Identik dengan Perlombaan, Ternyata Ini Sejarah Lomba 17 Agustusan!

Maura Valysha Carmelie | Beautynesia
Sabtu, 17 Aug 2024 17:30 WIB
Identik dengan Perlombaan, Ternyata Ini Sejarah Lomba 17 Agustusan!
Foto: unsplash.com/alfiandimas

Tanggal 17 Agustus ditetapkan sebagai hari di mana kita memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia. Berbagai macam perayaan dilakukan untuk memeriahkan hari ulang tahun Indonesia.

Kegiatan perlombaan seperti lomba makan kerupuk, panjat pinang, hingga tarik tambang ramai disemarakkan di berbagai tempat di Indonesia. Lomba-lomba ini tentunya sebagai cerminan kecil perjuangan yang dilakukan para pahlawan kita dan kemenangan akan lomba dapat diartikan sebagai kemerdekaan yang berhasil digaungkan oleh mereka.

Namun, siapa sangka, lomba Agustusan yang mungkin kamu anggap awam ternyata punya sejarah yang panjang dan penuh makna. Nah, berikut ini cerita lomba 17 Agustusan dari awal dicetuskan hingga terkenal pada hari ini!

Sejarah Lomba 17 Agustus

Lomba 17 Agustusan/Foto: unsplash.com/umarben

Indonesia yang terdiri atas 17.504 pulau dan 38 provinsi merupakan negara yang kaya akan budaya dan warisan. Selain wilayahnya yang memang luas dan daratannya dipisah oleh lautan, penjajahan di masa lalu juga turut meninggalkan cerita dan warisan untuk bangsa Indonesia. Salah satunya adalah perlombaan yang dilakukan tiap tanggal 17 Agustus.

Dikatakan oleh seorang sejarawan bernama JJ Rizal, pada saat Jepang mulai masuk ke Indonesia, Jepang seringkali menggelar perlombaan seperti lomba tarik beban dan tarik tambang. Hal inilah yang menjadi salah satu inspirasi terciptanya lomba di tanggal 17 Agustus yang tentu jenis perlombaannya juga sudah disesuaikan dengan keadaan di masa sekarang. 

Masyarakat pada zaman dahulu awalnya memperingati Hari Kemerdekaan hanya dengan berbondong-bondong datang ke istana negara untuk mendengarkan pidato dari Bung Karno selaku Presiden RI pertama. Pidato tersebut begitu visioner karena padat akan refleksi, koreksi, evaluasi, hingga gambaran kehidupan masyarakat bangsa di masa depan.

Pidato Presiden SukarnoPidato Presiden Sukarno/ Foto: Dok. Perpustakaan Nasional

Pada akhirnya, di tahun ke-5 perayaan Hari Kemerdekaan atau sekitar tahun 1950-an, di tingkat masyarakat mulai bermunculan ide untuk memeriahkan Hari Kemerdekaan ini dengan berbagai macam perlombaan sebelum akhirnya di acara puncak, mereka mendengarkan pidato presiden. Hal ini mereka lakukan sebagai upaya lain untuk ‘berevaluasi’ dengan memberi nilai seperti pemimpin mereka, tentunya dengan cara yang lebih menyenangkan. 

Namun, ada hal yang berbeda dari perayaan 17 Agustus di masa kini dan di zaman Bung Karno memimpin. Di masa sekarang, perayaan 17 Agustus  umumnya dilaksanakan langsung di tanggal 17 sedangkan di masa lalu, segala jenis perayaan peringatan kemerdekaan berhenti satu hari sebelumnya, yaitu pada tanggal 16 Agustus.

Hal tersebut dikarenakan pada tanggal 17 Agustus semua orang mempersiapkan perbekalannya untuk di perjalanan menuju tempat Ir. Soekarno berpidato pada hari bersejarah tersebut. 

Perlombaan Agustusan sebagai Simbol Keadaan di Masa Lalu

Sejumlah anak mengikuti lomba tradisional di Stasiun Tanjung Priok, Jakarta Utara, Kamis (18/8/2022). Lomba itu untuk memeriahkan HUT ke-77 RI.

Lomba balap karung/ Foto: Detikcom/Pradita Utama

Kita sebagai makhluk homo ludens atau seorang yang gemar bermain-main, tentu sudah tidak asing lagi dengan perlombaan. Dari yang paling dekat dengan kita mungkin perlombaan yang sering diadakan di sekolah untuk memperingati momen-momen besar seperti Hari Kartini, Bulan Bahasa, hingga perayaan 17 Agustus.

Nah, perlombaan 17 Agustus ini mungkin menjadi sesuatu yang terkesan wajib ada perlombaannya setiap tahun. Lomba-lomba yang memeriahkan peringatan hari kemerdekaan ini bukan diselenggarakan tanpa alasan, lho. Ternyata ada makna mendalam yang tersirat di dalamnya. 

  1. Lomba Makan Kerupuk
    Lomba makan kerupuk yang sering kali diikuti oleh anak-anak kecil ini ternyata menggambarkan bagaimana kesulitan orang-orang pada zaman penjajahan untuk mengonsumsi makanan bergizi.
  2. Lomba Balap Karung
    Lomba ini merupakan visualisasi dari kesusahan masyarakat Indonesia di zaman Jepang. Kesulitan secara finansial inilah yang membuat banyak masyarakat tidak mampu membeli pakaian sehingga mereka harus memakai karung goni. 

Jadi, yuk kita terus lestarikan tradisi lomba 17 Agustus ini. Kita rayakan kemerdekaan Indonesia dengan semangat juang yang sama seperti para pahlawan. Merdeka!

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE