Fakta-Fakta Aksi Kamisan, 17 Tahun Mencari Keadilan untuk Korban Pelanggaran HAM di Indonesia

ALMIRA WIJI RAHAYU | Beautynesia
Kamis, 22 Feb 2024 06:15 WIB
Gerakan yang Penuh dengan Makna dan Harapan
17 Tahun Aksi Kamisan /Foto: detikcom/Ari Saputra

Sekelompok orang dengan busana serba hitam, payung hitam, dan poster-poster selalu terlihat di depan Istana Negara, Jakarta, pada setiap hari Kamis. Mereka adalah masyarakat sipil, aktivis, dan keluarga korban pelanggaran HAM yang diduga dilakukan oleh aparatur negara.

Mereka sedang melakukan aksi damai yang disebut dengan Aksi Kamisan. Mereka memiliki satu tujuan utama yakni menuntut pemerintah agar mengusut tuntas pelanggaran HAM yang terjadi di masa lampau. 

Bagaimana awal mula terjadinya? Simak fakta-faktanya di bawah ini. 

17 Tahun Mencari Keadilan

Sumarsih, Ibunda Wawan yang Merupakan Korban Tewas dalam Tragedi Semanggi I di Aksi Kamisan /Foto: CNN Indonesia/Adi Ibrahim

Kamisan bukanlah isu lima tahunan yang seperti sekelompok orang katakan. Bukan pula dagangan politik yang hanya muncul ketika Pemilu.  

Aksi Kamisan pertama kali dilakukan di hari Kamis pada tanggal 18 Januari 2007. Umurnya sudah 17 tahun pada Kamis (18/1) lalu.

Ada tiga pelopor dari gerakan ini yang merupakan keluarga korban pelanggaran HAM. Yang pertama, Maria Catarina Sumarsih atau biasa dipanggil Sumarsih yang merupakan ibu dari Bernadus Realino Norma Irmawan atau Wawan. Putranya adalah mahasiswa Unika Atmajaya yang menjadi korban tewas di Tragedi Semanggi I 1998.

Ada pula Suciawati, istri dari mendiang Munir yang tewas karena diracun di pesawat saat menuju ke Belanda. Yang terakhir, Bedjo Untung yang menjadi perwakilan keluarga korban peristiwa 1965. 

Gerakan ini menuntut pemerintah untuk serius menangani pelanggaran HAM yang tak kunjung diusut. Beberapa sejarah kelam pelanggaran HAM di Tanah Air adalah Tragedi Semanggi I & II, Trisakti, Tanjung Priok, Talangsari, Pembunuhan Munir, dan Tragedi 1965-1966.  

Gerakan yang Penuh dengan Makna dan Harapan

17 Tahun Aksi Kamisan /Foto: detikcom/Ari Saputra

Aksi Kamisan identik dengan warna hitam. Mereka mengenakan busana serba hitam dan membawa payung serta spanduk-spanduk berwarna hitam. Ternyata, itu semua ada makna yang dalam. 

Mengutip detikcom, hitam bermakna keteguhan yang menggambarkan keluarga korban yang tak gentar untuk mencari keadilan. Payung memiliki simbol perlindungan dan Istana Negara adalah simbol kekuasaan. 

Dalam sebuah wawancara dengan CNN Indonesia, Sumarsih menceritakan mengapa aksi ini dilakukan di hari Kamis. Ada alasan tersendiri mengenai keputusan itu. 

"Senin itu banyak kerjaan, Selasa ada konvoi Munir, Rabu ada yang kuliah, Kamis diam, dan Jumat hari pendek. Sabtu-Minggu libur. Akhirnya Kamis. Soal jam, pagi mengganggu absen, siang nanti enggak balik kantor, akhirnya sore," ungkapnya seperti dikutip dari CNN Indonesia

Apa Saja yang Dilakukan di Aksi Tersebut?

Sumarsih dengan Kartu Merah Pada Aksi Kamisan /Foto: CNN Indonesia/Adi Ibrahim

Para aktivis dan keluarga korban hanya berdiri membawa spanduk-spanduk perjuangan, foto-foto korban, dan terduga penjahat HAM. Mereka juga terkadang melakukan orasi dan aksi teater teatrikal di depan istana. 

Seperti pada Kamisan ke-805 pada Kamis (15/2) lalu, para aktivis memberikan kartu kuning dan Sumarsih membawa kartu merah yang ditunjukkan ke Istana Negara. Aksi simbolis itu mengandung pesan agar pemerintah berhenti mengkhianati demokrasi. 

Kamisan selalu diakhiri dengan refleksi atau doa. 

Dalam 17 tahun itu, mereka hanya sekali berdialog langsung dengan Presiden RI. Mengutip CNN Indonesia, keluarga korban bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo untuk membahas berbagai kasus-kasus HAM di Indonesia di tahun 2018 lalu.

Tajuk 17 tahun Kamisan yang berbunyi "Orang Silih Berganti, Aksi Kamisan Terus Berdiri" menjadi penanda bahwa mereka tak goyah dalam mencapai tujuan. Hingga keadilan itu datang, mereka akan tetap menagih pemerintah atas apa yang telah dijanjikan selama bertahun-tahun.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.