Gerakan 4B Banyak Dibicarakan Usai Donald Trump Menang Pilpres AS, Apa Itu?
Usai Donald Trump raih kemenangan di Pemilihan Presiden (Pilpres) Amerika Serikat (AS), gerakan 4B banyak diperbincangkan di berbagai platform media sosial. Nggak hanya dibahas saja, tidak sedikit perempuan di AS yang mengajak perempuan lainnya untuk menerapkan gerakan feminisme yang berasal dari Korea Selatan.
Lantas, apa hubugannya dengan Pilpres AS dan Donald Trump? Sebelum membahasnya, kamu wajib tahu apa itu gerakan 4B dan bagaimana sejarahnya di negara asalnya. Simak penjelasannya di bawah ini, Beauties.
Sejarah Gerakan 4B di Korea Selatan
Bendera Korea Selatan /Foto: Pixabay/Big_Heart
Mengutip The Conversation, gerakan 4B merupakan gerakan feminisme yang dimulai dari pertengahan ke akhir tahun 2010an. Ju Hui Judy Han, asisten profesor kajian gender dari University of California, menyebut bahwa gerakan ini muncul di sekitar tahun 2015 atau 2016 dan populer di kalangan perempuan berusia 20an, dikutip dari CNN.
Pada tahun 2016 lalu, terdapat sebuah kasus pembunuhan yang dilakukan seorang pria kepada perempuan tak berdosa yang baru saja ditemuinya di Stasiun Gangnam. Kasus itu membuat publik, khususnya perempuan, marah mengenai bagaimana perempuan diperlakukan di negaranya. Setelah kejadian itu, diskusi mengenai kekerasan seksual terhadap perempuan, femisida, pornografi balas dendam, dan kejahatan seksual secara digital gencar diperbincangkan.
Kata "4B" ini ada maknanya, yakni empat "bi" (비/非) atau "tidak" dalam bahasa Korea. Bihon artinya tidak melakukan pernikahan heteroseksual, bichulsan adalah tidak melahirkan anak, biyeonae artinya tidak berkencan, dan bisekseu artinya tidak berhubungan seksual dengan pria.
Pada intinya, gerakan ini dibentuk sebagai respon perempuan terhadap kuatnya budaya patriarki, kekerasan terhadap perempuan, dan ketidaksetaraan gender di negara tersebut.
Berbanding terbalik dengan drama Korea, tidak sedikit perempuan di Korea Selatan yang mengalami kejadian buruk dengan pasangannya sendiri. Seperti yang dikutip oleh Al Jazeera, data di tahun 2018 menunjukkan bahwa setidaknya 824 perempuan di Korea dibunuh dan 602 perempuan nyawanya terancam di tangan pasangan mereka sendiri.
Kentalnya budaya patriarki di Korea Selatan juga memberikan beban ganda terhadap perempuan. Di saat perempuan harus bekerja karena tingginya biaya hidup, mereka juga harus mengurus anak, suami, dan keperluan rumah tangga lainnya.
Belum lagi faktor ekonomi yang sangat tidak adil untuk pekerja perempuan. Data statistik dari Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), karyawan pria mendapat gaji 31,2% lebih besar dari perempuan secara umum.
Melansir sebuah video dari kanal YouTube Asian Boss yang berjudul The Infamous “4B Movement” in Korea Explained, karier seorang perempuan Korsel juga terancam setelah ia memiliki anak. Perusahaan tidak mengikutkan karyawan perempuan ke dalam proyek kerja hingga dipaksa keluar dari perusahaan dengan alasan mengurus anak.
Bukan Mesin Pembuat Anak & Bukan Properti Nasional
Korea Selatan /Foto: Pixabay/sofi5t
Beberapa tahun belakangan, Korsel sedang dilanda apa yang mereka sebut sebagai keadaan darurat nasional. Angka kelahiran di negara dengan Ibu Kota Seoul itu terbilang sangat rendah, yakni hanya 0,72 kelahiran per satu perempuan.
Dengan rendahnya angka kelahiran, pemerintah setempat menawarkan berbagai program menarik agar warganya ingin melahirkan seorang anak. Mereka menawarkan subsidi rumah, anggaran berupa uang tunai, hingga insentif pajak.
Namun lagi-lagi, perempuan hanya dianggap sebagai "mesin pembuat anak". Di tahun 2016, pemerintah setempat merilis sebuah peta yang disebut "Pink Birth Map". Peta itu menunjukkan data dari jumlah perempuan subur di berbagai wilayah negara tersebut.
Bagi perempuan, khususnya feminis 4B, kebijakan-kebijakan pemerintah adalah bukti bahwa pemerintah hanya peduli dengan pertumbuhan penduduk. Mereka tidak peduli dengan hak dan otonomi tubuh perempuan.
Sebagai respon dan kritik terhadap kontroversi peta tersebut, feminis 4B gencar mengkampanyekan gerakan bisekseu atau tidak melakukan hubungan seksual dengan pria di tahun 2017.
Apa Hubungan Antara Gerakan 4B dan Donald Trump?
Donald Trump /Foto: Reuters/Brian Snyder
Gerakan 4B pun "mendadak" dilirik oleh perempuan-perempuan di Amerika Serikat semenjak Donald Trump terpilih kembali untuk memimpin Negeri Paman Sam. Hal ini dikarenakan politikus kelahiran tahun 1946 itu memiliki jejak panjang kasus pelecehan terhadap beberapa perempuan selama bertahun-tahun.
Dilansir dari Al Jazeera, Trump terbukti sebagai pelaku pelecehan seksual terhadap jurnalis dan penulis E Jean Carrol di tahun 1990an oleh Pengadilan AS pada bulan Mei 2023 lalu. Trump juga pernah melontarkan kalimat kontroversial kepada Putri Diana, Kamala Harris, dan bahkan Ivanka Trump, putrinya sendiri.
Hak aborsi juga menjadi isu panas di Pilpres AS 2024. Trump memang mengatakan bahwa hak aborsi menjadi keputusan masing-masing negara bagian. Namun, ada ketakutan di kalangan kelompok aktivis perempuan mengenai Partai Republik, yang kini menguasai Senat dan Mahkamah Agung, menekan Trump untuk menandatangani larangan aborsi federal di seluruh wilayah AS.
![]() Cuitan bernada misoginis dari Nicholas J. Fuentes /Foto: Tangkapan Layar X |
Situasi ini diperparah dengan pendukung-pendukung Trump, salah satunya politikus Nicholas Fuentes yang memposting sebuah cuitan bernada misoginis di X. Dalam sebuah foto tangkapan layar, Nicholas menuliskan, "Your body, my choice. Forever.". Cuitan itu disebut sebagai ejekan dari slogan pro-aborsi yang berbunyi, "My body, my choice."
Bagi perempuan-perempuan feminis di AS, gerakan 4B bisa menawarkan kerangka perlawanan terhadap lingkungan yang tidak berpihak kepada mereka. Mengutip The Conversation, ideologi 4B telah melampaui kerangka ekonomi dengan menyediakan "road map" untuk menolak konflik politik dan fokus terhadap otonomi tubuh mereka sendiri serta hak-hak perempuan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
