Jarang Disadari, Ini 5 Tanda 'Halus' Kekerasan dalam Rumah Tangga yang Wajib Diwaspadai

Retno Anggraini | Beautynesia
Minggu, 27 Nov 2022 19:30 WIB
Jarang Disadari, Ini 5 Tanda 'Halus' Kekerasan dalam Rumah Tangga yang Wajib Diwaspadai
Tanda-tanda halus kekerasan dalam rumah tangga/Foto: Freepik.com

Kekerasan dalam rumah tangga mengacu pada pola perilaku apa pun yang digunakan seseorang untuk mendapatkan atau mempertahankan kekuasaan dan kendali atas individu lain dalam hubungan. Menurut Elizabeth Fedrick, seorang konselor profesional berlisensi dan pendiri Evolve Counseling, beberapa contoh dari kekerasan dalam rumah tangga di antaranya kekerasan fisik dan agresi, penghinaan secara verbal, pelecehan emosional, pelecehan psikologis, pengendalian keuangan, dan penguntitan.

Kekerasan dalam rumah tangga bisa dialami oleh siapa pun, tanpa memandang usia, jenis kelamin, atau ras. Semua jenis pelecehan dapat berdampak negatif pada kesejahteraan seseorang secara keseluruhan.

Menurut para ahli, ada 5 tanda halus kekerasan dalam rumah tangga yang mungkin jarang disadari. Berikut ulasannya yang telah dilansir dari Insider.

Penghinaan yang Disamarkan sebagai Lelucon

Tanda-tanda halus kekerasan dalam rumah tangga
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/beststudio

Salah satu bentuk kekerasan verbal yang paling umum adalah komentar yang merendahkan atau meremehkan, terutama jika dilakukan di depan umum. Komentar-komentar negatif ini dimulai dari komentar sederhana seperti penampilan kamu. Setelah mengucapkan komentar-komentar tersebut, pelaku kekerasan dalam rumah tangga akan mengatakan dalih seperti, "Hanya bercanda," tanpa peduli bagaimana perasaan kamu.

"Bentuk kontrol ini dimaksudkan untuk mengikis harga diri pasangan," kata Fedrick. "Ini dapat sangat memengaruhi harga diri pasangan secara umum, yang dapat menyebabkan gejala kecemasan atau depresi."

Jika kamu menjadi korban, hal ini akan menjadi ketakutan untuk kamu saat bersama pasangan di tempat umum karena kamu menjadi tidak yakin dengan apa yang akan pasangan kamu katakan atau bagaimana mereka bertindak.

Upaya untuk Mengontrol Keputusan Hidup

Tanda-tanda halus kekerasan dalam rumah tangga
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/opatsuvi

Memberikan peraturan dengan siapa saja kamu boleh menghabiskan waktu, apa yang boleh kamu pakai, dan bagaimana kamu menggunakan uang merupakan beberapa contoh dari perilaku mengontrol. Fedrick mengatakan perilaku ini sering kali dimulai secara halus sebagai saran. Kemudian ketika pasangan kamu merasa nyaman dengan perilaku ini, saran tersebut akan berubah menjadi tuntutan.

Pada akhirnya, mungkin kamu akan merasa tidak mampu membuat keputusan untuk kamu sendiri, yang bisa merusak harga diri. Seiring berjalannya waktu, kamu mungkin akan kehilangan kepercayaan pada kemampuan kamu dalam membuat keputusan dan ini dapat memengaruhi hal-hal lain dalam kehidupan kamu.

Dari Emosi yang Meledak-ledak hingga Cemburu yang Berlebih

Tanda-tanda halus kekerasan dalam rumah tangga/Foto: Freepik.com/Fantasfic Studio

Emosi yang Meledak-ledak

Tanda-tanda halus kekerasan dalam rumah tangga
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/gpointstudio

Wajar jika kamu atau pasangan marah sesekali, tapi cara dalam mengekspresikan kemarahan itu penting. Pasangan yang kasar bisa menggunakan emosi yang meledak-ledak untuk mengintimidasi, sehingga kamu cenderung tidak mempertanyakan atau menentang perilaku mereka karena kamu takut akan memicu kemarahan pasangan.

"Ini adalah taktik kontrol yang digunakan untuk membuat Anda merasa cemas dan takut, jadi Anda menyerah dengan apa yang diinginkan pelaku," kata Kara Nassour, seorang konselor profesional berlisensi sekaligus pendiri Shaded Bough Counseling. Menurut Nassour, memberikan batasan pada pasangan adalah hal yang penting untuk menghindari rasa takut yang dialami.

Melewati Batasan yang Telah Dibuat

Tanda-tanda halus kekerasan dalam rumah tangga
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/zinkevych

Setiap pasangan setidaknya harus membuat batasan dalam hubungan untuk menentukan perilaku seperti apa yang tidak bisa diterima. Menetapkan batasan adalah penegasan dari kontrol yang diperoleh kembali.

Namun, pasangan kamu mungkin menunjukkan kurangnya rasa hormat dengan batasan yang telah kamu buat, seperti membuat kamu merasa bersalah karena telah membuat batasan dan mengabaikan sama sekali batasan yang sudah kamu buat. Akibatnya, kamu mungkin menyerah untuk mencoba mengekspresikan atau memperkuat batasan yang kamu buat, yang memungkinkan pasangan kamu menggunakan lebih banyak kontrol dalam hubungan.

Cemburu dan Posesif Berlebih

Tanda-tanda halus kekerasan dalam rumah tangga
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/DCStudio

Cemburu adalah naluri alami manusia. Tapi ketika pasangan mulai bertindak atas kecemburuan mereka atau menggunakannya untuk perilaku kasar, itu bukanlah hal yang baik. Tanda-tanda pasangan merasakan cemburu dan posesif berlebih di antaranya terus-menerus menuduh kamu berselingkuh, memarahi kamu karena kamu menghabiskan waktu bersama teman, bahkan marah ketika kamu berbicara dengan orang lain di sebuah acara.

Karena hal ini, kamu bisa saja menarik diri dari lingkup sosial dan merasa bersalah pada pasangan. Kamu juga bisa saja mengubah perilaku kamu secara tidak sadar hanya untuk menghindari membuat pasangan kamu marah.

Ketika kekerasan telah memicu emosi yang kuat dan meluap-luap, akan sulit untuk mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya. Meski kamu merasa tidak bisa lepas dari hubungan tersebut, kamu bisa melindungi diri dengan membuat rencana keselamatan yang mencakup langkah-langkah jelas untuk diambil dan orang-orang yang harus dihubungi ketika kamu merasa bahaya, serta strategi bermanfaat yang kamu rencanakan untuk digunakan dalam mengatasi tekanan emosional terkait pelecehan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE