
Jangan Salah, Ini Beda Antara Cinta dan Obsesi Semata

Salah satu ciri hubungan asmara yang toxic adalah ketika kamu sudah tidak bisa membedakan perasaan cinta dan obsesi. Hubungan asmara berlandaskan cinta yang sehat akan terus berkembang menjadi hubungan yang menghargai masing-masing pasangan.
Namun, jika selama ini kamu mendapati tidak bisa menghargai pasanganmu tetapi juga tidak bisa melepaskannya. Bisa jadi ini bukanlah cinta, namun obsesi. Apa saja perbedaan cinta dan obsesi?
1. Cinta mementingkan kebutuhan berdua, obsesi hanya melihat kepentingan pribadi
![]() Pasangan/ Foto: Pixabay.com |
Perbedaan cinta dan obsesi yang pertama berhubungan dalam nilai kepentingan yang ada dalam hubungan tersebut. Hubungan asmara yang berlandaskan cinta akan mengupayakan semua yang terbaik untuk kedua belah pihak. Baik keputusan yang diambil maupun tindakan yang dilakukan merupakan hasil kompromi dua belah pihak yang tidak memberatkan salah satu di antaranya.
Sedangkan hubungan asmara yang penuh obsesi mengutamakan ego semata. Kamu tidak sadar bahwa apapun yang ada dalam hubungan tersebut, semata-mata kamu lakukan untuk memenuhi kepentingan pribadi. Jika merasa bahwa kamu kurang memahami apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh pasanganmu, ini tandanya kamu perlu mengevaluasi apakah perasaan yang kamu miliki adalah cinta sejati atau obsesi belaka, Ladies.
2. Cinta memberikan kebebasan, sedangkan obsesi bersifat mengekang
![]() Hubungan Asmara/ Foto: Pixabay.com |
Perbedaan cinta dan obsesi selanjutnya terletak pada cara pasangan melihat ikatan dalam hubungan asmara. Pasangan yang memiliki cinta sesungguhnya akan memberikan kebebasan satu sama lain karena memiliki pondasi kepercayaan yang kuat. Sang kekasih akan memberikan pasangannya ruang untuk sendiri sehingga ia bisa melalukan hal terbaik untuk hidupnya.
Menurut Robert Vallerand, seorang psikolog dalam bukunya yang berjudul 'The Psychology of Passion: A Dualistic Model', apabila seseorang mencintaimu, itu artinya dia memercayaimu sepenuh hati. Sebaliknya, seseorang yang penuh obsesi, tidak akan memberikan kebebasan untuk pasangan.
Kamu akan mengikat kekasih bersama dirinya. Hal ini dilakukan karena kamu selalu dihantui oleh perasaan gelisah, tidak tenang, dan cemburu buta. Kamu merasakan ketakutan yang sangat besar akan kehilangan kekasihmu, jika tidak terus bersamanya.
Sifat posesif juga akan membuatmu mengontrol kehidupan pasangan secara berlebihan. Kamu cenderung mengatur dengan siapa pasangan berinteraksi, meminta pasangan menghubungimu sesering mungkin, bahkan dalam beberapa kasus, banyak orang yang meminta akses menuju akun media sosial pasangannya.
3. Cinta membuat kamu berkembang, obsesi justru sebaliknya
![]() Bergandengan Tangan/ Foto: Pixabay.com |
Jika ingin mengetahui perbedaan cinta dan obsesi, ajukan pertanyaan pada dirimu, apakah selama ini kamu merasa berkembang menjadi lebih baik? Bila jawabannya tidak, bisa jadi kamu terjebak dalam sebuah hubungan asmara yang didasari obsesi.
Seperti poin di atas, seseorang yang terobsesi kepada pasangan akan selalu mengekang kekasihnya. Ia tidak akan membiarkanmu menjalani kegiatan yang kamu suka, seperti hobi, rencana berpergian, bahkan pekerjaan.
Padahal sebuah hubungan asmara yang sehat seharusnya akan menimbulkan perasaan bahagia bila pasangan bisa berkembang menjadi lebih baik. Ini berlaku baik dalam menjalankan pekerjaan, hobi, hingga interaksi sosial dengan orang sekitar.
Jadi, sudah bisa bedakan antara cinta dan obsesi?