Kenali Tanda-tanda Sorry Syndrome, Kebiasaan Sering Meminta Maaf yang Sebenarnya Nggak Perlu, Loh!
Siapa, nih, yang dikit-dikit suka minta maaf padahal nggak salah tapi meminta maaf atas dasar tidak enakan?
Atau Beauties punya teman yang seperti itu? Saat ini, ada istilah yang lagi viral untuk menggambarkan seseorang yang sering meminta maaf, lho. Apakah Itu?
1. Apa Itu 'Sorry Syndrome'?
![]() Apa Itu Sorry Syndrome?/Foto: Freepik/wayhomestudio |
Istilah yang saat ini sedang viral itu bernama ‘sorry syndrome’. Kenapa, sih, istilahnya seperti itu? Melansir dari HigherEchelon, 'sorry syndrome' merupakan dorongan untuk meminta maaf atas hal-hal yang tak henti-hentinya, bahkan untuk hal-hal di luar kendali kita atau tindakan yang kita yakini tidak salah.
Salah satu contoh yang mungkin sering kita lakukan adalah saat ingin mengajukan pertanyaan atau follow up pekerjaan, “Mohon maaf, Pak, terkait dengan proposal tersebut apakah sudah ada feedback-nya?” Sounds familiar?
2. Tanda-Tanda 'Sorry Syndrome'
![]() Tanda-Tanda Sorry Syndrome/Foto: Freepik/wayhomestudio |
Dilansir dari HigherEchelon, ciri-ciri yang biasa terlihat adalah:
- Meminta maaf atas perbuatan orang lain
- Meminta maaf ke benda mati
- Meminta maaf saat mencoba tegas
- Meminta maaf untuk hal yang tidak dapat dikendalikan
- Meminta maaf untuk interaksi sehari-sehari yang mana hal itu adalah normal
- Meminta maaf yang sebetulnya menurut kita tidak salah.
Padahal, ketika kita menggunakan kata “maaf” di saat yang tidak tepat, justru akan melemahkan maknanya dan membuat kita merendahkan diri sendiri.
Permintaan maaf ini bisa menjadi hampa ketika digunakan secara berlebihan. Cobalah beri jeda kepada diri untuk bertanya, “Apakah aku perlu meminta maaf?” “Apakah yang aku lakukan sudah sesuai dengan peraturan?”
Cara Mengurangi Kebiasaan Sering Meminta Maaf
Kenali Tanda-Tanda Sorry Syndrome?/Foto: Freepik/wayhomestudio
3. Kapan Saat yang Tepat untuk Meminta Maaf?
![]() Waktu yang Tepat untuk Meminta Maaf/Foto: Freepik/wayhomestudio |
Jadi, sebenarnya kapan, sih, saat yang tepat untuk kita meminta maaf?
Saat kita menyesali perilaku diri yang kurang baik, Beauties. Bisa di antaranya:
- Ketika menyinggung, mengecewakan, dan menyakiti perasaan orang lain
- Ketika ingin mengakhiri perselisihan dan rasa dendam
- Ketika menyakiti seseorang
- Ketika meminta maaf kepada diri sendiri
- Ketika kita melakukan kesalahan dan kesalahan tersebut berdampak ke orang lain
Yuk, coba kita ingat-ingat lagi, dalam beberapa waktu ke belakang, seberapa sering kita meminta maaf? Kemudian dianalisis, seberapa banyak permintaan maaf yang sebenarnya tidak perlu? Mulailah menahan diri untuk tidak mengatakan maaf jika memang kita tidak melakukan kesalahan apa-apa. Dengan begitu, kita menunjukkan bahwa kita menghargai diri sendiri dan orang lain pun akan lebih menghormati kita.
4. Cara Mengurangi Kebiasaan Meminta Maaf
![]() Cara Mengurangi Kebiasaan Meminta Maaf/Foto: Freepik/benzoix |
Apakah ada cara yang bisa kita lakukan untuk mengurangi kebiasaan ini? Dilansir dari eMLife, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan, nih, Beauties:
- S — stop (berhenti): izinkan diri untuk berhenti dengan sengaja.
- T — take a breath (ambil napas): persempit fokus perhatian pada tubuh, ikuti irama napas.
- O — observe (memerhatikan): perhatikan apa yang terjadi pada diri, pikiran apa yang muncul, bagaimana perasaanmu?
- P — proceed (lanjutkan): setelah memberi ruang pada diri sendiri, kita lebih siap untuk menentukan langkah yang terbaik.
Mulai sekarang, yuk, kurangi kebiasaan meminta maaf atas hal yang bukan kesalahan kita, karena ini juga bagian dari kita cara kita menghargai diri, Beauties!
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!



