dimaksud sebagai Tao adalah sumber, pola, dan substansi dari segala hal yang ada.

Bentuk awan di motif Megamendung melambangkan dunia atas yang bebas, luas, dan memiliki makna transendental (keutuhan). Konsep awan ternyata juga berpengaruh di dunia seni Islam pada abad ke-16, kaum sufi menggunakannya untuk mengungkapkan dunia yang besar atau alam bebas. 

Motif Megamendung mulanya muncul saat pernikahan Sunan Gunung Jati dengan Ratu Ong Tien, dimana pernikahan ini menggabungkan budaya dan tradisi Tiongkok dengan Keraton Cirebon. Para perajin di keraton kemudian menuangkan budaya dan tradisi Tiongkok dalam motif batik yang diberikan sentuhan khas Cirebon. 

Motif ini mengandung makna filosofis dan religius. Garis-garis yang menggambarkan simbol hidup manusia dari lahir, anak-anak, remaja, hingga dewasa dan menemui akhir hayatnya. Corak Megamendung juga melambangkan kepemimpinan yang mengayomi dan juga keluasan serta kesuburan. 

Itulah makna dan penjelasan mengenai batik Trusmi Cirebon yang sangat kental dengan nilai sejarah. Bagaimana nih Beauties, apa kamu tertarik untuk memiliki batik dengan motif Megamendung ini? 

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(raf/raf)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE