Mengapa Netizen Suka Julid dan Mengomentari Hidup Orang Lain di Media Sosial? Ternyata Ini Alasannya!
Menjamurnya berbagai platform media sosial tidak hanya menjadi tempat untuk berbagi aktivitas pribadi, tetapi juga sebagai salah satu wadah untuk menyalurkan bakat, menambah wawasan, mencari informasi, serta bertukar pendapat kepada sesama penggunanya. Namun, hal terakhir seringkali menjadi pemicu utama terjadinya konflik di media sosial.
Bertukar pendapat sudah tidak menjadi hal yang langka lagi di media sosial. Kolom komentar sering kali dipenuhi oleh pendapat atau opini dari para pengguna alias 'netizen julid'. Jika opini yang disampaikan positif, kamu bisa mendapatkan ilmu yang bermanfaat di sana.
Tetapi, jika kolom komentar dipenuhi oleh opini negatif, maka kamu akan banyak menemukan pengguna media sosial 'berperang' dengan kalimat negatif yang mereka tuliskan. Biasanya, situasi ini terjadi pada akun-akun gosip.
![]() Ilustrasi Perempuan dengan Ponsel/Freepik/wayhomestudio |
Tentu kamu tahu akun gosip sering kali mengunggah sesuatu yang mampu menggiring opini masyarakat, hingga berakhir banyaknya komentar jahat atau biasa disebut julid. Dalam KBBI, julid memiliki pengertian iri dan dengki dengan keberhasilan orang lain, biasanya dilakukan dengan menulis komentar, status, atau pendapat di media sosial yang menyudutkan orang tertentu.
Namun kini, pengertian julid juga meluas menjadi mengomentari apapun yang terjadi di media sosial tanpa mengetahui fakta sebenarnya. Biasanya, komentar tersebut cenderung bernada negatif dan menyakitkan.
Viral Netizen Julid soal Video OB Membersihkan Sepatu Pengunjung Mal
Seperti yang terjadi belakangan ini, ketika salah satu akun TikTok mengunggah sebuah video yang memperlihatkan seorang OB (Office Boy) membersihkan sepatu milik salah satu pengunjung, yang menjadi perhatian adalah karena pengunjung tersebut tidak melepaskan sepatunya saat dibersihkan. Video tersebut berhasil menuai amarah dari para netizen. Banyak yang menyayangkan perilaku perempuan pemilik sepatu tersebut hingga melayangkan komentar-komentar jahat kepadanya.
![]() Tangkapan Layar/Instagram/@awreceh |
Tidak lama setelah video tersebut viral, sebuah akun mengunggah isi pesan dari sang ibu yang mengatakan cerita sebenarnya di balik video tersebut. Beliau mengatakan bahwa kedua putrinya sedang berjalan di salah satu mall dan tak sengaja menginjak kotoran hewan.
Kedua putrinya melihat seorang OB yang sedang membawa ember serta sikat, dan kebetulan bertugas untuk membersihkan kotoran hewan. Putrinya pun menanyakan mengambil air di mana dan keberadaan keran air untuk membersihkan sepatunya. Petugas tersebut menjawab tidak ada keran air lalu menawarkan sikat yang sedang dibawanya.
Perempuan dalam video tersebut pun mengatakan ingin meminjam peralatan yang sedang dibawa oleh petugas kemudian bersiap untuk melepas sepatunya, namun sang OB mengatakan sepatunya tak usah dilepas dan meminta pengunjung tersebut mengangkat kakinya agar ia membersihkan alas sepatunya. Akan tetapi, perempuan tersebut menolaknya dan tetap ingin melepaskan sepatunya serta ingin ia sendiri yang menyikat sepatunya. Sayangnya, sang petugas tetap menolak keinginan itu karena tak ingin pengunjung tersebut merasa kerepotan. Hingga akhirnya petugas kebersihan itu membersihkan sepatu milik pengunjung.
Klarifikasi yang diberikan oleh sang ibunda nyatanya juga tak mampu meredakan amarah masyarakat. Masih banyak yang menyalahkan tingkah pengunjung tersebut karena tidak memiliki adab, tapi tak sedikit juga orang yang membela setelah klarifikasi diberikan, bahkan cenderung menyalahkan perekam yang asal mengunggah video tanpa mengetahui cerita di baliknya. Padahal, jika dilihat dengan teliti, pada akhir video terlihat salah satu perempuan yang dikatakan sebagai kakaknya ingin memberikan tip, namun tak tersorot lebih lama karena durasi.
Ternyata Ini Alasan Netizen Suka Julid, Salah Satunya Tidak Percaya Diri!
Ilustrasi netizen/Foto: Freepik
Mengapa Netizen Suka Julid?
Melalui kasus ini, kita bisa melihat bahwa masih banyak orang yang sering ikut campur atau mengomentari hidup orang tanpa melihat fakta sebenarnya. Ketika hal berbau negatif disajikan, mayoritas masyarakat cenderung menyudutkan pelaku padahal klarifikasi belum diberikan. Fenomena seperti ini masih sering terjadi di masyarakat dan meresahkan apalagi jika kata-kata yang dilontarkan mengandung unsur eksplisit.
Beauties, mungkin kamu berpikir orang-orang yang selalu mengkritik atau mengomentari hidup orang lain karena mereka tidak memiliki pekerjaan. Namun, selain alasan tersebut, sebenarnya mereka bisa dikatakan sosok yang butuh perhatian, ingin melakukan hal yang sama tetapi tidak mampu, tidak percaya diri, bahkan bisa menjadi salah satu bentuk rasa tidak percaya dirinya.
Melalui Psychology Today, ketika rasa tidak suka akan kesenangan orang lain menghampiri diri seseorang, terdapat pikiran-pikiran negatif yang tanpa disadari memenuhi otak, seperti: “mereka tidak pantas menerimanya”, “mereka pikir mereka lebih hebat dibanding diriku”, “aku berharap mereka gagal”, dan lainnya.
Tidak hanya pemikiran tersebut yang lahir, namun ternyata terdapat beberapa penyebab mengapa netizen sangat suka julid, mengomentari, mengkritik, bahkan ikut campur dalam masalah orang lain. Dirangkum dari Psychology Today, simak penjelasan lebih lengkapnya di sini!
Tidak Percaya Diri
![]() Ilustrasi Tidak Percaya Diri/Freepik/8photo |
Rasa tidak percaya diri adalah sumber kecemburuan dan keirian yang paling umum. Perasaan ini muncul akibat pemikiran pesimis yang selalu tertanam di diri seseorang, sehingga mereka menjadi tidak percaya diri. Akibatnya, perencanaan yang telah dilakukan mengalami kegagalan dan ketika melihat orang lain berhasil dengan pencapaiannya, cenderung merasa iri sehingga berimbas mengomentari prestasi tersebut dengan kata-kata buruk.
Kepribadian Paranoid
![]() Ilustrasi Paranoid/Freepik/jcomp |
Orang-orang yang mengalami paranoia atau sedang kesulitan mempercayai seseorang, sering menyimpulkan niat atau motif jahat orang lain. Orang dengan perilaku seperti ini biasanya memiliki tipe kepribadian yang membuat mereka merasa menjadi korban dan teraniaya. Tidak hanya itu, mereka juga sering merasa bahwa orang lain berusaha menyabotase apa yang mereka miliki, mulai dari pekerjaan, kehidupan, pasangan, dan lainnya. Akibat perilakunya, mereka cenderung menyalahkan orang lain.
Obsesif
![]() Ilustrasi Obsesi/Freepik/wayhomestudio |
Kebanyakan orang dapat menangani ketidakpastian, namun untuk orang dengan pemikiran obsesif, hal tersulit untuk dikelola adalah rasa ketidakpastian. Orang-orang yang memiliki pemikiran obsesif terutama jika ia terobsesi akan suatu hal, biasanya akan melakukan apapun agar opini atau pemikirannya dianggap benar.
Hal seperti ini biasa kita jumpai pada laman media sosial milik orang ternama. Tentu ketika sesuatu yang mereka suka sudah dipandang negatif, mereka berusaha untuk membalikkan nilainya menjadi positif. Namun, hal tersebut sering mendapat reaksi yang buruk dari pengguna lainnya, sehingga orang dengan pemikiran obsesif ini nantinya juga akan berpendapat bahkan ketika situasi sudah tidak dapat dikendalikan, ia cenderung bersikap atau berkomentar kasar yang mampu melukai hati orang lain.
Nah, itu tadi penjelasan mengenai mengapa netizen sangat suka julid dan mengomentari kehidupan orang lain. Beauties, ingin tahu akan suatu hal dan beropini sebenarnya sah-sah saja jika dilakukan dengan benar serta tidak menebar kebencian. Akan tetapi, jika itu sudah melanggar etika, tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan, ya.
Bijaklah menggunakan media sosial, entah itu dalam mengunggah foto atau video, serta berkomentar. Alangkah baiknya, jika ingin berkomentar kamu perlu menyaring ucapan yang ingin kamu tuliskan. Sebab, tulisanmu nantinya akan dibaca oleh jutaan pengguna media sosial, bahkan anak dan cucumu bisa jadi melihat tulisan yang kamu berikan. Spread love not hate!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Pilihan Redaksi |




