Jarang Disadari, 5 Tindakan Ini Ternyata Masuk Golongan Kekerasan Secara Verbal!
Pernah dengar pepatah yang berbunyi “mulutmu adalah harimaumu”? Hal ini sebenarnya tidak bisa dibilang hiperbolis karena nyatanya lidah memang setajam pisau dan bisa melukai orang lain.
Tidak mengherankan jika ada yang namanya kekerasan verbal dalam kehidupan sehari-hari. Kekerasan verbal memang terbilang jarang disadari mengingat bentuk kekerasan yang paling sering diidentifikasi umumnya bersifat fisik.
Namun, dilansir dari One Love, inilah beberapa bentuk kekerasan verbal yang kerap kita temui sehari-hari!
Memanggil dengan Julukan Menghina
![]() Ilustrasi/Foto: Pexels/RDNE Stock project |
Jenis kekerasan verbal yang satu ini kemungkinan merupakan salah satu bentuk tindakan yang paling sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Biasanya tindakan ini dilakukan karena adanya perdebatan dengan seseorang.
Perlu diperhatikan bahwa argumen yang selalu melibatkan panggilan dengan julukan menghina dan kata-kata agresif merupakan tanda bahwa komunikasi yang sedang terjadi jauh dari kata sehat.
Dalam suatu hubungan yang sehat, pihak yang terlibat dalam sebuah permasalahan akan berhenti sejenak agar tidak terjadi perdebatan atau mencoba mencari solusi yang menguntungkan satu sama lain.
Sarkasme
Ilustrasi/Foto: Pexels/Alex Green
Kalimat dan nada bicara sarkastik tidak seharusnya menjadi sebuah kebiasaan dalam interaksi sehari-hari dengan siapa pun. Ucapan bernada sinis ini hanya akan membuat orang lain merasa sedih dan mempertanyakan harga dirinya sendiri.
Beberapa orang menggunakan nada bicara sarkasme di balik sebuah candaan sehingga membuat jenis kekerasan verbal ini menjadi tidak disadari. Namun, jika dibiarkan terus-terusan hal ini hanya akan membuat lawan bicara menjadi merasa rendah diri dan diremehkan.
Manipulasi
Ilustrasi/Foto: Pexels/Timur Weber
Tipe kekerasan yang jarang disadari berikutnya adalah mencoba mengontrol orang lain dengan perkataannya. Biasanya, pelaku akan terus-terusan mendorong pasangannya untuk melakukan atau mengatakan hal yang membuat mereka tidak nyaman.
Tindakan mengontrol ini biasa dikenal dengan sebutan manipulasi yang sangat sulit untuk dideteksi. Hal ini karena perkataan manipulatif ini biasanya sangat samar dan malah bisa menjadi bumerang yang membuat pihak korban menjadi pihak yang bersalah.
Mengkritik
Ilustrasi/Foto: Pexels/Polina Zimmerman
Tidak ada salahnya untuk memberikan sebuah kritik yang membangun ketika diminta dalam situasi tertentu. Memberikan kritik yang jujur dan membangun merupakan bukti bahwa hubungan yang terjalin cukup sehat.
Namun, kritik dan perilaku merendahkan yang terus menerus justru menunjukkan bahwa sebuah hubungan tidak sehat. Seiring berjalannya waktu, perilaku seperti ini akan membuat orang lain justru kehilangan kepercayaan dirinya.
Komentar Merendahkan
Ilustrasi/Foto: Pexels/Mikhail Nilov
Tipe kekerasan verbal yang berikutnya adalah menggunakan komentar merendahkan yang berkaitan dengan latar belakang ras atau etnis, gender, agama, dan lain-lain. Sekali saja seseorang melakukan ini padamu, maka kamu tidak perlu ragu bahwa mereka akan melakukannya lagi di kesempatan lain.
Perilaku ini jelas bertujuan untuk menyerang kepercayaan diri lawan bicara. Seseorang yang menghormati dan menghargaimu, tidak akan menjadikan identitasmu sebagai sesuatu yang bisa membuatmu merasa dipermalukan.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
