Eksperimen 'Dress for Respect': Perempuan Alami Sentuhan Non Konsensual Lebih dari 40 Kali per Jam
Pelecehan seksual bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Namun, perempuan sering kali menjadi korbannya. Menurut survei online yang dilakukan organisasi nirlaba Stop Street Harassment pada 2018 lalu, ditemukan hasil bahwa 81 persen perempuan pernah mengalami beberapa bentuk pelecehan seksual selama hidup mereka.
Maraknya pelecehan seksual yang menimpa kaum perempuan, membuat perusahaan minuman asal Swiss Schweppes bekerja sama dengan biro iklan Ogilvy untuk membuat kampanye bertajuk 'Dress for Respect' pada akhir tahun 2018 lalu. Kampanye ini merupakan sebuah eksperimen menggunakan pakaian yang dirancang khusus untuk menunjukkan berapa banyak sentuhan non konsensual yang diterima perempuan setiap jamnya.
Eksperimen 'Dress for Respect'
Eksperimen Dress for Respect/ Foto: Dok. Ogilvy |
Dilansir dari Forbes, 'Dress for Respect' adalah gaun 'pintar' yang dirancang dengan sensor untuk melacak momen di mana dan kapan pemakainya tersentuh secara non konsensual oleh orang lain. Tujuan dari kampanye ini adalah untuk menunjukkan kepada publik, terutama mereka yang tidak percaya, bahwa pelecehan seksual terjadi lebih sering daripada yang mereka pikirkan dan bahwa itu adalah masalah nyata.
Dilansir dari Bored Panda, sekitar 86 persen perempuan Brazil pernah mengalami pelecehan seksual. Adapun jenis pelecehannya adalah siulan sebanyak 77 persen, menatap dengan nuansa seksual sebagai 74 persen, komentar seksual 57 persen, dan dimaki sebanyak 39 persen. Tak hanya itu, setengah dari populasi perempuan Brazil pernah diraba-raba setidaknya sekali di tahun 2016.
Hasil: Perempuan Alami Sentuhan Non Konsensual Lebih dari 40 Kali per Jam
Eksperimen Dress for Respect/ Foto: Dok. Ogilvy |
Dalam video eksperimen yang diproduksi oleh Ogilvy, tiga perempuan Brazil terlihat mengenakan gaun pintar dan pergi ke klub malam. Mereka ditemani oleh 2 fotografer yang menyamar serta 6 kamera tersembunyi.
Hasilnya, dalam kurun waktu kurang dari empat jam, terdapat 157 kali sentuhan non konsensual yang diterima perempuan. Ini sama halnya seperti disentuh lebih dari 40 kali per jam. Meskipun perempuan tersebut telah menyatakan ketidaksetujuan mereka, namun sentuhan yang menjurus ke pelecehan masih terjadi.
Lantas, bagaimana cara kerja dari gaun tersebut? Gaun pintar dirancang dengan beberapa sensor yang ditempatkan di seluruh gaun. Tidak hanya memberikan informasi secara real time terkait sentuhan, namun juga intensitas dan tekanan dari sentuhan.
Eksperimen Dress for Respect/ Foto: Dok. Ogilvy |
Di awal video, beberapa pria tidak percaya bahwa pelecehan seksual adalah sebuah masalah. Bahkan, mereka mengatakan bahwa perempuan hanya tukang mengeluh atas segala hal. Namun di akhir video, beberapa pria dari klub diajak untuk menonton video hasil dari eksperimen. Mereka sangat terkejut dengan betapa kasarnya orang-orang terhadap perempuan.
Eksperimen ini menunjukkan bahwa pelecehan seksual adalah isu serius, dan sentuhan tanpa persetujuan masih menjadi sebuah masalah besar, tidak hanya di Brazil, namun di seluruh dunia.
***
in jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Eksperimen Dress for Respect/ Foto: Dok. Ogilvy
Eksperimen Dress for Respect/ Foto: Dok. Ogilvy
Eksperimen Dress for Respect/ Foto: Dok. Ogilvy