Jarang Diketahui, Ini 5 Momen Ratu Elizabeth II Mendukung Kesetaraan Gender
Sebagai penguasa negara berdaya, pernyataan Ratu Inggris Elizabeth II pasti selalu menjadi sorotan dunia. Pasalnya, titah seorang raja di negara monarki bersifat mutlak dan tak terbantahkan. Saking berpengaruhnya, setiap undang-undang dan kebijakan Inggris hanya bisa terlaksana usai mendapat restu dari sang raja.
Dikarenakan statusnya sebagai salah satu perempuan paling berpengaruh di dunia, Ratu Elizabeth II sering dijadikan ikon perempuan tangguh sekaligus pemimpin yang menginspirasi. Meskipun laman Independent mengatakan bahwa Ratu Elizabeth II berposisi apolitis, namun bukan berarti ia tak pernah mencurahkan isi kepalanya tentang perkembangan perempuan di dunia.
Mau tahu apa saja momen Ratu Elizabeth II saat mendukung kesetaraan gender? Simak selengkapnya berikut ini, ya!
Kini Perempuan Bisa Langsung Mewarisi Takhta Kerajaan Inggris
![]() Ratu Elizabeth II/Foto: Instagram/@theroyalfamily |
Sudah menjadi pakem sebuah wilayah monarki bahwa takhta kerjaan harus diwariskan pada anak pria pertama dalam garis keturunan berikutnya. Dalam aturan ini, jika anak pertama yang lahir adalah perempuan, maka akan diwariskan pada saudaranya yang lebih muda dan berjenis kelamin pria.
Ratu Elizabeth II tampaknya mengambil langkah berani pada tahun 2011 untuk mengganti sistem pewarisan ini menjadi primogenitur absolut, yakni mewariskan takhta ke keturunan pertama apapun jenis kelaminnya. Berdasarkan keputusan yang disiarkan melalui laman Gov.UK ini, dapat disimpulkan bahwa kelak apabila pewaris jatuh pada anak perempuan, keturunan perempuan tersebut bisa langsung menjadi ratu Inggris. Dengan adanya aturan baru ini, Ratu Elizabeth II secara tidak langsung mengakui bahwa perempuan dan pria sesungguhnya memiliki kapabilitas yang sama untuk memimpin sebuah negara.
Pelopor Keluarga Kerajaan Perempuan yang Masuk Militer di Inggris
![]() Ratu Elizabeth II/Foto: Instagram/@theroyalfamily |
Jika citra seorang ratu yang sering dipahami adalah feminin dan elegan, Ratu Inggris satu ini memiliki sisi lain yang belum banyak diketahui publik. Dilansir dari laman Foxnews, Ratu Elizabeth II ternyata pernah mengabdi secara penuh menjadi pasukan militer Inggris. Meski dilarang mengemban peran bersenjata, namun Ratu Elizabeth berurusan dengan mesin dan mobil yang pada saat itu sangat lekat dengan citra maskulin.
Dilansir dari laman MSN, ia tergabung dengan cabang militer perempuan yang saat itu dikenal dengan istilah Auxiliary Territorial Service (ATS) mulai dari jabatan seorang mekanik hingga akhirnya dipromosikan sebagai Komandan Junior.
Jarang Diketahui, Ini Dia 5 Momen Ratu Elizabeth II Mendukung Kesetaraan Gender
Ratu Elizabeth II/Foto: Instagram/@theroyalfamily
Berpidato di Women's Institute Menyuarakan Pemberdayaan Perempuan
![]() Ratu Elizabeth II/Foto: Instagram/@theroyalfamily |
Kekuatan dari kesetaraan gender pada umumnya diinisiasi dari propaganda dan orasi. Semangat untuk maju dan berbenah semakin tinggi ketika sosok yang menyalakan api pembebasan perempuan adalah orang yang memiliki kekuasaan besar.
Dalam hal ini, Ratu Elizabeth II sebagai perempuan tangguh dunia juga pernah mengakui perjalanan perempuan dalam meraih kebebasannya. Dilansir dari laman Independent, Ratu Elizabeth II menyebut bahwa perempuan masa kini telah melalui kemajuan peradaban yang pesat. Hal ini ia sampaikan dalam pertemuan tahunan Women’s Institute (WI) pada tahun 2015.
“Perempuan telah memiliki hak pilih, perempuan Inggris pernah mendaki gunung Everest untuk pertama kalinya, dan negara ini telah memiliki perdana menteri perempuan untuk pertama kalinya,” uajrnya dikutip dari laman Independent.
“Di dunia modern, kesempatan bagi perempuan untuk memberikan nilai pada masyarakat sangat besar, karena, dengan upaya mereka sendiri, mereka kini telah memainkan peran yang jauh lebih besar di seluruh bidang kehidupan,”
Menggeser Budaya Patriarki dalam Urusan Profesional
![]() Ratu Elizabeth II/Foto: Instagram/@theroyalfamily |
Meski negara monarki lekat dengan citra kuno dan seolah tidak menerima modernisasi, namun ternyata Ratu Elizabeth II berupaya menepis stigma-stigma tersebut tentang Kerajaan Inggris. Salah satunya adalah berupaya mengedepankan profesionalitas dan menggeser pemikiran patriarkis.
Dilansir dari laman Independent, selama Pangeran Phillip masih hidup, terlihat bahwa ia selalu mendampingi Ratu Inggris dari belakang. Dari sini tampak bahwa Pangeran Phillip menghormati Ratu Elizabeth II sebagai pemimpinnya, tidak serta merta hanya sebagai istrinya. Dengan ini pula tampak bahwa Ratu Elizabeth terbuka dengan gagasan bahwa perempuan juga memiliki kekuatan untuk berada di garda terdepan tanpa bimbingan pria.
Menyindir Efek Matilda di Masa Lalu
![]() Ratu Elizabeth II/Foto: Instagram/@theroyalfamily |
Salah satu hal yang sangat diperjuangkan oleh para feminis adalah pengakuan dan hak penghargaan atas kontribusi para ilmuwan perempuan. Pasalnya, beberapa abad ke belakang adalah masa-masa suram bagi perempuan dunia akibat adanya efek matilda, yaitu sebuah bias melawan pengabdian para ilmuwan perempuan yang karyanya diatributkan kepada kolega pria.
Secara mengejutkan, laman Independent mencatat bahwa Ratu Elizabeth II ternyata pernah memberikan opininya secara implisit tentang efek matilda di masa lalu yang dialami oleh seorang perempuan pionir pemrograman pertama, Ada Lovelace. Dilansir dari laman Independence, Ratu Elizabeth pernah menyindir bagaimana Ada Lovelace kehilangan haknya atas pengakuan sebagai penemu pemrograman pertama, namun sejarah justru mengenang penerusnya Charles Babbage sebagai pionir teknisi pemrograman pertama di dunia.
Meski tanpa opini-opini gamblang tentang posisinya dalam fenomena yang ia sebutkan, Ratu Elizabeth II terbukti peka terhadap apa yang dilalui perempuan-perempuan di dunia dan menginginkan pemberdayaan perempuan semakin jaya di masa depan.
Itu dia 5 momen Ratu Elizabeth II mendukung kesetaraan gender. Bagaimana menurutmu, Beauties?
***




