Jutaan Rumah di Jepang Terlantar dan Kosong Ditinggal Pemilik, Bikin Pemerintah Pusing! Ada Apa?

Nadya Quamila | Beautynesia
Rabu, 08 Mar 2023 12:00 WIB
Jutaan Rumah di Jepang Terlantar dan Kosong Ditinggal Pemilik, Bikin Pemerintah Pusing! Ada Apa?
Jutaan Rumah di Jepang Terlantar dan Kosong Ditinggal Pemilik, Bikin Pemerintah Pusing! Ada Apa?/Foto: Freepik/Freepik

Jumlah rumah terlantar kosong yang ditinggal oleh pemilik di Jepang terus meningkat. Tak ayal, hal ini bikin pemerintah Jepang pusing. Apa yang terjadi?

Rumah-rumah terbengkalai, beberapa dalam kondisi bobrok sehingga menimbulkan bahaya, menghiasi kota-kota kecil dan pedesaan di Jepang. Pemerintah berupaya mengatasi masalah ini, antara lain melalui program kredit pajak yang direvisi untuk mendorong pemilik properti memperbaiki rumah yang reyot atau menggantinya dengan yang baru.

Namun, solusi apa pun yang dihadirkan, rupanya masih harus berjuang melawan kondisi demografi di Jepang. Ya, salah satu faktor jumlah rumah terbengkalai semakin meningkat di Jepang karena populasi yang kian menyusut dan kini didominasi warga usia tua.

Ketika populasi menyusut, rumah-rumah yang tidak berpenghuni dan tidak diinginkan akan semakin banyak di tahun-tahun mendatang. Pemilik rumah sering tidak dapat menemukan pembeli untuk properti atau kekurangan dana atau waktu untuk mengelola rumah dengan benar.

Jumlah rumah terlantar kosong yang ditinggal oleh pemilik di Jepang terus meningkat.Jumlah rumah terlantar kosong yang ditinggal oleh pemilik di Jepang terus meningkat./ Foto: Freepik/Freepik

Dilansir dari The Asahi Shimbun, menurut survei Perumahan dan Pertanahan Kementerian Dalam Negeri 2018, 8,49 juta rumah kosong secara nasional, terhitung 13,6 persen dari total pasar perumahan. Survei dilakukan setiap lima tahun sekali.

Nomura Research Institute memproyeksikan rasio tersebut akan melonjak menjadi 31,5 persen pada tahun 2038, kecuali sebagian besar struktur ini dibongkar. Persentase tersebut diproyeksikan meningkat tajam terutama setelah tahun 2025, ketika generasi baby-boomer, yang tingkat kepemilikan rumahnya lebih tinggi daripada kelompok usia lainnya, berusia 75 tahun atau lebih.

Rumah yang telah lama ditinggalkan berjumlah 3,49 juta, atau 5,6 persen dari semua perumahan kosong di Jepang, tidak termasuk rumah liburan dan akomodasi sewaan, menurut survei tahun 2018.

Jumlah rumah terlantar kosong yang ditinggal oleh pemilik di Jepang terus meningkat.Jumlah rumah terlantar kosong yang ditinggal oleh pemilik di Jepang terus meningkat./ Foto: Freepik/Freepik

Di enam prefektur, termasuk Kochi dan Kagoshima, rasio rumah yang telah lama ditinggalkan mencapai 10 persen. Dari 3,49 juta rumah kosong, 2,4 juta adalah rumah kayu, dan 1,01 juta di antaranya dalam keadaan rusak parah.

Sebuah kelompok swasta yang memberikan konsultasi mengenai hal-hal yang berkaitan dengan rumah kosong di Prefektur Saitama mengatakan banyak orang memiliki pertanyaan tentang apa yang harus dilakukan dengan rumah masa kecil mereka yang tidak berpenghuni setelah orangtua mereka meninggal atau pindah.

Banyak rumah tua dibiarkan berdiri karena kerabat tidak ingin "berpisah" dengan kenangan masa kecil mereka, orangtua meminta mereka untuk mempertahankan rumah, atau terlalu sulit atau mahal untuk membersihkan semua yang tersisa di rumah, kata kelompok itu. Dalam banyak kasus, sanak saudara tidak ingin berurusan lagi dengan rumah yang mereka warisi.

Alasan Rumah di Jepang Banyak yang Kosong dan Terlantar

Persimpangan Scramble di Shibuya Jepang/ foto: pexels/ vitalina

Jutaan Rumah di Jepang Terlantar dan Kosong Ditinggal Pemilik, Bikin Pemerintah Pusing! Ada Apa?/Foto: Pexels/vitalina

Jepang kini sedang dilanda resesi seks yang mengkhawatirkan. Kementerian Kesehatan Jepang mencatat hanya ada 799.782 kelahiran pada tahun 2022, di mana ini adalah angka terendah dan penurunan pertama sepanjang sejarah.

Selain itu, Jepang juga dikenal memiliki banyak penduduk yang panjang umur. Populasi lansia banyak, namun di sisi lain angka kelahiran semakin menurun.

Dilansir dari CNN Indonesia, banyak dari para lansia ini meninggalkan rumah warisan keluarga demi tinggal di hunian yang lebih kecil dan mudah diakses saat usianya terus menua. Terlebih banyak dari mereka tidak menikah dan tidak punya sanak saudara sehingga ketika meninggal rumah-rumah mereka pun menjadi kosong tak bertuan.

Ketika orang dari generasi ini meninggal, rumah-rumah mereka pun makin tak ingin ditempati orang lain karena stigma "kematian".

Pemerintah telah mengupayakan berbagai cara untuk mendorong angka kelahiran, salah satunya adalah dengan menawarkan 1 juta yen atau setara Rp118 juta bagi para keluarga untuk pindah dari ibu kota, yaitu Tokyo, ke daerah lain di negara tersebut. Alasannya adalah untuk merevitalisasi kota-kota pedesaan dan meningkatkan angka kelahiran yang menurun.

Peraturan unik di salah satu perusahaan Jepang/Foto: Unsplash.com/Jason OrtegoIlustrasi/Foto: Unsplash.com/Jason Ortego

Dilansir dari CNN International, mulai bulan April mendatang, keluarga di wilayah metropolitan Tokyo, termasuk yang dikepalai oleh orangtua tunggal, berhak menerima uang sebesar 1 juta yen jika mereka bersedia pindah ke daerah dengan jumlah penduduk yang sedikit. Insentif berlaku untuk anak berusia di bawah 18 tahun, atau tanggungan 18 tahun ke atas jika mereka masih duduk di bangku SMA.

Ini bukan pertama kalinya pemerintah Jepang mencoba menggunakan insentif keuangan untuk mendorong masyarakatnya tinggal di daerah yang lebih sepi penduduk. Namun, jumlah kali ini dilaporkan tiga kali lipat lebih banyak dibanding sebelumnya.

Menurut para ahli, migrasi anak-anak muda dari pedesaan ke kota-kota yang padat, merupakan faktor kunci dalam krisis demografi yang terjadi di Jepang.

Para ahli menunjuk beberapa faktor, misalnya biaya hidup yang tinggi, ruang yang terbatas, dan kurangnya dukungan pengasuhan anak di kota-kota mempersulit membesarkan anak, yang berarti semakin sedikit pasangan yang memiliki anak. Pasangan yang hidup di perkotaan juga sering kali jauh dari keluarga besar mereka yang bisa membantu memberikan dukungan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE