STATIC BANNER
160x600
STATIC BANNER
160x600
BILLBOARD
970x250

Kenali Tanda-Tanda Kamu Sedang Berada di Dalam Toxic Relationship, Bagaimana Cara Keluar dari Zona Itu?

Marly Azwar | Beautynesia
Selasa, 30 Mar 2021 19:00 WIB
Kenali Tanda-Tanda Kamu Sedang Berada di Dalam Toxic Relationship, Bagaimana Cara Keluar dari Zona Itu?

lebih menangis sekali ketika hubungan sudah setelah ketimbang nangis berhari-hari karena bertahan dalam sebuah hubungan yang tidak sehat.
crying/unsplash.com

Ketika kamu sedang berada di dalam sebuah hubungan, pastinya menginginkan hubungan yang baik, sehat, serta komunikatif. Hal-hal tersebut yang menandakan bahwa kamu sedang berada di dalam hubungan yang sehat. 

Akan tetapi, semua hubungan pasti memiliki tantangannya tersendiri. Tidak semua hubungan yang dijalankan oleh dua kepala akan selalu menyatu. Dari tantangan-tantangan yang melintas dalam sebuah hubungan, hal tersebut yang dapat menentukan apakah kamu akan berada di dalam healthy atau toxic relationship, dan hal ini juga tergantung dari bagaimana kamu menyikapinya. 

Sebelumnya, apakah kamu sudah mengetahui arti dari toxic relationship? Toxic relationship merupakan sebuah hubungan yang dapat mempengaruhi harga diri, kebahagiaan, pikiran hingga cara memandang diri sendiri dan lingkungan yang condong dilakukan secara negatif. Pastinya, dari pengertian tersebut hal ini tidak baik untuk diri kamu. 

Untuk pastinya, tanda-tanda seperti apa saja sih yang menandakan bahwa kamu sedang berada di dalam toxic relationship?

1. Kurangnya dukungan

Waktu kamu bersama berhenti menjadi positif atau mendukung tujuanmu. Atau dapat dikatakan bahwa kamu merasa tidak mendapat dukungan dari pasanganmu. 

2. Toxic communication

Alih-alih memperlakukan satu sama lain dengan kebaikan, percakapanmu diisi dengan sarkasme dan kritik yang tidak membangun. Bahkan, kamu dan pasanganmu menghindari untuk berbincang. 

3. Perilaku yang mengontrol

Menanyakan kamu dimana setiap saat atau menjadi sangat kesal ketika kamu tidak langsung membalas pesannya langsung, kedua hal ini merupakan tanda dari perilaku yang mengontrol yang dapat menjadi toxic dalam sebuah hubungan.

4. Ketidakjujuran

Kamu menemukan dirimu secara konstan berbuat kebohongan mengenai kamu dimana atau kamu bertemu dengan siapa untuk menghindari menghabiskan waktu dengan pasanganmu. 

5. Patterns of disrespect

Datang terlambat, dengan santai “melupakan” sebuah acara, dan perilaku lain yang menunjukkan rasa tidak hormat pada waktu yang kamu punya, adalah pertanda buruk atau biasanya disebut “red flags”. 

 

Apakah toxic relationship dapat diselamatkan?

berikut yang dapat kamu lakukan untuk menyelamatkan toxic relationship
healthy relationship/unsplash.com

Dilansir dari healthline, banyak orang berasumsi bahwa jika kamu berada di dalam toxic relationship akan hancur, tapi tidak selalu itu kasusnya. Berikut beberapa tanda yang dapat kamu lakukan agar hubungan dapat membaik. 

Willingness to invest

Kamu dan pasanganmu memiliki perilaku yang terbuka dan kemauan untuk berinvestasi untuk membuat hubungannya menjadi lebih baik. 

Acceptance of responsibility

Mengenali perilaku masa lalu yang membuat hubungan menjadi kurang baik merupakan hal yang penting. Itu merupakan refleksi akan self-awareness dan self-responsibility.

Shift from blaming to understanding

Jika kamu dan pasanganmu mampu mengontrol obrolan dari menyalahkan ke arah lebih mengerti dan belajar, mungkin akan dapat berlanjut hubungannya. 

Openness to outside help

Ini merupakan hal yang besar. Terkadang, kamu mungkin membutuhkan bantuan untuk mengembalikan segala sesuatu pada jalurnya, baik konseling individu maupun pasangan. 

 

Bagaimana kita bisa maju?

dibutuhkan waktu untuk mengubah toxic menjadi healthy relationship.
takes time/freepik.com

Untuk memperbaiki toxic relationship akan memakan waktu, kesabaran, dan ketekunan. Berikut beberapa tips untuk membalikkan keadaan. 

Jangan memikirkan masa lalu

Pasti, bagian dari memperbaiki sebuah hubungan ada kemungkinan melibatkan peristiwa masa lalu. Menolak godaan untuk secara konstan kembali ke skenario yang negatif merupakan hal yang dapat kamu lakukan. 

Lihat pasanganmu dengan kasih sayang

Ketika kamu menemukan dirimu ingin menyalahkan pasanganmu atas semua masalah dalam hubungan, cobalah tarik mundur dan lihat potensi apa yang memotivasi di balik perilaku tersebut. Tidak ada alasan untuk perilaku yang buruk, namun dapat membantumu untuk memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap pasanganmu. 

Melatih komunikasi yang sehat

Perhatikan dengan baik bagaimana kamu dan pasanganmu berbicara satu dengan lain saat kamu memperbaiki sesuatu. Bersikap lembut satu sama lain. Hindari sarkasme setidaknya untuk saat ini. 

Sembuh secara individu

Penting bagi kamu dan pasanganmu menentukan apa yang dibutuhkan dalam hubungan dan dimana batasanmu. Proses dalam membangun kembali hubungan yang sudah rusak merupakan sebuah kesempatan mengevaluasi kembali mengenai apa yang kamu rasakan mengenai elemen tertentu dalam hubungan.

(arm2/arm2)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE