Mengenal Istilah 'Nomophobia', Si Paling Nggak Bisa Hidup Tanpa HP

Ayuliy Lestari | Beautynesia
Selasa, 14 Jan 2025 07:45 WIB
Mengenal Istilah 'Nomophobia', Si Paling Nggak Bisa Hidup Tanpa HP
Foto: Freepik.com/Freepik

Nomophobia adalah singkatan dari “no mobile phone phobia,” yang merujuk pada kecemasan atau ketakutan berlebihan ketika seseorang tidak dapat mengakses ponselnya.

Di era digital yang serba terkoneksi, fenomena ini menjadi semakin umum. Istilah ini pertama kali digunakan pada 2008 dalam sebuah studi di Inggris untuk menggambarkan kecemasan yang muncul saat seseorang terpisah dari ponsel mereka atau tidak dapat mengakses layanan telekomunikasi.

Gejala nomophobia bisa mencakup perasaan cemas, gelisah, atau bahkan panik ketika ponsel tidak tersedia. Hal ini berkaitan erat dengan ketergantungan teknologi, di mana ponsel tidak hanya berfungsi sebagai alat komunikasi, tapi juga sebagai sumber hiburan, informasi, dan sarana sosial.

Dengan berbagai aplikasi yang ada, seperti media sosial, pesan instan, dan sistem navigasi, ponsel telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari banyak orang. Nomophobia pun seolah tak terelakkan.

Apa Sih Penyebab Nomophobia?

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Dirangkum dari International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology, ada berbagai faktor yang menyebabkan munculnya nomophobia, di antaranya:

1. Keterikatan sosial

Ponsel memungkinkan kita untuk tetap terhubung dengan teman, keluarga, dan rekan kerja. Ketergantungan ini membuat kehilangan akses ke ponsel menjadi sumber kecemasan.

2. Keterikatan emosional

Bagi sebagian orang, ponsel lebih dari sekadar alat komunikasi. Ponsel juga menyimpan kenangan, foto, dan informasi pribadi yang penting.

3. FOMO (Fear of Missing Out)

Ketakutan untuk ketinggalan informasi atau update terbaru, baik dari teman-teman, tren sosial, atau berita terkini, mendorong penggunaan ponsel yang berlebihan.

4. Aksesibilitas informasi dan hiburan

Ponsel memberikan akses cepat ke berbagai aplikasi hiburan, media sosial, dan informasi penting lainnya, yang membuat orang merasa kehilangan jika tidak dapat mengaksesnya.

Dampak Nomophobia

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Nomophobia bisa berdampak pada kesehatan mental. Ketergantungan berlebihan pada ponsel dapat menyebabkan stres, kecemasan, dan gangguan tidur.

Ketika seseorang tidak dapat mengakses ponselnya, mereka mungkin merasa cemas atau tertekan. Kecemasan ini, jika berlangsung terus-menerus, dapat berkembang menjadi gangguan kecemasan yang lebih serius.

Penggunaan ponsel yang berlebihan, terutama menjelang waktu tidur, juga mengganggu pola tidur. Layar ponsel yang memancarkan cahaya biru menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur tidur, sehingga mempersulit seseorang untuk tidur dengan nyenyak.

Kehidupan sosial pun tentu akan terganggu, di mana penggunaan ponsel yang berlebihan bisa mengurangi interaksi tatap muka, mengisolasi individu dari dunia nyata.

Nomophobia juga berdampak pada produktivitas. Ketergantungan pada ponsel bisa mengganggu fokus dan konsentrasi, berujung pada berkurangnya produktivitas.

Cara Mengatasi Nomophobia

Ilustrasi/ Foto: Freepik.com/Freepik

Mengatasi nomophobia memerlukan pendekatan yang melibatkan perubahan perilaku, pengelolaan kebiasaan, serta penerapan teknik untuk mengurangi ketergantungan terhadap perangkat digital. Berikut beberapa cara yang bisa membantu mengatasi nomophobia:

1. Pembatasan waktu layar

Tentukan waktu tertentu untuk menggunakan ponsel setiap hari. Misalnya, batasi penggunaan ponsel selama 1-2 jam per hari di luar aktivitas penting.

Gunakan fitur Do Not Disturb pada ponsel untuk menghindari gangguan dari notifikasi atau panggilan selama bekerja atau beristirahat.

2. Detoks digital

Cobalah menyisihkan waktu untuk beristirahat dari perangkat digital, baik beberapa jam atau bahkan hari.

Tetapkan hari-hari tertentu yang memungkinkan untuk “detoks digital” dengan tidak menggunakan ponsel sama sekali. Ini memberi kesempatan untuk lebih fokus pada aktivitas fisik, interaksi sosial, atau kegiatan offline.

3. Aktivitas offline

Alihkan perhatian dari ponsel dengan memulai hobi yang tidak melibatkan teknologi, seperti membaca buku, berkebun, atau olahraga.

Cobalah membuat interaksi sosial langsung. Fokuskan lebih banyak waktu untuk berbicara langsung dengan teman, keluarga, atau rekan kerja. Hal ini mengurangi kecenderungan untuk selalu memeriksa ponsel.

Secara keseluruhan, nomophobia adalah cerminan dari ketergantungan kita pada teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Meskipun teknologi membawa banyak manfaat, penting untuk tetap menjaga keseimbangan agar ketergantungan ini tidak mengganggu kesejahteraan kita.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk gabung ke komunitas pembaca Beautynesia B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE