Kisah Pilu Bocah 9 Tahun Tewas Tertembak di Demo Iran: Sempat Selfie dengan Buah Naga

Nadya Quamila | Beautynesia
Senin, 19 Dec 2022 14:30 WIB
Kisah Pilu Bocah 9 Tahun Tewas Tertembak di Demo Iran: Sempat Selfie dengan Buah Naga
Kisah Pilu Bocah 9 Tahun Tewas Tertembak di Demo Iran: Sempat Selfie dengan Buah Naga/Foto: Anadolu Agency via Getty Images/Anadolu Agency

Sudah 3 bulan protes anti pemerintah bergejolak di Iran pasca kematian perempuan berusia 22 tahun, Mahsa Amini, yang ditangkap lalu tewas karena diduga melanggar aturan hijab setempat. 

Ribuan orang diperkirakan telah ditangkap sejak protes dimulai. Menurut LSM Hak Asasi Manusia Iran yang berbasis di Norwegia, pasukan keamanan telah menewaskan sedikitnya 326 orang, termasuk anak-anak. Salah satunya adalah seorang anak laki-laki berumur 9 tahun, Kian Pirfalak.

Siswa kelas tiga itu dilaporkan bepergian dengan keluarganya di dalam mobil dalam perjalanan pulang pada November 2022 lalu. Saat itu, mereka mereka melewati sekelompok pasukan keamanan yang ditempatkan di dekat kerumunan demonstran. Mereka melaju dengan hati-hati, sebelum salah satu petugas meneriaki mereka untuk berbalik.

Kian PirfalakKian Pirfalak/ Foto: Dok. Twitter

"'Ayah, kali ini percayalah pada polisi dan kembali, mereka menginginkan apa yang baik untuk kita,'" kenang IbuPirfalak,ZeinabMolairad, akan percakapan Kian kepada ayahnya, dilansir dari The Washington Post.

Saat mereka melaju kembali ke arah polisi, petugas berpakaian preman melepaskan tembakan, Molairad berkata, "Mereka menembak mobil dengan peluru!"

"Saya menyuruh anak-anak untuk duduk di bawah kursi," lanjutnya. "Jika saya tertembak sendiri, itu tidak masalah. Anak saya yang paling kecil ada di bawah dasbor. Saya tidak tahu mengapa [Kian] tidak pergi. Tubuhnya cukup berisi. Dia tidak pergi ke bawah kursi."

Kian ditembak di dada dengan peluru tajam, sementara ayahnya dipukul tiga kali di punggung, kata seorang sumber kepada BBC. Kian ditemukan tewas di tempat. Bocah 9 tahun itu diyakini sebagai korban termuda dari penumpasan berdarah oleh pemerintah Iran selama dua bulan protes nasional.

Pihak berwenang Iran membantah bertanggung jawab atas kematian Kian Pirfalak. Mereka mengatakan bahwa Kian termasuk di antara tujuh orang yang tewas oleh orang-orang bersenjata tak dikenal dengan sepeda motor yang melepaskan tembakan ke pasar di kota Izeh. 

Pejabat Iran mengklaim bocah sembilan tahun itu tewas dalam serangan "teroris" yang dilakukan oleh kelompok ekstremis.

"Mereka seharusnya tidak mengatakan itu teroris, mereka berbohong," kata Molairad. "[Pemerintah] berpakaian preman memaksa diri untuk menembak anak saya."

Saat berita kematian Pirfalak menyebar pada Kamis, tagar #child_killing_government mulai menyebar di media sosial. Beberapa hari setelah kematian Kian, ratusan pelayat menghadiri pemakamannya di Izeh.

Tak hanya itu, beredar pula di media sosial kisah pilu beberapa hari sebelum Kian Pirfalak tewas. Ia terlihat berfoto dengan buah naga.

Kian Pirfalak Ingin Mencicipi Buah Naga

Kian Pirfalak

Kisah Pilu Bocah 9 Tahun Tewas Tertembak di Demo Iran: Sempat Selfie dengan Buah Naga/Foto: Dok. Twitter

Seorang jurnalis bernama Ghoncheh Azad membagikan foto Kian Pirfalak di akun Twitternya, @GhonchehAzad. Terlihat Kian sedang berswafoto dengan kulkas berisikan buah-buahan, salah satunya adalah buah naga.

Dari cuitan Azad, Kian sangat ingin mencicipi buah naga. Namun, ia tidak mampu membelinya karena terlalu mahal.

"Foto ini menampilkan selfie #KianPirfalak dengan latar belakang buah naga, dan caption-nya bertuliskan “Kian ingin mencicipi buah ini, tapi satu pun terlalu mahal”. Kian berusia 9 tahun ketika dia dibunuh oleh pasukan Republik Islam pada tanggal 15 November di Izeh, Iran. #مهسا_امینی," tulis Azad.

Kian Pirfalak digambarkan sebagai sosok anak yang cerdas. Ia merupakan anggotam tim robot di kotanya. Ia memiliki cita-cita ingin menjadi seorang penemu.

Seorang jurnalis Iran lainnya bernama Masih Alinejad, membagikan di Twitternya soal hal yang membua Kian Pirfalak bahagia.

""Saya. Dan @elonmusk." Itulah yang ditulis #KianPirfalak, anak 10 tahun yang ditembak dan dibunuh oleh Republik Islam, dalam salah satu tugas rumahnya untuk pertanyaan: “Menurut Anda siapa yang bahagia dan beruntung?” Menyayat hati; Republik Islam menghancurkan mimpinya," tulis Alinejad.

Unjuk rasa di Iran belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Kabar terbaru, Iran mengeksekusi mati dua orang pengunjuk rasa yang terlibat aksi protes kematian Mahsa Amini dalam waktu sepekan.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE