Jangan Sampai Salah, Begini 7 Cara yang Benar 'Memanjakan' Anak Menurut Para Ahli
Anak yang memiliki sifat manja cenderung berpikir dan bertindak seperti dunia berputar di sekitar mereka. Anak manja terbiasa mendapatkan semua yang mereka inginkan dan jika tidak mendapatkannya, mereka akan 'mengamuk' sampai mereka mendapatkannya. Faktanya, beberapa pakar pengasuhan anak justru tidak suka menggunakan kata manja untuk menggambarkan sifat seorang anak, lho!
"Tidak pernah ada batasan seberapa besar cinta yang Anda miliki dan tunjukkan kepada anak-anak. Ini tidak berkontribusi pada rasa berhak itu," kata Aliza Pressman, salah satu pendiri Mount Sinai Parenting Center. Namun, jika cara untuk menunjukkan rasa cinta kepada anak dengan memberikan apa pun yang mereka inginkan, ini adalah cara yang salah.
Melansir Huffpost, berikut 7 cara memanjakan anak yang benar menurut para ahli. Yuk, cari tahu!
Lakukan Refleksi Diri
Ilustrasi/Foto: Freepik.com/rawpixel.com |
Luangkan waktu untuk memikirkan mengapa kamu membuat beberapa keputusan pengasuhan yang kamu lakukan. Tanyakan pada diri kamu sendiri mengapa kamu harus membeli barang secara berlebihan untuk anak? Mengapa kamu merasa sulit untuk mengatakan tidak?
Sadarilah bahwa refleksi semacam ini bisa jadi sulit bagi sebagian orangtua, karena dapat memunculkan kenangan menyakitkan dari masa kecil mereka sendiri. "Harap diketahui bahwa proses ini mungkin termasuk mendapatkan dukungan profesional dan kesabaran yang besar," kata Traci Baxley, pelatih parenting dan penulis Social Justice Parenting.
Jangan Lakukan Hal yang Bisa Anak Lakukan
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/yaoinlove |
"Ini berarti tidak melakukan suatu hal yang bisa dilakukan oleh anak Anda sendiri. Anda hanya perlu membimbing dan mendorong mereka untuk melakukan apa yang mereka bisa, serta memberikan contoh hal-hal yang belum pernah mereka lakukan," kata Pressman. Contohnya mencakup hal-hal seperti berpakaian dan memakai sepatu.
Tetapkan Batasan Secara Konsisten
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/Racool_studio |
Sebagai orangtua, kamu mungkin pernah mengalami masa di mana kamu merasa sulit untuk mengatakan tidak kepada anak. Namun menurut Baxley, anak-anak menginginkan dan membutuhkan batasan yang konsisten. Meski demikian, anak-anak akan menolak dengan keras jika mereka belum terbiasa dengan batasan yang ditetapkan oleh orangtua.
"Selama kurangnya regulasi emosional, akui perasaannya alih-alih memarahinya," kata Baxley.
"Anda bisa mengungkapkan perasaan kecewa karena anak Anda tidak bisa mendapatkan barang yang diinginkan hari itu juga. Ini menunjukkan bahwa Anda memiliki empati dan kasih sayang untuk mereka dalam situasi ini, tapi Anda masih tetap menetapkan batasan," tambahnya.
Jangan Terlalu Sering Beri Anak Hadiah!
Cara benar memanjakan anak menurut ahli/Foto: Freepik.com/rawpixel.com
Beri Mereka Tanggung Jawab di Rumah
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/shangarey |
Ketika anak terbiasa dengan semua keinginannya terpenuhi, tidak mudah membuat mereka memenuhi tanggung jawab mereka di rumah. Pelatih pengasuhan anak Amy McCready menyarankan agar orangtua mencoba menerapkan 'rutinitas kapan-maka'.
"Anda dapat menggunakan rutinitas ini untuk apa pun, mulai dari menyelesaikan pekerjaan rumah tangga hingga waktu tidur. Harap dicatat bahwa rutinitas ini adalah rutinitas yang dilakukan secara teratur tanpa embel-embel pemberian hadiah."
Batasi Pemberian Hadiah untuk Tugas Sehari-hari
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com |
Menghadiahi anak-anak dengan uang, camilan, atau mainan untuk memotivasi mereka mengerjakan tugas sehari-hari mungkin akan berhasil saat ini. "Tapi dalam kehidupan nyata yang sesungguhnya, pemberian hadiah untuk menyelesaikan setiap tugas kecil tidak akan membuat anak-anak dewasa," kata McCready.
Sang pelatih pengasuhan pun menambahkan mengapa penting untuk memupuk motivasi jangka panjang pada anak dan manfaat yang datang dari upaya itu sendiri.
Biarkan Anak Mengalami Kegagalan
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/jcomp |
Orangtua memiliki kecenderungan ingin terburu-buru, memperbaiki berbagai hal dan menyelamatkan hari yang sering kali tidak perlu untuk dilakukan. Tidak apa-apa membiarkan anak-anak mengalami kegagalan dan merasakan konsekuensi atas tindakan mereka.
"Itu membantu anak-anak tumbuh dengan mengetahui bagaimana rasanya kecewa dan mencari dukungan emosional serta bergerak maju," ungkapnya.
Terimalah Jika Anak akan Merasa Kecewa
![]() Ilustrasi/Foto: Freepik.com/our-team |
Tidak dapat dihindari bahwa anak kamu kadang-kadang akan marah atau kecewa kepada kamu. Mereka mungkin mengatakan bahwa mereka tidak menyukai atau bahkan tidak membutuhkan kamu. Tapi, mengasuh anak yang sebenarnya adalah bukan menjadi populer atau disukai sepanjang waktu.
"Sebagai bagian dari perkembangan anak, mereka menguji kekuatan suara mereka. Anak-anak terjebak di antara dua cara hidup, mandiri dan menjaga diri mereka sendiri serta kebutuhan untuk dicintai dan diasuh oleh orangtua mereka," kata Baxley.
Satu hal yang perlu diingat oleh orangtua adalah bahwa tidak ada anak yang terlahir manja, ini adalah perilaku yang mereka pelajari. Jadi, orangtua dapat membantu anak-anak untuk menjadi lebih mandiri dengan mengubah pola pengasuhan dan membantu mereka mengubah perilaku mereka secara bergantian.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |





