STATIC BANNER
160x600
STATIC BANNER
160x600
BILLBOARD
970x250

Jarang Disadari, Ini 6 Tanda Kalau Kamu Menjadi Korban Kekerasan Emosional Pasangan dalam Rumah Tangga

Novianty Aulia Anjani | Beautynesia
Kamis, 19 May 2022 17:00 WIB
Jarang Disadari, Ini 6 Tanda Kalau Kamu Menjadi Korban Kekerasan Emosional Pasangan dalam Rumah Tangga

Bentuknya yang begitu halus kerap membuat kekerasan emosional sulit teridentifikasi, khususnya dalam hubungan pernikahan. 

Kebingungan akibat manipulasi psikologis dari pasangan membuat korban hanya bisa mempertanyakan kebenaran perasaan yang dirasakannya tanpa bisa berbuat apa-apa. 

Sekalipun sulit dibedakan, terdapat beberapa perasaan yang menjadi indikasi dari adanya kekerasan emosional. Berikut Beautynesia telah merangkum 6 tanda kamu menjadi korban kekerasan emosional dalam pernikahan.

Selalu Merasa Bersalah

Terlalu sering disalahkan membuat kamu selalu merasa bertanggungjawab atas apapun yang terjadi.
Selalu merasa bersalah atas apa yang tidak kamu lakukan/Foto:Freepik.com/Standret


Taktik pelaku dengan terus memutarbalikkan fakta lambat laun membuat korban terjebak dalam narasi palsu tersebut. Perasaan bertanggungjawab muncul dalam diri korban sehingga merasa harus melakukan sesuatu untuk menebus kesalahan yang tidak dilakukannya. 

Ketika kamu menjadi korban kekerasan, perasaan bersalah terus kamu rasakan sekalipun atas masalah yang tidak kamu sebabkan.

Tidak Berdaya 

Ketika kamu merasa tidak berdaya sekalipun sebenarnya mampu maka hal tersebut menjadi tanda dari adanya tindak kekerasan.
Tidak mampu melakukan apapun untuk diri sendiri/Foto:Freepik.com/Freepik


Tidak peduli sebanyak apapun perilaku tidak baik dari pasangan, kamu tetap akan diam dan memaklumi hal tersebut. Hari-hari dipenuhi oleh pertanyaan mengapa kamu tidak bisa pergi sekalipun sebenarnya mampu. 

Kekerasan yang dibungkus oleh manipulasi mengambil banyak bagian dari hidupm,  sehingga keputusan untuk pergi dari hubungan sulit untuk dilakukan karena besarnya perasaan bergantung serta kontrol dari pasangan.

Meragukan Kebenaran Diri Kamu Sendiri

Perkataan tidak baik yang terus dilemparkan oleh pasangan membuat kamu ragu akan diri kamu sendiri.
Kehilangan kepercayaan atas diri kamu sendiri/Foto:Freepik.com/Drazen_zigic


Jauh dari dukungan moral yang sehat, pernikahan yang dipenuhi oleh kekerasan emosional justru membuat kamu kehilangan kepercayaan atas diri kamu sendiri. Serangan verbal dari pasangan membuat selalu mempertanyakan apapun tentang dirimu.

Perasaan khawatir yang terjadi secara berulang menjadi sinyal dari adanya pelecehan emosional dalam hubungan. Seperti yang dilansir dari laman Pure Pow, dampak berkelanjutan kekerasan memunculkan rasa ragu yang dapat berujung kehilangan diri sendiri. 

Krisis Kepercayaan 

Kenyataan yang bias oleh manipulasi pasangan menimbulkan krisis kepercayaan.
Sulit mempercayai sesuatu/Foto:Freepik.com/Drazen_zigic


Pondasi kejujuran terasa tidak lagi berlaku ketika hubungan menjadi kasar secara emosional. Timbul perasaan ragu yang begitu besar setiap kali ingin mempercayai sesuatu karena kenyataan yang bias akibat kekerasan pasangan. 

Mungkin terdengar normal untuk selektif dalam meyakini hal tertentu, tetapi ketika kamu khawatir bahkan terlalu takut untuk mempercayai orang lain, sekalipun diri kamu sendiri maka kamu perlu berkaca apakah hubungan dengan pasangan selama ini, berjalan sehat atau sebaliknya. 

Selalu Mengasihani Pasangan 

Taktik pasangan membuatmu selalu merasa iba sekalipun dia melakukan kesalahan.
Mengasihani pasangan sekalipun ia bersalah/Foto:Freepik.com/Freepik


Sesekali memahami tabiat pasangan mungkin terdengar wajar. Tetapi ketika kamu terus menormalisasikan perilaku buruk sekalipun harus menyakiti diri sendiri mungkin kamu memang terjebak dalam pernikahan yang kasar.

Seperti yang dilansir dari laman Focus On The Family, hubungan yang dipenuhi oleh kekerasan memunculkan rasa iba yang tidak wajar di mana kamu terus merasa bersalah walaupun sebenarnya kamu menyadari bahwa kesalahan ada di tangan pasangan.

Ketakutan Berlebihan

Emosi yang tidak terkontrol dari pasangan membuat kamu terlalu takut dan selalu berhati-hati dalam melakukan sesuatunya.
Hubungan dipenuhi oleh rasa takut/Foto:Freepik.com/Kitzcorner


Seringkali kamu tidak mampu membedakan mana rasa takut akan kehilangan dan mana rasa takut akan tekanan. Dalam kasus kekerasan, hubungan dipenuhi oleh rasa takut akibat trauma atas respon kasar dari pasangan setiap kali terjadi masalah. 

Besarnya rasa takut membuat kamu menjadi sangat berhati-hati dengan terus bersikap baik sekalipun hal tersebut mengorbankan kebutuhan serta kebahagiaan milikmu hanya untuk menghindari marahnya pasangan.

Beauties, ketahuilah bahwa meski dengan menikah, bukan berarti menganggap pasanganmu adalah orang yang tak akan pernah melakukan kesalahan. Jadi sebaiknya hindari dari rasa denial atau menyangkal bahwa apa yang dilakukan pasangan, menurutmu bukan masalah. Terlebih bila tanda-tanda di atas sudah mengatakannya demikian.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

 

(fip/fip)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE