Harus Cari Jalan Keluar, Ini 5 Tanda Kamu Mengalami Kekerasan Emosional dari Pasangan

Riswinanti Pawestri Permatasari | Beautynesia
Jumat, 20 Jan 2023 18:15 WIB
Harus Cari Jalan Keluar, Ini 5 Tanda Kamu Mengalami Kekerasan Emosional dari Pasangan
Harus Cari Jalan Keluar, Ini 5 Tanda Kamu Mengalami Kekerasan Emosional dari Pasangan/Foto: Freepik.com/Freepik

Tindak kekerasan faktanya tak hanya melulu soal pemukulan atau perilaku kasar. Dalam sebuah hubungan, baik percintaan, persahabatan, maupun keluarga, ada tindakan negatif yang dampaknya tak kalah besar, yaitu kekerasan emosional.

Dilansir dari Very Well Mind, kekerasan emosional adalah tindakan mengontrol orang lain dengan melibatkan emosi, misalnya melontarkan kritik tajam namun tidak membangun, mempermalukan, menyalahkan, menyudutkan, mengancam, hingga memanipulasi. Berbeda dengan konflik atau pertengkaran biasa, kekerasan emosional umumnya berlangsung secara terus-menerus, serta melukai harga diri dan martabat korban.

Sedihnya, kekerasan emosional ini umumnya tidak disadari oleh korban dan pelaku sehingga dianggap sebagai sebuah kewajaran. Alhasil, kejadian ini terus berulang dan pada akhirnya menciptakan hubungan tidak sehat yang berdampak pada kerusakan psikis. Sebelum semua terlambat, yuk simak tanda-tanda kekerasan emosional yang dilansir dari Safe Horizon berikut ini!

1. Kritik Berlebihan dan Cenderung Menghakimi

Tanda-Tanda Kekerasan Emosional/Foto: Unsplash.com/Julia Taubitz
Tanda-Tanda Kekerasan Emosional/Foto: Unsplash.com/Julia Taubitz

Saling melontarkan kritik untuk membangun adalah hal wajar dalam hubungan makhluk sosial. Namun dalam kasus kekerasan emosional, kritik umumnya disampaikan dengan cara sarkas tanpa mempedulikan perasaan korban. Pelaku juga tak ragu melakukannya di depan banyak orang sehingga mempermalukan korban.

Selain itu, pelaku juga umumnya terlalu sering melontarkan pendapat negatif dan menghakimi, seolah jauh lebih tahu dari korban. Alhasil, korban akan merasa rendah diri di depan banyak orang. Bahkan jika korban menentang atau memberikan bantahan, pelaku biasanya akan langsung kaget atau tersinggung.

2. Mengabaikan Batas dan Privasi

Jika pasanganmu mulai menyerang ranah pribadi, misalnya memaksa memeriksa ponsel, meminta password akun media sosial, masuk ke kamarmu tanpa izin, dan bahkan memaksa melakukan hubungan seksual, maka kamu harus mulai waspada. Bisa jadi, dia sedang berusaha menjajah dan menguasai kehidupanmu.

Jika dia marah saat kamu menolak memberikan akses, kemungkinan besar dia memang sengaja ingin mengontrol kehidupanmu. Kemarahannya adalah sikap playing victim untuk membuatmu merasa tidak enak dan akhirnya setuju untuk membiarkannya masuk ke dalam privasimu.

Harus Cari Jalan Keluar, Ini 5 Tanda Kamu Mengalami Kekerasan Emosional dari Pasangan

Kebiasaan berteriak terhadap pasangan menjadi satu tanda sederhana kemungkinan terjadinya kekerasan di waktu kedepan.

Harus Cari Jalan Keluar, Ini 5 Tanda Kamu Mengalami Kekerasan Emosional dari Pasangan/Foto: Freepik.com/Freepik

3. Sikap Posesif dan Mengontrol

Banyak anggapan bahwa cemburu adalah tanda sayang. Meski demikian, kamu juga harus memahami sampai di mana rasa cemburu bisa dikatakan normal. Jika dia berusaha selalu memonitor kegiatanmu, terus menghubungi setiap saat, marah tidak jelas saat kamu terlambat merespon, maka bisa jadi dia memang orang yang abusif.

Biasanya orang-orang seperti ini akan melarangmu menghabiskan waktu bersama keluarga, teman, atau orang lain selain dirinya. Lambat laun kamu akan terisolasi dari pergaulan dan hanya bergantung padanya. Kondisi ini akan semakin jelas jika dia sampai meminta akses ke media sosial, email, telepon, dana pribadimu.

4. Sikap Manipulatif

6  Tanda Kamu Menjadi Korban Kekerasan Emosional Pasangan dalam Rumah Tangga/Foto:Freepik.com/Prostock-studioIlustrasi/Foto: Freepik.com/Prostock-studio

Pelaku kekerasan emosional akan selalu berusaha agar korbannya merasa tidak baik-baik saja, salah satunya dengan tindakan manipulatif. Beberapa hal yang akan terjadi adalah dia terus membesar-besarkan masalah atau kesalahan yang kamu lakukan, mengabaikanmu, selalu membuatmu merasa bersalah, memanipulasi yang salah menjadi benar (dan sebaliknya), serta membuatmu meragukan diri sendiri.

5. Mengabaikan Dirimu dan Perasaanmu

Kamu mulai menganggap pasanganmu tidak bisa memahamimu sebaik diaIlustrasi/Foto: pexels.com/budgeron-bach

Apakah kamu sering merasa dianggap lebay saat melontarkan protes? Apakah dia selalu meremehkan pemikiran, cita-cita, atau harapanmu? Waspadalah, karena itu adalah tanda dari kekerasan emosional. Selain itu, mereka cenderung tak mau bertanggung jawab atas masalah yang muncul, dan lebih suka menyalahkanmu (atau orang lain) atas konflik yang terjadi dalam kehidupannya.

Demikian tanda-tanda kekerasan emosional yang harus kamu waspadai. Faktanya, mempertahankan hubungan yang sehat memang tidak semudah menyatakan cinta. Ada banyak tantangan, konflik, dan berbagai ups and downs yang harus dihadapi bersama. Namun jika kekerasan emosional sudah mulai menghantui kisah cintamu, maka sebaiknya waspada dan segera carilah jalan keluar.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE