Jangan Dipaksakan! Menurut Ahli, Ini 3 Kondisi yang Membuat Berpisah Jadi Pilihan Terbaik

Dewi Maharani Astutik | Beautynesia
Sabtu, 10 May 2025 22:00 WIB
Ketidakcocokan Prinsip yang Sangat Besar
Ilustrasi/Foto: Freepik/drobotdean

Menjalin hubungan yang sehat dan bahagia adalah impian banyak orang karena hubungan yang baik dapat memberikan dukungan emosional, kebahagiaan, dan pertumbuhan bersama. Namun, kenyataannya tidak semua hubungan bisa bertahan selamanya.

Ada kalanya keputusan mengakhiri hubungan menjadi pilihan terbaik, terutama jika hubungan tersebut justru membawa lebih banyak kesedihan daripada kebahagiaan. Dilansir dari Your Tango, ada 3 momen tepat untuk putus berdasarkan nasihat ahli hubungan. Apa saja?

Berbeda Pendapat Soal Keinginan Memiliki Anak

Ilustrasi/Foto: Freepik
Ilustrasi/Foto: Freepik

Dr. Jon Dabach, seorang terapis pasangan, menjelaskan bahwa dalam suatu hubungan, pasangan pasti akan menghadapi tantangan, tetapi sebagian besar tantangan itu masih bisa diatasi. Namun, jika menyangkut keinginan memiliki anak, ini bukan sekadar masalah sementara yang bisa berubah seiring waktu.

Hal ini berkaitan dengan faktor biologis, terutama bagi perempuan yang memiliki keterbatasan usia untuk hamil. Oleh karena itu, jika pasangan memiliki perbedaan dalam hal ini, sangat kecil kemungkinan salah satu pihak akan mengubah pikirannya hanya karena waktu berlalu.

Anita Chlipala, seorang terapis pernikahan, menambahkan bahwa dalam beberapa kasus, ada orang yang akhirnya mengubah pikirannya tentang memiliki anak demi mempertahankan hubungannya. Namun, banyak dari mereka yang pada akhirnya tetap berpisah karena mereka tidak benar-benar siap untuk menjalani keputusan tersebut.

Oleh karena itu, jika seseorang menginginkan anak sementara pasangannya tidak, penting untuk segera membahasnya dalam hubungan, bukan malah menghindari atau menundanya. Jika tidak, harapan agar pasangan berubah pikiran bisa berakhir dengan kekecewaan dan sakit hati di kemudian hari.

Perselingkuhan Berulang Tanpa Penyesalan

Ilustrasi/Foto: Freepik/DC Studio

Dr. Dabach menjelaskan bahwa kepercayaan adalah fondasi penting dalam sebuah hubungan. Jika kepercayaan terus-menerus dirusak dan tidak ada usaha sungguh-sungguh dari salah satu atau kedua pasangan untuk memperbaikinya, maka itu adalah tanda hubungan harus diakhiri.

Ketika seseorang berselingkuh, bahkan hanya sekali, kepercayaan yang telah dibangun sebelumnya akan sulit untuk dipulihkan sepenuhnya. Meskipun pasangan yang berselingkuh dimaafkan dan benar-benar berusaha berubah, hubungan itu tidak akan pernah bisa kembali seperti sebelum perselingkuhan terjadi.

Lebih buruk lagi jika pasangan tersebut berselingkuh berulang kali. Ini menunjukkan bahwa mereka tidak benar-benar merasa bersalah dan siap untuk terus menyakiti pasangannya. Dalam kondisi seperti ini, hubungan menjadi makin beracun dan berisiko merugikan salah satu pihak secara emosional.

Sheri Stritof, seorang penulis untuk Verywell Mind, menekankan bahwa keputusan untuk kembali kepada pasangan yang berselingkuh bukanlah hal yang bisa diambil dengan sembarangan. Sebelum memutuskan untuk bertahan atau pergi, seseorang harus mempertimbangkan beberapa hal, seperti apakah pasangan yang berselingkuh benar-benar menyesal, meminta maaf dengan jujur, tidak mencari-cari alasan untuk membenarkan tindakannya, dan menyadari betapa besar luka yang mereka sebabkan.

Jika sebagian besar dari pertanyaan tersebut dijawab dengan “tidak”, maka pertimbangan untuk mengakhiri hubungan layak diambil demi kesejahteraan diri sendiri.

Ketidakcocokan Prinsip yang Sangat Besar

Ilustrasi/Foto: Freepik/drobotdean

Meskipun pasangan mungkin sangat mencintai satu sama lain dan memiliki koneksi yang kuat, mereka tetap memiliki nilai-nilai dan tujuan hidup masing-masing yang mungkin tidak selaras dengan pasangan mereka. Misalnya, seseorang mungkin ingin menjelajahi dunia sementara pasangannya tidak atau seseorang mungkin sangat meyakini ideologi politik tertentu, sementara pasangannya justru membencinya.

Intinya, selain cinta, hubungan yang sehat juga memerlukan kesamaan nilai dan tujuan. Jika pasangan memiliki pandangan hidup yang terlalu berbeda, maka hubungan tersebut akan sulit bertahan dalam jangka panjang.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE