BILLBOARD
970x250

Kata Studi, Belajar Bahasa Baru Lewat Aplikasi Bisa Bantu Tingkatkan Kecerdasan dalam Beberapa Minggu!

Cica Rahmania | Beautynesia
Kamis, 10 Mar 2022 13:45 WIB
Kata Studi, Belajar Bahasa Baru Lewat Aplikasi Bisa Bantu Tingkatkan Kecerdasan dalam Beberapa Minggu!

Melatih kecerdasan tidak selalu dimulai dari usia dini. Berapa pun usiamu sekarang, kamu masih punya kesempatan untuk meningkatkan kecerdasan yang sama dengan orang lain. Salah satunya adalah dengan belajar bahasa baru.

Dikutip dari Very Well Mind, sebuah studi kecil menunjukkan bahwa menggunakan aplikasi smartphone untuk belajar bahasa baru bisa meningkatkan fungsi otak. Lebih lanjut, mempelajari bahasa baru dapat membantu meningkatkan kemampuan kognitif.

Sebelumnya, memiliki kemampuan dua bahasa dikaitkan dengan mengecilnya peluang demensia dan peningkatan fungsi eksekutif. Fungsi eksekutif sendiri dapat ditunjukkan dalam rupa keterampilan mental yang membantu orang fokus, mengikuti arahan, dan mengelola kehidupan sehari-hari.

Ilustrasi wanita menggunakan smartphone/Pexels.com/Andrea PiacquadioIlustrasi penggunaan aplikasi bahasa. (Foto: Pexels.com/Andrea Piacquadio)

Tujuan studi baru ini adalah untuk menentukan apakah belajar bahasa baru atau bahasa kedua juga membantu orang dalam meningkatkan kecerdasan.

Aplikasi Pelatihan Otak vs. Aplikasi Belajar Bahasa

Penelitian ini melibatkan 76 orang di Kanada yang secara acak ditugaskan untuk menggunakan aplikasi pelatihan otak bernama BrainHQ by Posit Science atau aplikasi pembelajaran bahasa bernama Duolingo untuk belajar bahasa Spanyol selama 16 minggu.

Kelompok ketiga berada dalam daftar tunggu untuk memulai penelitian dan mereka bertindak sebagai kelompok kontrol. Pada studi ini, para peneliti memilih bahasa Spanyol dengan alasan bahasa Spanyol adalah bahasa yang paling banyak ingin dipelajari.

Belajar./Foto: pexels.com/Lina KivakaIlustrasi belajar. (Foto: pexels.com/Lina Kivaka)

Selain itu, karena aplikasi Duolingo memiliki program bahasa Spanyol yang dikembangkan dengan baik. Bahasa Prancis tidak menjadi utama karena bahasa tersebut merupakan bahasa resmi Kanada dan diajarkan di semua sekolah di sana.

Para peserta berusia antara 65 dan 75 tahun, sebelumnya hanya berbicara satu bahasa, dan tidak pernah belajar bahasa Spanyol atau bahasa lain secara formal selama setidaknya 10 tahun. Semua peserta diketahui memiliki kemampuan kognitif normal.

Peserta yang terlibat mengarahkan sendiri aplikasi tersebut, sehingga memungkinkan pengguna untuk berinteraksi sesuai dengan kecepatan mereka sendiri. Semua peserta diminta menggunakan aplikasi dalam waktu 30 menit sehari, selama lima hari seminggu.

Hapus aplikasi yang tidak penting di smartphone.Aplikasi menggunakan smartphone. (Foto: pexels.com/cottonbro)

Penelitian yang sebagian didanai oleh Duolingo ini memakan waktu 16 minggu. Sebelum dan sesudahnya, para peneliti juga menilai hasil tugas yang peserta kerjakan dengan latihan otak yang digunakan di Brian HQ.

Hasil Penelitian

Ellen Bialystok, PhD, seorang profesor riset di Departemen Psikologi di Universitas York di Toronto dan penulis studi tersebut, mengatakan kepada Very Well Mind, bahwa "prediksi untuk grup peserta yang menggunakan Duolingo adalah bahwa mereka akan berada di antara keduanya tetapi mungkin tidak sebagus pelatihan otak, tapi semoga lebih baik daripada tidak melakukan apa-apa."

Hasilnya mengejutkan, ternyata para peserta yang memakai aplikasi bahasa menunjukkan hal yang sama baiknya dengan peserta pengguna aplikasi pelatihan otak. "Apa yang kami temukan adalah bahwa kelompok Duolingo sama baiknya dengan pelatihan otak, tapi dengan satu pengecualian," kata Bialystok.

Terlalu lama menggunakan smartphone/pixabay.com/StockSnapIlustrasi menggunakan smartphone. (Foto: pixabay.com/StockSnap)

Pengecualian itu adalah peningkatan kecepatan pemrosesan untuk latihan tertentu. Hal itu wajar karena poin tersebut adalah tujuan khusus dari aplikasi pelatihan otak. Namun, menurut Bialystok, selain itu, pada komponen kognitif dari tugas-tugas ini, kelompok Duolingo sama baiknya dengan kelompok pelatihan otak.

Penelitian ini menunjukkan bahwa belajar bahasa kedua dapat meningkatkan fungsi kognitif bahkan jika kamu nggak sampai pada level fasih. Hal ini juga bisa menjadi pengalaman yang menyenangkan. Apalagi caranya mudah, yaitu melalui aplikasi di smartphone.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fer/fer)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE