Greta Thunberg Sebut Para Pemimpin Dunia di COP26 Hanya Pura-pura Peduli akan Krisis Lingkungan
Greta Thunberg tiba di Glasgow Skotlandia, UK, Sabtu (30/10) malam dalam rangka UN Climate Change Conference ke-26 (COP26) dan langsung disibukkan dengan berbagai kegiatan. Jadwalnya dalam Konferensi Iklim terbesar tersebut diisi dengan pertemuan dengan beberapa pemimpin dunia, seperti Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, Perdana Menteri Skotlandia, Nicola Sturgeon, diikuti unjuk rasa di depan lokasi KTT. Bersama dengan pemuda aktivis lingkungan lain, Greta siap mendesak pemimpin negara yang hadir untuk segera beraksi lawan perubahan iklim. Dalam salah satu unggahan foto di media sosial, Greta juga mengajak masyarakat untuk ikut bersuara tanggal 5 November mendatang.
![]() Greta Thunberg tiba di Glasgow untuk COP26/ Foto: instagram.com/gretathunberg |
“Sekarang para pemimpin kita sedang rapat di COP26 di Glasgow. Mereka menggunakan greenwashing dan retorika tinggi seakan mereka membuat aksi nyata dan peduli. Mereka melakukan itu ketika orang-orang tak berdaya sebagai konsekuensi dari kelambanan mereka. Mereka seperti akan menyerah dari target 1.5 derajat Celcius. Tapi, kita tidak bisa membiarkannya begitu saja. Kita kehabisan waktu. Perubahan tidak akan terjadi dalam ruang konferensi, kecuali ada tekanan besar dari luar oleh publik. Jadi untuk kalian semua yang bisa, tolong ikuti perjuangan ini!”. Dalam tulisan singkat di unggahan Instagram-nya itu, Greta tampak sudah cukup mendengar celotehan pemimpin dunia tanpa adanya aksi nyata.
Dalam sebuah forum yang berlangsung di Festival Park, tak jauh dari lokasi COP26, Greta menyampaikan orasinya. "COP26 ini sama seperti COP sebelumnya, tidak membuahkan hasil. Mereka tak membawa kita kemana-mana. Di dalam COP tersebut hanya para politisi dan orang-orang yang berpura-pura bahwa mereka peduli dengan masa depan, pura-pura terlihat serius menanggapi orang-orang yang terkena dampak dari krisis lingkungan,"
![]() Unggahan Instagram Greta ajak masyarakat desak pemimpin dunia/ Foto: instagram.com/gretathunberg |
Lebih dari 100 pemimpin negara diekspektasi menghadiri KTT Iklim ke-26 di Glasgow yang berlangsung selama 2 minggu tersebut. Mereka berkumpul untuk merundingkan langkah selanjutnya dalam COP26 dan menindaklanjuti keputusan dari COP25 tahun 2019 di Madrid, Spanyol. Adapun 4 tujuan diselenggarakannya COP26 tahun ini yaitu membahas emisi 0 secara global dan mencegah kenaikan pemanasan global melebihi 1.5 derajat Celcius, adaptasi untuk melindungi komunitas dan habitat alam, alokasi keuangan untuk iklim, serta kolaborasi dan kerjasama untuk mencapai target.
![]() Climate strike yang diinisiasi oleh Greta/ Foto: instagram.com/gretathunberg |
Greta percaya target mencegah pemanasan global di bawah 1.5 derajat Celcius bisa digapai secara teori. Perempuan berusia 18 tahun itu sendiri sudah sering melakukan climate strike untuk ‘menyentil’ masyarakat, terutama pemimpin dunia untuk segera menindak krisis iklim yang terjadi di bumi. Tidak hanya berunjuk rasa, ia juga menunjukkan keseriusannya melalui tindakan. Misalnya saja menempuh perjalanan ke Glasgow kemarin menggunakan kereta dan perjalanan dari benua Eropa ke New York dengan perahu layar pada tahun 2019 demi meminimalisir emisi yang dikeluarkan. Hal ini dilakukan mengingat emisi transportasi udara menjadi salah satu penyumbang gas karbon terbesar di dunia.
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |


