Mengenang 100 Tahun Pramoedya Ananta Toer, Ini Dia Rekomendasi Bukunya yang Wajib Kamu Baca!

Cindy Novita | Beautynesia
Selasa, 11 Feb 2025 18:30 WIB
3. Arok Dedes
Arok Dedes/Foto: goodreads.com

Pecinta sastra Indonesia pasti sudah tidak asing dengan karya-karya Pramoedya Ananta Toer. Tahun 2025 ini, menjadi tahun spesial karena ada peringatan 100 tahun kelahiran sastrawan legendaris Indonesiat tersebut, Beauties. Bahkan untuk memperingatinya, diselenggarakan Festival Seabad Pram lho!

Buat Beauties yang belum familiar dengan karya sang penulis, Pram dikenal dengan karya-karyanya yang penuh kritik sosial, perjuangan kemanusiaan, dan sejarah. Semasa hidupnya, ia telah mengalami berbagai peristiwa sulit, terutama pada masa Orde Baru. Karya-karyanya sempat dibakar dan dilarang beredar karena dianggap terlalu kritis. Meskipun begitu, ia tetap menjadi bagian penting dalam dunia literasi.

Pram telah menulis lebih dari 50 karya, Beauties. Berikut 5 rekomendasi buku yang wajib kamu baca!

1. Tetralogi Bumi Manusia

Bumi Manusia/Foto: goodreads.com

Tetralogi Bumi Manusia terdiri dari empat buku, yaitu Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca. Keempat buku ini menggambarkan kehidupan sosial, politik, dan nasionalisme di Indonesia pada masa kolonial.

Buku pertamanya, Bumi Manusia, pernah diadaptasi ke layar lebar dengan menampilkan bintang-bintang ternama, seperti Iqbaal Ramadhan, Mawar Eva de Jongh, Donny Damara, hingga Ayu Laksmi.

Bumi Manusia menceritakan kisah awal perjuangan Minke, seorang pemuda pribumi cerdas sekaligus murid dari Hogere Burgerschool (HBS), yang diperuntukkan bagi orang-orang Eropa, Belanda, dan Elite Pribumi. Minke jatuh cinta pada Annelies Mellema, seorang gadis Indo-Belanda yang hidup dalam ketidakpastian hukum kolonial.

2. Arus Balik

Arus Balik/Foto: goodreads.com

Arus Balik merupakan satu satu karya sejarah epik tentang kejatuhan Nusantara setelah runtuhnya Majapahit dan masuknya penjajah asing. Semasa jayanya Majapahit, Nusantara adalah kesatuan maritim dan kerajaan laut terbesar.

Lewat buku ini, Pram membawa pembaca untuk melihat bagaimana perjuangan rakyat melawan penjajahan, yang dipimpin oleh Wiranggaleng, seorang prajurit berbakat dari Tuban.

3. Arok Dedes

Arok Dedes/Foto: goodreads.com

Bagi kamu yang menyukai kisah kerajaan Nusantara, Arok Dedes adalah salah satu buku yang wajib kamu baca! Buku ini menceritakan sejarah perlawanan dan pemberontakan Ken Arok terhadap pemerintahan Tunggul Ametung, yang menjabat sebagai akuwu wilayah Tumapel. Setelah Ken Arok mengambil alih kekuasaan dan mendirikan Kerajaan Singasari, tetapi pembunuhan yang ia lakukan berujung pada kehancurannya sendiri.

4. Bukan Pasar Malam

Bukan Pasar Malam/Foto: goodreads.com

Mengikuti kisah seorang pemuda yang tinggal di Jakarta. Ia digambarkan sebagai tokoh “aku” yang memiliki ayah seorang mantan pejuang. Setelah mengetahui ayahnya tergeletak tak berdaya akibat sakit yang dideritanya, ia pun memutuskan untuk pulang kampung bersama istrinya.

Buku ini menggambarkan kepiluan dan refleksi mendalam tentang hidup, ketidakadilan sosial, dan kematian. Ketika orang-orang yang dulu berjuang untuk kemerdekaan kini hidup dalam penderitaan.

5. Perawan Dalam Cengkeraman Militer

Perawan Dalam Cengkeraman Militer/Foto: goodreads.com

Perawan Dalam Cengkeraman Militer mengungkap penderitaan gadis-gadis Indonesia yang menjadi korban kekejaman tentara Jepang pada masa Perang Dunia. Buku ini juga turut menyoroti bagaimana perempuan tidak hanya menjadi korban politik, tetapi juga korban eksploitasi seksual.

Pada tahun 1943, Pemerintah Pendudukan Balantentara Dai Nippon di Jawa mengeluarkan perintah kepada gadis-gadis remaja untuk melanjutkan sekolah di Tokyo. Setelah berpamitan dan pergi meninggalkan keluarga, sekelompok gadis remaja menghadapi perjalanan yang berisiko. Mereka pergi bukan untuk disekolahkan, tetapi dipaksa untuk memenuhi impian seks serdadu Jepang.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(dmh/dmh)
Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE