Viral Konten 'Minim' Etika Menjurus Pelecehan Seksual, Netizen Soroti soal Standar Ganda yang Masih Dilanggengkan

Nadya Quamila | Beautynesia
Kamis, 20 Oct 2022 17:00 WIB
Viral Konten 'Minim' Etika Menjurus Pelecehan Seksual, Netizen Soroti soal Standar Ganda yang Masih Dilanggengkan
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Serghei Turcanu

Saat ini media sosial digandrungi banyak orang. Bahkan bisa dibilang, media sosial sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia modern. Tidak hanya mencari informasi dan wadah berkomunikasi, sebagian orang juga memanfaatkan media sosial untuk menjadi 'viral'.

Mirisnya, demi menjadi viral, tak sedikit yang membuat konten 'minim' etika dan mengesampingkan moral. Bahkan, di beberapa kasus, menjurus pada pelecehan seksual. Contohnya baru-baru ini, sebuah video yang dibagikan akun gosip @lambetrend_indo menuai kecaman dari warganet.

Video tersebut menunjukkan seorang perempuan yang sedang berada di restoran cepat saji dan hendak memesan es krim. Terlihat pula seorang staf pria yang sedang bertugas.

Konten yang menjurus pelecehan seksualKonten yang menjurus pelecehan seksual/ Foto: Tangkapan Layar Instagram

"Beli es krim dua, gratis Masnya nggak?" ujar perempuan tersebut.

"Nggak kak," balas staf pria, tampak terlihat bingung.

"Kok nggak gratis sih, kan udah beli dua..." balas perempuan tersebut.

Konten yang menjurus pelecehan seksualKonten yang menjurus pelecehan seksual/ Foto: Tangkapan Layar/Instagram

"Udah ada yang punya, Kak..." jawab staf pria.

"Oh, udah ada yang punya? Emang nggak mau punya dua, Mas?" tanya perempuan itu lagi.

"Enggak," jawab staf pria singkat.

Tuai Kecaman Netizen: Itu Pelecehan Seksual!

Alasan Penting Mengapa Harus Menjaga Privasi di Media Sosial/ Foto: pexels.com/Tracey Le BlancIlustrasi media sosial/Foto: Pexels.com/Tracey Le Blanc

Kolom komentar pun langsung dipenuhi ungkapan kekesalan warganet. Tak sedikit yang beranggapan bahwa aksi perempuan tersebut sudah menjurus ke pelecehan seksual. Staf pria yang tengah bekerja tersebut terlihat kebingungan merespons pertanyaan yang diajukan. Namun karena harus tetap bersikap profesional, ia pun tetap berusaha menjawab pertanyaan tersebut.

"Ini udah pelecehan seksual, sih..." tulis akun @nov******.

"Jaman sekarang pelecehan bukan ke cewek doang tapi udah banyak juga ke cowok," tulis akun @fitra********.

Konten menjurus pelecehan seksual seperti ini bukan yang pertama kali. Sudah tak terhitung berapa banyak konten serupa yang menjadi viral dan pada akhirnya merugikan masyarakat. Kualitas konten dikesampingkan demi mengejar 'viral'.

Standar Ganda yang Masih Mengakar di Masyarakat

A teenager protects himself with a hand with the inscription Ilustrasi/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Serghei Turcanu

Tak hanya itu, warganet juga menyoroti standar ganda dari situasi tersebut. Sebagai informasi, standar ganda atau double standard adalah istilah untuk menggambarkan kondisi di mana penerapan serangkaian prinsip yang berbeda untuk situasi yang pada prinsipnya sama.

Jika posisinya dibalik, di mana perempuan yang dilecehkan dan menjadi korban 'konten viral minim etika', serta pria yang menjadi pelakunya, maka akan langsung disebut pelecehan.

Namun, pada situasi tersebut, yaitu perempuan yang jadi pelaku sementara pria yang jadi korban, tak sedikit yang menganggap bahwa hal tersebut bukan pelecehan. Komentar berbunyi 'pria itu harusnya senang' berada di posisi tersebut masih sering terdengar.

Perlu dipahami, pelecehan seksual tak memandang gender. Pelecehan seksual bisa terjadi pada siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Masyarakat juga harus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan akan bentuk-bentuk pelecehan seksual agar kejadian atau konten serupa bisa dihentikan. Yuk, stop pelecehan seksual dan berhenti membuat konten viral tidak berbobot dan minim etika merajalela di media sosial!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE