Ilmuwan Temukan 5 Tipe Pola Tidur, Salah Satunya Bisa Tunjukkan Kondisi Mental Kamu!

Kyla Putri Nathania | Beautynesia
Sabtu, 01 Nov 2025 22:30 WIB
4. Sleep-Aid Users (Mengandalkan Obat atau Suplemen Tidur)
Tipe ini bergantung pada bantuan eksternal agar bisa terlelap. Penggunaan zat bantu tidur secara terus-menerus dapat mengubah ritme alami tubuh./ Foto: freepik.com

Tidur bukan cuma soal berapa lama kamu memejamkan mata setiap malam. Lebih dari itu, kualitas dan pola tidur ternyata bisa memberikan petunjuk penting tentang kesehatan mental dan emosional seseorang.

Berdasarkan penelitian terbaru yang dipublikasikan di PLOS Biology, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi lima tipe pola tidur yang berbeda dan salah satunya bisa menjadi cerminan dari kondisi psikologis.

Menurut penelitian yang dipimpin oleh Aurore Perrault dari Woolcock Institute of Medical Research di Sydney, kualitas tidur seseorang dipengaruhi oleh faktor genetik serta kondisi emosional seperti stres, kecemasan, dan kesedihan. “Kita perlu melihat tidur dari sisi yang lebih kompleks, bukan hanya soal baik atau buruk, atau seberapa lama seseorang tidur,” ujar Perrault yang dikutip dari Live Science.

Yuk, cari tahu kamu termasuk tipe yang mana! Karena bisa jadi cara kamu tidur selama ini menyimpan petunjuk penting tentang kesehatan mentalmu.

1. Poor Sleepers (Tidur Buruk dan Emosional Tidak Stabil)

Tipe poor sleepers sering kesulitan tidur dan mengalami gangguan emosional seperti cemas, stres, atau mudah marah. Kondisi ini bisa menjadi tanda awal adanya masalah kesehatan mental yang perlu diperhatikan./ Foto: freepik.com/jcomp

Tipe poor sleepers sering kesulitan tidur dan mengalami gangguan emosional seperti cemas, stres, atau mudah marah. Kondisi ini bisa menjadi tanda awal adanya masalah kesehatan mental yang perlu diperhatikan./ Foto: freepik.com/jcomp

Orang dengan tipe ini sering mengalami kesulitan untuk tidur atau terbangun di tengah malam. Mereka juga cenderung memiliki gejala emosional seperti mudah cemas, sedih, bahkan marah.

Menurut para peneliti, kelompok ini juga menunjukkan gangguan fungsi siang hari seperti sulit fokus dan produktivitas menurun.Ilmuwan menemukan bahwa pola tidur buruk seperti ini memiliki korelasi kuat dengan risiko gangguan kecemasan dan depresi di kemudian hari.

2. Sleep-Resilient (Tahan Mental Meski Tidur Tidak Sempurna)

Mereka mungkin memiliki tantangan mental seperti ADHD atau kesulitan fokus, tapi kualitas tidurnya tetap stabil. Tipe ini menunjukkan bahwa sebagian orang mampu tetap berfungsi optimal meski di bawah tekanan emosional.)/ Foto: freepik.com/tirachardz

Mereka mungkin memiliki tantangan mental seperti ADHD atau kesulitan fokus, tapi kualitas tidurnya tetap stabil. Tipe ini menunjukkan bahwa sebagian orang mampu tetap berfungsi optimal meski di bawah tekanan emosional.)/ Foto: freepik.com/tirachardz

Menariknya, kelompok ini memiliki kesehatan mental yang fluktuatif namun tidak mengalami masalah tidur serius. Meskipun mereka mungkin memiliki gangguan seperti inatensi atau ADHD, tidur mereka tetap stabil. 

Para ahli menyebut kelompok ini sebagai “resilient sleepers” karena kemampuan mereka bertahan meski ada tekanan emosional.

3. Short Sleepers (Tidur Singkat dan Rentan Agresif)

Orang dengan tipe short sleepers biasanya tidur lebih singkat dari rata-rata. Mereka juga cenderung lebih mudah tersulut emosi dan memiliki daya ingat yang menurun./ Foto: freepik.com

Orang dengan tipe short sleepers biasanya tidur lebih singkat dari rata-rata. Mereka juga cenderung lebih mudah tersulut emosi dan memiliki daya ingat yang menurun./ Foto: freepik.com

Tipe ini ditandai dengan durasi tidur yang lebih pendek dari rata-rata. Mereka sering mengalami gangguan kognitif seperti kesulitan berpikir jernih, menurunnya daya ingat, serta kecenderungan lebih agresif dan kurang ramah. 

Para peneliti menduga bahwa otak tipe ini memiliki aktivitas berlebih yang mengganggu siklus istirahat alami.

4. Sleep-Aid Users (Mengandalkan Obat atau Suplemen Tidur)

Tipe ini bergantung pada bantuan eksternal agar bisa terlelap. Penggunaan zat bantu tidur secara terus-menerus dapat mengubah ritme alami tubuh./ Foto: freepik.com

Tipe ini bergantung pada bantuan eksternal agar bisa terlelap. Penggunaan zat bantu tidur secara terus-menerus dapat mengubah ritme alami tubuh./ Foto: freepik.com

Tipe ini punya pola tidur yang sangat bergantung pada zat bantu tidur, baik itu obat resep, suplemen alami, maupun bahan seperti CBD. Menurut penelitian, penggunaan bantuan tidur jangka panjang dapat mengubah pola alami otak dan membuat seseorang sulit tidur tanpa bantuan.

5. Disturbed Sleepers (Tidur Terganggu karena Gaya Hidup)

Tipe ini kerap mengalami gangguan tidur akibat konsumsi alkohol, rokok, atau dehidrasi. Kebiasaan tersebut bisa kesehatan.)/ Foto: freepik.com

Tipe ini kerap mengalami gangguan tidur akibat konsumsi alkohol, rokok, atau dehidrasi. Kebiasaan tersebut bisa kesehatan.)/ Foto: freepik.com

Tipe ini memiliki tidur yang sering terganggu, biasanya akibat faktor eksternal seperti alkohol, rokok, atau gaya hidup tidak sehat. Gangguan tidur semacam ini dapat mempengaruhi fungsi kognitif, suasana hati, dan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Menurut Dr. Henry Yaggi, profesor dari Yale Centers for Sleep Medicine, penelitian ini memberikan pendekatan baru dalam memahami tidur. “Ini bukan tentang satu jenis tidur yang cocok untuk semua orang. Pola tidur memiliki hubungan erat dengan kesehatan mental,” jelasnya.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE