Mengapa Beberapa Orang Bisa Terpesona pada Sosok Psikopat ataupun Pembunuh yang Kejam? Ini Kata Para Ahli!
Beauties, belakangan netizen Indonesia dihebohkan dengan video di TikTok yang menunjukkan ada sejumlah perempuan terlihat hadir di sidang kasus pembunuhan seorang polisi yang kini tengah hangat diperbincangkan. Bukan tanpa alasan, mereka datang ke sana untuk memberikan dukungan bagi salah satu terdakwa.
Sontak hal itu pun lantas memicu pro-kontra, terlebih banyak komentar yang memuji wajah terdakwa yang dianggap tampan hingga tak jarang sebagian memberikan semangat. Kondisi ini rupanya bukan kali pertama terjadi.
Sebelumnya, ada sejumlah serial killer yang diangkat dari kisah nyata, justru masih memiliki penggemar meski telah melakukan aksi yang kejam.
Lantas mengapa bisa sampai ada sejumlah orang yang mengagumi bahkan jatuh cinta kepada seorang psikopat atau pembunuh sekalipun? Sebelum membaca penjelasannya, pastikan kamu bijak untuk mempertimbangkan adanya kemungkinan kata-kata yang bisa membuat trigger, ya!
Kisah Nyata Penggemar Seorang Pembunuh Berantai Ted Bundy, Jeffrey Dahmer, dan Richard Ramirez
Ilustrasi potret seorang psikopat atau pembunuh berantai/Pexels/Cottonbro
Bagi kamu penggemar serial killer atau pembunuh berantai, mungkin enggak asing lagi dengan sosok Ted Bundy. Ia dikenal di seluruh dunia sebagai seorang pembunuh berantai kejam di Amerika Serikat yang menculik, memerkosa, hingga membunuh banyak perempuan dewasa ataupun muda selama tahun 1970-an.
Aksinya yang kejam rupanya tak membuat ia sepenuhnya dibenci oleh semua orang.
![]() Potret Ted Bundy, pembunuh berantai kejam di Amerika Serikat/Instagram/grimmlifecollective |
Hal ini dibuktikan dengan masih adanya segelintir orang yang mendukung bahkan mencintai dirinya. Seperti dirangkum melalui Refinery29, Ted Bundy dikenal sebagai pria pembunuh yang ternyata 'memenangkan hati' banyak penggemar perempuan. Bukan hanya Bundy, ada juga Jeffrey Dahmer dan Richard Ramirez yang tak kalah populer di kalangan penggemarnya.
Ada Jeffrey Dahmer seorang pembunuh berantai telah melakukan mutilasi terhadap 17 pemuda dan anak laki-laki, menerima surat cinta dan hadiah dari perempuan setelah dia dipenjara.
Lalu ada juga Richard Ramirez pembunuh berantai yang dijuluki "the Night Stalker" telah memperkosa dan menyiksa lebih dari 25 korban bahkan membunuh setidaknya 13 lainnya justru menikah dengan penggemarnya saat ia masih mendekam di penjara.
Mengungkap Alasan Beberapa Orang, Terlebih Perempuan, Bisa Jatuh Cinta pada Sosok Serial Killer
Ilustrasi potret seorang psikopat atau pembunuh berantai/Freepik/senivpetro
Menurut penelitian yang dilakukan Civic Science pada 2019 lalu, perempuan disebut menjadi konsumen utama dari konten true crime atau kejahatan nyata, --meskipun mayoritas perempuan justru yang seringkali pula menjadi korban kejahatan. Hal ini seperti diungkap melalui Women's Health Magazine, Beauties.
Lalu saat melihat seseorang kesakitan, perempuan cenderung meresponsnya dengan perasaan empati. Sebuah studi UCLA di tahun 2019 juga mengungkap perempuan memiliki tingkat oksitosin atau hormon cinta di dalam otak yang relatif lebih tinggi. Hal inilah yang membuat perempuan cenderung menghasilkan tingkat empati lebih tinggi dibandingkan pria.
Terlebih, pada sebagian dokumenter atau fiksi true crime, biasanya punya ciri khusus yang mendorong pemirsa untuk berempati dengan penjahat. Paul G. Mattiuzi, PhD seorang pensiunan psikolog forensik kriminal di California mengungkap saat seseorang punya hubungan empatik dengan orang yang melakukan tindak kriminal, ia tidak ingin tahu tentang penyakit atau kebusukan pelaku. Hal itu pun bisa berubah menjadi semacam romantisasi.
Mengenal Hybristophilia, Istilah yang Menggambarkan Ketertarikan pada Sosok Serial Killer
Ilustrasi potret seorang psikopat atau pembunuh berantai/Pexels/Cottonbro
Buat menggambarkan kondisi ketertarikan kepada kriminal khusunya seorang pembunuh, ada sebuah istilah yang dikenal dengan hybristophilia, Beauties. Masih dikutip dari berbagai sumber sebelumnya, istilah ini merujuk pada ketertarikan seksual pada orang yang telah melakukan kejahatan luar biasa. Hybristophilia inilah yang menjelaskan mengapa ada sejumlah orang yang mengagumi bahkan menjadi penggemar dari Ted Bundy, Jeffrey Dahmer, dan Richard Ramirez.
Sayangnya masih belum jelas apakah mereka yang mengalami hybristophilia ini percaya bahwa mereka bersalah atau malah berpikir kalau mereka tidak bersalah atas gagasan ketertarikan pada pria yang telah menjadi seorang pembunuh.
Lalu belum dibuktikan juga apakah mereka memiliki pengalaman di masa lalu, yang kemudian berpengaruh pada keputusan untuk mengagumi sosok psikopat ataupun pembunuh.
---
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
