Kakek Palestina yang Viral Gendong Cucunya Terbunuh, Tewas dalam Serangan Israel

Nadya Quamila | Beautynesia
Selasa, 17 Dec 2024 14:30 WIB
Kakek Palestina yang Viral Gendong Cucunya Terbunuh, Tewas dalam Serangan Israel
Kakek Palestina yang Viral Gendong Cucunya Terbunuh, Tewas dalam Serangan Israel/Foto: Dok. Keluarga Khaled Nabhan/CNN

Beauties, apakah kamu masih ingat dengan sosok kakek di Gaza yang berduka cita atas kematian cucunya akibat serangan Israel? Kakek bernama Khaled Nabhan yang sempat viral di media sosial itu kini telah meninggal dunia.

Khaled meninggal dunia dalam serangan udara yang dilancarkan Israel di kamp pengungsi Nuseirat, Senin (16/12).

Khaled Nabhan menarik perhatian internasional ketika sang cucu yang berusia tiga tahun meninggal dunia tahun lalu akibat serangan Israel. Kala itu, Khaled menyebut sang cucu sebagai "soul of my soul" atau "jiwa dari jiwaku."

Kakek Palestina yang Viral karena Berduka atas Cucunya, Tewas dalam Serangan Israel

Khaled Nabhan

Khaled Nabhan/Foto: Dok. X

Dilansir dari The New Arab, serangan udara yang menewaskan Khaled terjadi di dekat sebuah pemakaman di kamp pengungsi. Selain Khaled, dilaporkan ada dua orang lainnya tewas.

Dari rekaman video yang beredar online, warga Palestina dan jurnalis berkumpul di sekitar jasad Khaled. Terlihat wajahnya tampak berlumuran darah akibat penembakan.

Pada November 2023, video Khaled memegang tubuh cucunya, Reem, yang tak bernyawa sambil membelai rambutnya viral di media sosial. Kakak Reem, Tariq (5) juga tewas dalam serangan Israel.
Potret pilu tersebut membuat warga dunia turut berduka dan bersimpati. Banyak foto-foto hingga ilustrasi Khaled dan cucunya menghiasi media sosial.

Setelah cucunya terbunuh, Khaled mendedikasikan hidupnya untuk membantu warga. Ia ikut membantu mendistribusikan bantuan hingga mengajukan permohinan kepaada otoritas Mesir agar mengizinkan anak-anak masuk ke negara itu untuk mendapatkan perawatan medis.

Ia juga secara rutin membantu anak yatim piatu dan anak-anak yang diamputasi di daerah kantong itu dan memberi makan kucing-kucing liar.

Sosok Khaled Nabhan

Khaled Nabhan

Khaled Nabhan/Foto: Dok. X

Putri Khaled, Maisaa, mengatakan bahwa dia merasa bangga terhadap ayahnya saat penghormatan mengalir untuknya dari seluruh dunia.

"Dia terkenal karena kebaikan dan kekuatannya selama perang di Gaza dan dia membantu kami menjadi kuat dan menerima kenyataan kami," katanya.

"Ia selalu merasa puas dan akan membantu orang-orang di sekitarnya – terutama yang mengungsi. Ia kehilangan keponakannya tetapi memutuskan untuk membantu orang lain yang juga kehilangan kerabatnya, sehingga mereka dapat melanjutkan hidup mereka. Ia bukan sekadar ayah, tetapi juga sahabat, saudara, dan pemimpin kami. Saya tidak dapat membayangkan hidup saya tanpanya," lanjutnya.

Khaled sering terlihat mengenakan thobe (jubah khas Arab) dan keffiyeh (syal yang menjadi simbol perlawanan Palestina) yang dililitkan di kepalanya. Dalam beberapa wawancara setelah cucu-cucunya terbunuh, ia menjelaskan bahwa ia mengenakan medali Tariq sebagai kalung dan anting-anting Reem sebagai peniti pada pakaiannya untuk mengenang mereka.

Di media sosial, banyak netizen berduka atas meninggalnya Khaled. Mereka mengenang kisah Khaled sebagai gambaran dari betapa pilunya kehilangan yang dialami warga Palestina akibat genosida yang dilakukan Israel.

"Khaled Nabhan menghabiskan tahun terakhir hidupnya dengan menanggung kesedihan orang-orang terkasihnya yang terbunuh sambil memberikan sedikit penghiburan kepada anak-anak yang berusaha bertahan hidup dari kekerasan yang tak terbayangkan. Ia tetap berkomitmen dalam amal dan kebaikannya terhadap orang lain di tengah genosida," tulis seorang netizen di media sosial.

"Pelukannya kepada cucunya yang terbunuh, Reem, memberi kita gambaran yang menyakitkan dan manusiawi tentang kehilangan yang dialami warga Palestina sejak awal. Setiap kehilangan warga Palestina membawa rasa sakit, tetapi kematian Khaled sedikit lebih menyakitkan hari ini. Semoga ia segera memeluk Reem dan Tariq di taman surga," tulis jurnalis yang berbasis di AS, Sana Saeed, di X.

Hingga saat ini, Israel masih melancarkan serangan di Palestina. Terbaru, Israel menyerang rumah-rumah dan sekolah di Jalur Gaza, menewaskan dan melukai sejumlah warga. Serangan ini hanya berselang satu hari setelah puluhan orang tewas dalam serangan di kamp pengungsi Nuseirat, termasuk jurnalis video untuk Al Jazeera TV, Ahmed Al-Louh. Tak hanya itu, Israel juga sempat menyerang kantor pos tempat orang-orang berlindung di kamp Nuseirat pada Kamis (12/12).

Menurut laporan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mayoritas korban di Palestina adalah perempuan dan anak-anak. Sementara itu lebih daari 1,9 juta warga Palestina terpaksa mengungsi dan kehilangan tempat tinggal mereka. Tak hanya itu, seluruh populasi Gaza berada dalam tingkat krisis kerawanan pangan akut dan ancaman wabah penyakit.

Menurut data terkini dari Kementerian Kesehatan Gaza, jumlah korban tewas secara keseluruhan sejak 7 Oktober 2024 menjadi 44 ribu lebih. Sekitar 104 ribu orang lainnya terluka dalam serangan Israel.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE