Ratusan ASN Kemendikti Gelar Demo Gegara Pemecatan Pegawai Diduga Secara Mendadak

Nadya Quamila | Beautynesia
Senin, 20 Jan 2025 18:15 WIB
Ratusan ASN Kemendikti Gelar Demo Gegara Pemecatan Pegawai Diduga Secara Mendadak
Ratusan ASN Kemendikti Gelar Demo Gegara Pemecatan Pegawai Diduga Secara Mendadak/Foto: Dok. X

Viral di media sosial sebuah video dan foto yang memperlihatkan ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Ditjen Dikti  Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) berdemo di depan kantor Kemdiktisaintek.

Aksi demo ini buntut dari pemecatan pegawai bernama Neni Herlina yang diduga dilakukan secara mendadak. Dilansir dari CNN Indonesia, Neni mengaku dirinya dipecat dan diusir oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Aksi demo dilakukan dengan menyanyikan lagu 'Indonesia Raya' dan 'Bagimu Negeri', meneriakkan yel-yel, hingga membentangkan spanduk yang menyentil Mendiktisaintek Satryo Soemantri. Peserta demo juga sempat meneriaki Satryo saat dirinya terlihat di kantor kementerian tersebut.

Alasan Pemecatan Pegawai Mendadak

Stres Kerja/ Foto: Freepik.com/ pressfoto

Ilustrasi/Foto: Freepik.com/ pressfoto

Neni Herlina mengungkap pemecatannya dari kementerian yang dirasa begitu mendadak. Neni mengatakan dirinya telah bekerja sejak 2001 dan kini menjabat sebagai Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga Kemendiktisaintek. Menurutnya, selama 24 tahun perjalanan kariernya, semua berjalan baik-baiknya sampai ia diusir pada 17 Januari 2025.

Dilansir dari CNN Indonesia, menurut Neni, pemecatan itu berawal dari pergantian meja kerja menteri. Satryo disebut tidak terima dengan meja kerja yang disediakan.

Neni mengatakan sebetulnya meja yang disediakan hanya sementara. Permasalahan yang ditumpahkan padanya pun tak substantif dengan kerja-kerja kementerian.

"Sebenarnya itu kan gini, ruangan beliau itu kan sedang kita buat di lantai 10. Itu ruang sementara, sementara itu bekas ruang Dirjen. Nah, itu peralatannya itu bekas Dirjen dulu. Sebenarnya enggak substansi masalah pendidikan tinggi," kata Neni di Kantor Kemendiktisaintek, Jakarta, Senin (20/1).

Setelah peristiwa itu, diduga ada ancaman pemecatan dari Satryo. Karena itu, atasannya meminta Neni tidak muncul atau bersembunyi dulu.

"Maksudnya saya sudah disuruh ngumpet lah istilahnya," ucap dia.

Diduga Dipecat Melalui Pesan WhatsApp

Ilustrasi WhatsApp

Ilustrasi/Foto: pexels.com/Torsten Dettlaff

Setelah itu, karena pekerjaan di bidang rumah tangga kementerian banyak, Neni terlibat untuk pemasangan internet di rumah dinas menteri. Menurut penuturan Neni, Satryo meminta internet untuk dipasang sesegera mungkin.

"Karena Pak Menteri maunya segera. Kita meminta mereka untuk menyegerakan. Jadi akhirnya sampai malam, tapi jadi marah. Marah dia langsung, dia nelpon ketua tim saya. Kebetulan Mas Angga waktu itu lagi sakit. Jadi enggak angkat telepon, itu sudah malam-malam," ujar dia.

Neni mengatakan saat itu Satryo lalu mengirim pesan melalui WhatsaApp yang isinya memecat dirinya dan ketua tim tersebut.

Namun, dia tetap berkantor seperti biasa karena pemecatan itu tak punya dasar hukum. Hingga akhirnya pada Jumat (17/1), Satryo masuk ke ruangan dan mengusirnya.

"Bapak Menteri langsung ke lantai 8. Langsung, ya gitulah kejadiannya. Dengan tidak, ya tidak etis ya seperti itu, membentak saya menyuruh saya keluar di hadapan anak-anak magang, di depan staf saya, jadi memang sudah di luar logika," katanya.

Akibat peristiwa ini, sejumlah pegawai yang bekerja untuk melayani menteri merasa khawatir dengan kejadian yang menimpa dirinya juga terjadi pada mereka. Neni berharap hal serupa tak terulang lagi.

Bertalian dengan itu, sejumlah ASN di Kemendiktisaintek pun ikut unjuk rasa. Mereka mempertanyakan soal status Neni yang dipecat tiba-tiba. Neni pun mengaku juga akan mengadukan masalah tersebut ke DPR.

"Status saya nih apakah beneran dipecat atau enggak? Karena itu kan tidak ada dasar hukum yang jelas nasib saya. Saya saja enggak tahu hari ini saya mau kerja gimana. Sebenarnya kita semua sudah pengin, kalau memang tidak berubah juga ya, kita mau merencanakan untuk menurunkan beliau," ucapnya.

Kemendiktisaintek Buka Suara

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro saat menerima wawancara khusus detikcom di Kemendiktisaintek, Jakarta Jumat (10/1/2024).

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek), Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro/Foto: Ari Saputra/detikFoto

Dilansir CNN Indonesia dari Antara, Sekjen Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang menyatakan pemberhentian ASN di lingkungan Kemdiktisaintek tak dilakukan secara mendadak. Ia mengatakan ada mutu dan layanan yang harus dijamin.

"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," kata Togar.

Ia pun menyebutkan kementerian membuka ruang dialog. Menurut Togar, situasi saat ini tak perlu ditanggapi secara reaktif.

Togar mengatakan kementerian tak berhenti pada opsi pemberhentian, tapi juga masih ada opsi lainnya.

"Masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," ujar Togar.

"Sedang proses, dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," ucap dia.

Aksi Demo Digelar

Mobil RI 25 Melintas, ASN Kemdiktiksaintek Ramai-ramai Teriak 'Turun!'

Mobil RI 25 Melintas, ASN Kemdiktiksaintek Ramai-ramai Teriak/Foto: Dok. Istimewa tangkapan layar

Pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi demo pada Senin (20/1) di kantor pemerintahan tersebut, berupaya memprotes langkah Satryo yang memberhentikan salah seorang pegawai yang diduga secara sepihak dan mendadak.

Selain menyanyikan 'Indonesia Raya' dan 'Bagimu Negeri', sejumlah spanduk juga dibentangkan. Spanduk tersebut bertuliskan "Kami ASN Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga". Ada pula papan bunga berbunyi "turut berdukacita atas matinya nurani dan welas asih menteri kami'#lawan #paguyubanpegawaidikti#menteri dzalim."

Tak hanya itu, Satryo juga sempat diteriaki oleh peserta demo. Dari video yang beredar, Satryo terlihat menaiki mobil dengan plat RI 25. Saat mobil mau keluar, sejumlah pegawai yang tengah berunjuk rasa menghampiri mobil yang ditumpangi Satryo.

Mereka menunjukkan spanduk berisi kecaman terhadap Satryo. Mereka lalu bersorak ke arah mobil yang ditumpangi Satryo, meminta pria itu turun dari mobil. Namun, ,obil tetap melaju keluar kantor kementerian.

Sebagai informasi, Satryo Soemantri menjabat sebagai Mendiktisaintek dengan didampingi oleh dua wakil menteri yakni Fauzan dan Stella Christie. Satryo pernah menjadi Dirjen Dikti pada periode 1999-2007.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE