BILLBOARD
970x250

Hadapi 'Ancaman', Jepang Rela Bagi-Bagi Uang Lagi ke Rakyatnya hingga Rp370 Triliun! Apa Alasannya?

Nadya Quamila | Beautynesia
Senin, 05 Jun 2023 14:30 WIB
Hadapi 'Ancaman', Jepang Rela Bagi-Bagi Uang Lagi ke Rakyatnya hingga Rp370 Triliun! Apa Alasannya?

Jepang dikenal sebagai salah satu negara maju dengan teknologi yang canggih, kehidupan perkotaan yang sibuk, hingga kaya akan tradisi dan kuliner lezat. Namun, Jepang saat ini tengah menghadapi sebuah ancaman nyata yang mengkhawatirkan, hingga membuat pemerintahnya rela bagi-bagi uang kepada rakyatnya hingga Rp370 triliun! Kira-kira apa alasannya?

Dalam beberapa dekade terakhir, Jepang telah mengalami penurunan angka kelahiran yang mencemaskan dan memicu terjadinya krisis populasi di negara Matahari Terbit itu. Oleh karena itu, pemerintah Jepang rencananya akan menganggarkan dana sebesar 25 miliar USD atau setara Rp370 triliun untuk mendukung generasi muda dan keluarga memiliki anak.

Dilansir dari Channel News Asia, masyarakat yang memiliki anak akan menerima subsidi yang lebih besar dengan tujuan biaya pendidikan dan perawatan prenatal (sebelum melahirkan). Tak hanya itu, pemerintah Jepang juga mengupayakan meningkatkan angka kelahiran dengan menawarkan gaya kerja yang lebih fleksibel dan cuti ayah.

angka kelahiran di Jepang terus menurunAngka kelahiran di Jepang terus menurun/Foto: Freepik.com/Freepik

Lebih lanjut, Perdana Menteri Fumio Kishida juga mengusulkan berbagai kebijakan untuk mengatasi penurunan angka kelahiran dalam 'skala yang belum pernah terjadi sebelumnya' di Jepang. Kishida juga mengajukan kebijakan untuk meningkatkan pendapatan bagi anak muda dan generasi yang mengasuh anak.

"Kami akan bergerak maju dengan langkah-langkah ini untuk melawan penurunan angka kelahiran tanpa meminta masyarakat menanggung beban lebih lanjut," katanya.

Masalah penurunan angka kelahiran yang berujung pada penurunan populasi sebenarnya tidak hanya dialami di Jepang saja. Ada banyak negara maju lainnya yang juga mengalami masalah serupa, seperti halnya di Korea Selatan, China, hingga Italia.

Namun, masalah penurunan angka kelahiran ini sangat akut terjadi di Jepang. Kira-kira apa penyebabnya?

Penyebab Jepang Alami Krisis Populasi
Kebiasaan orang Jepang yang bikin umur panjang

Penyebab Jepang Alami Krisis Populasi

Ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap penurunan populasi di Jepang. Pertama, Jepang memiliki populasi tertua kedua di dunia setelah Monako. Generasi baby boomer di Jepang mencapai usia pensiun, sedangkan jumlah generasi muda yang masuk ke pasar tenaga kerja terus menurun. Hal ini menyebabkan beban ekonomi yang besar pada generasi muda untuk mendukung populasi yang menua.

Selain itu, Jepang juga memiliki aturan imigrasi yang relatif ketat, akibatnya negara tersebut menghadapi kekurangan tenaga kerja yang terus meningkat. Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Jepang dilaporkan telah melonggarkan kebijakan tersebut untuk mengatasi penurunan populasi, namun dampaknya masih terbatas.

Negara berpenduduk 125 juta ini mencatat kurang dari 800 ribu kelahiran tahun lalu, terendah sejak pencatatan dimulai, sementara biaya perawatan lansia melonjak.

Peraturan unik di salah satu perusahaan Jepang/Foto: Unsplash.com/Jason OrtegoIlustrasi/Foto: Unsplash.com/Jason Ortego

Pada awal Juni, Kishida mengatakan dia ingin menganggarkan sekitar 3,5 triliun yen (Rp370 triliun) selama tiga tahun ke depan untuk kebijakan tersebut demi mengatasi masalah krisis populasi.

Namun, dorongan tersebut telah menuai kritik karena kegagalannya untuk mengidentifikasi sumber pendanaan selain pemotongan pengeluaran di tempat lain dan meningkatkan ekonomi.

Ini bukan upaya pertama Jepang dalam mengatasi krisis populasi. Dalam upaya untuk meningkatkan angka kelahiran, pemerintah Jepang telah mengambil beberapa langkah, termasuk mendorong kelahiran anak, menerapkan kebijakan imigrasi yang lebih terbuka, dan memperpanjang usia pensiun.

Pada Februari 2023, Jepang menawarkan 1 juta yen atau setara Rp118 juta bagi para keluarga untuk pindah dari ibu kota, yaitu Tokyo, ke daerah lain di negara tersebut. Alasannya adalah untuk merevitalisasi kota-kota pedesaan dan meningkatkan angka kelahiran yang menurun.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE