Kenali Kebiasaan dalam Hubungan Cinta Toxic yang Dianggap Normal, Apa Pernah Mengalaminya?

Astari Dewi Larasati | Beautynesia
Selasa, 20 Oct 2020 22:00 WIB
Kenali Kebiasaan dalam Hubungan Cinta Toxic yang Dianggap Normal, Apa Pernah Mengalaminya?
Kebiasaan dalam hubungan cinta toxic yang dianggap normal/freepik.com

Saat wanita dan pria menjalani hubungan percintaan, tidak semua dapat berjalan sesuai kehendak. Ada beberapa kendala yang sering kali terjadi sehingga menghambat rasa kebahagiaan. Tiap individu juga memiliki sifat dan kebiasaan masing-masing, hal ini dapat membawa pengaruh tersendiri bagi hubungan percintaan.

Di antara beberapa kebiasaan ada yang menimbulkan hubungan menjadi tidak sehat. Bahkan kebiasaan ini dianggap normal dan dimaklumi oleh kedua belah pihak. Kenali kebiasaan-kebiasaan toxic dalam hubungan cinta yang dianggap normal sebagai berikut ini.

Mengharapkan pasangan untuk memperbaiki tekanan emosional

Saat dalam masa kesulitan biasanya pasangan ingin dipahami atau merasa dilindungi.
Mengharapkan pasangan untuk memperbaiki tekanan emosional/freepik.com

Sering kali pasangan akan mengalami perasaan seperti sedang sedih atau marah. Apalagi saat dalam masa kesulitan biasanya pasangan ingin dipahami atau merasa dilindungi. Bukan menekan secara emosional dan menambahkan beban pikirannya. Hal yang harus dilakukan adalah mengerti perasaannya, bertanya bagaimana kabar dari pasangan, hingga dapatkah ia menanggungnya sendiri.

Menjadikan keadilan dan keseimbangan sebagai prioritas hubungan

Tanda bahwa pasangan tidak ingin kalah untuk menunjukkan rasa superior dan kekuasaannya.
Menjadikan keadilan dan keseimbangan sebagai prioritas hubungan/freepik.com

Ada banyak pasangan yang ingin menjaga keadilan dan keseimbangan sebagai prioritas hubungan. Maksudnya adalah pasangan ingin membalas perasaan sakit hati dengan argumen di masa lalu kepada pasangannya. Ini bisa menjadi salah satu tanda bahwa pasangan tidak ingin kalah untuk menunjukkan rasa superior dan kekuasaannya. Mereka ingin pasangan merasakan rasa sedih dan sakit hati yang sama. Nah, satu yang harus dilakukan adalah evaluasi bersama dan saling memperdulikan satu sama lain.

Pasangan menganggap sebagai belahan jiwa

Biasanya akan berujung pada pengendalian dan rasa nyaman yang berlebihan.
Pasangan menganggap sebagai belahan jiwa/freepik.com

Mencintai pasangan memang wajar, namun salah jika menganggap pasangan sebagai belahan jiwa. Karena biasanya akan berujung pada pengendalian dan rasa nyaman yang berlebihan. Hal ini akan berdampak pada rasa tidak mandiri hingga obsesi pada pasangan lho. kalau begini,maka yang harus dilakukan adalah lihatlah pasangan sebagai pelengkap rasa bahagia dalam hidup dan tetaplah fokus pada diri sendiri dibandingkan pada pasangan.

Berbicara secara absolut dan dominan

Biasanya orang yang ingin merasa lebih benar akan mengatur pasangan dan bertindak seenaknya.
Berbicara secara absolut dan dominan/freepik.com

Ada beberapa orang yang ingin merasa lebih benar dan dominan dibandingkan orang lain. Sehingga hal ini biasanya akan dibawa ke hubungan percintaan. Mereka akan berbicara serta bersikap secara dominan pada pasangannya. Lalu akan mengatur pasangan dan bertindak seenaknya. Perbuatan yang harus dilakukan adalah memberi pengertian pasangan lalu berterus terang bahwa tindakannya sangat mengganggu. Jika memang sudah berkali-kali memberitahu, hubungan seperti ini sudah tidak bisa dipertahankan.

(arm2/arm2)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.