Ketika mengalami perundungan, anak akan cenderung mendiamkannya dan menyimpan cerita mengenai peristiwa itu untuk dirinya sendiri alih-alih berbagi dengan temannya, gurunya atau bahkan orang tuanya.
Pada akhirnya, anak hanya akan menderita dalam diam dan aksi perundungan akan makin meningkat. Oleh karena itu, orangtua harus peka melihat tanda bahwa anak mengalami aksi perundungan berikut ini alih-alih menunggu mereka untuk melaporkan masalahnya! Dirangkum dari Reader's Digest, berikut 4 tanda yang menunjukkan bahwa anak sedang mengalami bullying!
Enggan Pergi ke Sekolah
Ilustrasi perundungan (Foto: Pexels/cottonbro studio) |
Keenganan anak untuk bangun pagi dan berangkat ke sekolah bisa jadi merupakan pertanda ada sesuatu yang tidak beres terjadi. Jika orangtua mendapati anak kerap menggunakan alasan yang berulang untuk memuluskan niat bolosnya, seperti sakit hingga perawat sekolah yang sering menelepon agar anak dijemput lebih awal atau mungkin adanya laporan guru bahwa anak sering tidak hadir ke sekolah, maka mungkin ini pertanda bahwa anak mengalami tindakan perundungan di sekolahnya.
Sering Merasa Sakit Kepala dan Sakit Perut
Sakit kepala dan perut yang dikeluhkan oleh anak bisa jadi bukan hanya sekadar alasan untuk membuat mereka mendapatkan izin untuk tidak datang ke sekolah, baik dari orangtua maupun guru.
Ilustrasi perundungan (Foto: Pexels/Mikhail Nilov) |
Pada kenyataannya, sakit kepala dan sakit perut adalah gejala fisik yang lumrah terjadi akibat stres dan kecemasan yang ditimbulkan akibat tindakan perundungan. Jadi, jika memungkinkan, ajak anak untuk membicarakan mengenai rasa sakit yang kerap menderanya dan mencari solusi untuk mengatasinya.
Perubahan Lingkaran Pertemanan
Ilustrasi perundungan (Foto: Pexels/RODNAE Productions) |
Kehilangan atau perubahan lingkaran pertemanan juga merupakan tanda adanya aksi perundungan, terutama dalam kehidupan sosial anak remaja. Jika orangtua mendapati anak-anaknya enggan bergaul lagi dengan temannya yang biasanya, bisa jadi ada tindakan perundungan yang terjadi meskipun mereka mungkin tidak menyadarinya.
Sekalipun begitu, orangtua bisa mengawasi hal itu tanpa bertanya pada anaknya secara langsung, yakni dengan cara menjalin hubungan baik dengan orangtua dari anak lain yang ada di lingkaran pertemanan anak. Sehingga mudah bagi mereka untuk menyadari kalau anak menerima perlakuan bully atau sengaja dikucilkan.
Sulit Tidur
Ketika anak merasa gugup atau cemas mengenai hal apa saja yang mungkin menimpanya di sekolah pada hari esok, mereka akan mengalami kesulitan untuk tidur. Kondisi sulit tidur ini bisa dilihat ketika anak menunjukkan muka yang lebih lesu dan lelah daripada biasanya.
Kelelahan juga bisa ditunjukkan lewat kesulitan mereka untuk fokus atau menjaga kebersihan yang merupakan indikasi bahwa mereka mengalami masalah tidur ataupun perlakuan bully dan depresi.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!