Makna Kebahagiaan Sesungguhnya Menurut Berbagai Ahli, Wajib Tahu Biar Nggak Gampang Insecure!

Budi Rahmah Panjaitan | Beautynesia
Senin, 23 Jan 2023 20:00 WIB
Jangan Sampai Kehilangan Kebahagiaan Kecil Karena Ingin yang Lebih Besar..
Ilustrasi merasa bahagia/ Foto: Freepik.com/benzoix

Apa makna kebahagiaan sesungguhnya bagi kamu, Beauties? Mungkin, untuk bisa menjawab hal ini, perlu merenung sejenak dan menelaah kembali ke dalam diri tentang apa-apa saja tolak ukur kebahagiaan selama ini. Terkadang ini terdengar begitu abstrak dan sulit didefinisikan.

Tapi yang perlu diingat adalah bahwa kebahagiaan tidak melulu tentang keberhasilan dan pujian. Ada makna lebih mendalam dari itu yang dapat menjadikan kebahagiaan lebih luas dan bisa dirasakan siapa saja asalkan ia menyadarinya.

Sebagaimana pendapat para expert tentang makna kebahagiaan sesungguhnya yang dikutip dari laman Human Window berikut ini.

Jaime Bronstein

Ilustrasi perasaan bahagia/ Foto: Freepik.com/jcomp
Ilustrasi perasaan bahagia/ Foto: Freepik.com/jcomp

Makna kebahagiaan menurut Jaime Bronstein, seorang terapis berlisensi adalah ketika seseorang merasakan kedamaian dari dalam dirinya. Dalam posisi tersebut, seseorang itu tidak merasakan sakit maupun penderitaan. Menurutnya, kebahagiaan sejati hadir saat seseorang dapat mencintai diri sendiri tanpa syarat.

Selain itu, yang tidak kalah penting menurutnya adalah sepenuhnya hadir dan hidup hari ini. Apa maksudnya? Maksudnya adalah bahwa kita harus benar-benar menyadari keberadaan dan kehidupan yang kita jalani saat ini. Sebab, menurut Jaime, memikirkan masa lalu dapat menyebabkan depresi dan memikirkan masa depan bisa menimbulkan kecemasan.

Leanne Lopez Mosley

Ilustrasi perasaan kebahagiaan/ Foto: Freepik.com/jcomp
Ilustrasi perasaan kebahagiaan/ Foto: Freepik.com/jcomp

Pengusaha perempuan sekaligus ahli strategi bisnis Leanne Lopez Monsley mengemukakan pendapatnya tentang kebahagiaan sejati. Menurutnya, orang-orang sering terjebak dalam pemikiran bahwa kebahagiaan sejati akan datang ketika mereka telah mencapai tujuan. Padahal menurutnya, kebahagiaan sejati datang dalam mengejar tujuan tersebut.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa ketika kita memutuskan suatu tujuan, maka alam bawah sadar akan masuk ke mode pemecahan masalah. Di posisi ini, hormon dopamin akan dilepaskan dan kita bisa merasakan kebahagiaan dan kegembiraan dalam perjalanan mencapai tujuan.

Natalie Hardie

Ilustrasi bahagia / Foto: Freepik.com/jcomp
Ilustrasi bahagia / Foto: Freepik.com/jcomp

Natalie Hardie, seorang praktisi kesehatan mental turut memberikan pendapatnya mengenai makna kebahagiaan sesungguhnya. Menurut Natalie, pada dasarnya kebahagiaan adalah tataran cita yang tidak perlu dicari atau dikejar secara eksternal, melainkan datang dari dalam diri sendiri.

Untuk itu, ia menyarankan untuk memfokuskan perhatian pada apa yang bisa membuat bahagia. Tindakan sederhana ini menurutnya dapat meningkatkan produksi serotonin, yang mendatangkan perasaan bahagia.

Jangan Sampai Kehilangan Kebahagiaan Kecil Karena Ingin yang Lebih Besar..

Ilustrasi merasa bahagia/ Foto: Freepik.com/benzoix

Ilustrasi merasa bahagia/ Foto: Freepik.com/benzoix

Tara Geraghty

Penulis sekaligus pakar pengembangan kepemimpian, Tara Geraghty, menjelaskan bahwa kebahagiaan itu pada dasarnya erat berkaitan dengan keberuntungan, kesempatan dan keadaan. Menurutnya juga, kebahagiaan itu cepat berlalu dan bisa saja berbentuk euforia sesaat. Ketika mendapati kebahagiaan, biasanya rasa kepuasanlah yang akan muncul sebagai akibatnya.

Namun yang perlu diingat menurut Tara Geraghty adalah bahwa tidak perlu seberapa besar atau kecil kebahagiaan, yang penting dapat memaknainya dengan penuh rasa. Tara sepakat dengan perkataan Pearl S Buck, seorang penulis Amerika yang mengatakan bahwa “banyak orang kehilangan kegembiraan kecil dengan harapan akan kebahagiaan besar”.

Tacha Kasper

Ilustrasi kebahagiaan/ Foto: Freepik.com/jcomp
Ilustrasi kebahagiaan/ Foto: Freepik.com/jcomp

“Kebahagiaan sejati bukanlah sasaran, melainkan cara untuk menjadi”, begitu menurut Tacha Kasper, seorang psikoterapis klinis berlisensi. Menurutnya, memiliki rasa aman dan signifikansi adalah fondasi kebahagiaan. Ketika seseorang merasa aman dan mengetahui nilai keberadaannya, maka di saat itu ia merasa layak, terlepas dari keadaan yang ada.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa pentingnya rasa aman dalam diri juga terkait dengan semakin mungkinnya seseorang untuk menjadi otentik. Alhasil, keadaan ini bisa mendatangkan rasa nyaman tanpa penghakiman sehingga perasaan bahagia bisa muncul.

---

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(fip/fip)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE