
Menurut Ahli, Ini Cara Mengetahui Apakah Rasa Cemburu Pasangan Sehat atau Malah Mengontrol

Dalam suatu hubungan, cemburu adalah salah satu hal yang tak terhindarkan. Banyak yang beranggapan bahwa cemburu adalah hal yang normal, asal dalam batas wajar. Namun terkadang, sulit membedakan antara rasa cemburu yang 'sehat' dengan perilaku mengontrol dari pasangan. Lantas, bagaimana cara membedakannya?
Menurut The American Psychological Association (APA), cemburu adalah emosi negatif di mana seorang individu membenci pihak ketiga karena mengambil kasih sayang dari orang yang dicintainya. Ketika menjalin hubungan, kamu mungkin pernah merasa sedang bersaing dengan seseorang atau sesuatu untuk mendapatkan perhatian pasangan. Namun menurut ahli, cemburu lebih kompleks dari hal itu.
Bagaimana cara mengetahui jika cemburu yang hadir dalam hubungan itu sehat atau justru bentuk pengendalian pasangan yang termasuk red flag? Dilansir dari Elite Daily, ini penjelasan ahli!
Apa Itu Cemburu?
![]() |
Menurut Joli Hamilton, Ph.D., seorang pelatih hubungan, cemburu adalah istilah untuk seluruh rangkaian emosi kuat yang dapat muncul dalam suatu hubungan.
"Anggap kecemburuan sebagai tutup wadah yang diisi dengan emosi lain. Setiap pengalaman kecemburuan terbuat dari campuran unik ketakutan, kemarahan, kesedihan, kecemasan, gairah, hak, kesedihan antisipasi, dan/atau rasa malu," ungkap Hamilton kepada Elite Daily.
Kecemburuan dapat bermanifestasi dalam banyak cara. Misalnya yang umum terjadi, pasangan kamu terus mempertanyakan siapa yang menghubungi via chat atau SMS atau curiga ketika kamu bertemu dengan teman lama. Pasangan mungkin memeriksa ponsel ketika kamu tidak melihat, membuat kamu merasa bersalah, hingga menuduh kamu telah berselingkuh.
Kathy Labriola, seorang konselor, menambahkan bahwa cemburu adalah reaksi perlindungan utama ketika seseorang takut kehilangan sesuatu yang berhubungan dengan hal yang dicintai.
Apakah Cemburu Hal yang Normal atau Sehat?
![]() |
Setiap pasangan dalam hubungan pasti pernah merasakan yang namanya cemburu. Bahkan, rasa cemburu sendiri sudah muncul pada diri manusia sejak usia 6 bulan, lho!
"Para peneliti dapat melihat kecemburuan pada anak usia 6 bulan. Rasa cemburu membuat kita tetap aman," kata Hamilton.
Namun seiring pertambahan umur, rasa cemburu bisa menjelma menjadi perasaan lain. Oleh karena itu, penting untuk menganalisis perasaan cemburu untuk menentukan apakah ada 'ancaman' di dalamnya.
"Saya terkadang menyamakan kecemburuan dengan alarm mobil yang berbunyi ketika seseorang menabrak mobil atau bahkan terlalu dekat dengannya," jelas Labriola.
![]() |
"Alarm kecemburuan berbunyi karena sesuatu yang tidak biasa sedang terjadi yang berpotensi membahayakan hubungan Anda. Itu menyebabkan Anda melihat lebih dekat pada situasi dan melihat apakah ada ancaman yang sebenarnya," lanjutnya.
Misalnya, jika kamu pernah menjadi korban perselingkuhan, dan di hubungan yang baru ini kamu menemukan gelagat pasangan berselingkuh, 'alarm' batin kamu mungkin akan berbunyi. Mengenali 'alarm' dan berkomunikasi dengan pasangan dengan apa yang kamu rasakan penting untuk mengatasinya.
"Namun jika Anda mengalami serangan kecemburuan yang relatif ringan, situasional, atau jarang terjadi, maka kecemburuan mungkin tidak perlu dikhawatirkan," ungkap Hamilton.
Cara Mengetahui Rasa 'Cemburu' yang Digunakan untuk Mengontrol Pasangan
![]() |
Jika pasangan kamu terus-menerus membuatmu menebak-nebak tentang komitmen yang dijalani, atau dengan sengaja melanggar perjanjian yang telah dibuat hanya untuk mengecek reaksimu, maka ini pertanda bahwa mereka memanfaatkan rasa cemburu. Terkadang, pasangan dapat menggunakannya sebagai taktik untuk mengontrol atau mempertahankan dinamika kekuatan.
Sayangnya, budaya populer terkadang mengagungkan tindakan cemburu yang terbilang ekstrem, sehingga masyarakat jadi sulit membedakan mana yang baik dan tidak. Sebuah studi tahun 2017 menganalisis kecemburuan dalam film-film komedi romantis terlaris, termasuk karakter yang mencoba membuat pasangan mereka cemburu denagn sengaja.
Menurut Hamilton, dengan sengaja memancing reaksi cemburu adalah tanda bahwa suatu hubungan perlu diperbaiki. Kecemburuan terkadang digunakan untuk membuat pasangan dalam keadaan ragu dan takut, jadi jika kamu terus-menerus gelisah atau merasa harus meminta maaf, itu mungkin tanda red flag dalam hubungan, Beauties.
Ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa rasa cemburu sudah mulai menjurus kepada hubungan yang tidak sehat:
- Memantau komunikasi, menanyakan setiap detail atau mengawasi kamu dengan memeriksa ponsel.
- Pasangan bersikeras mengetahui lokasi kamu setiap saat.
- Membuat kamu merasa terisolasi dengan lingkungan dan orang lain.
- Menyalahkan kamu atas perasaan cemburu daripada mendiskusikan batasan hubungan.
- Gemar mengontrol perilakumu.
"Dalam pandangan saya, tanda bahaya terbesar adalah jika Anda sering merasa tergoda untuk berbohong kepada pasangan Anda karena Anda takut akan reaksi mereka," tambah Labriola.
Jika kamu mengalami hal di atas, cobalah untuk berdiskusi dengan pasangan dan memikirkan ulang hubungan yang sedang kamu jalani, Beauties!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!