Menurut Psikolog, Teman Toksik Bisa Dikenali Cuma Lewat 8 Ucapannya Ini...
Tak selalu uang, memiliki teman yang baik menjadi salah satu rezeki dari Tuhan Yang Maha Esa. Hadirnya teman yang baik, bisa menambah kebahagiaan dalam hidup kita.Â
Namun, tidak bisa dimungkiri, setiap orang memiliki karakter yang berbeda-beda. Pertemanan yang diharapkan dilingkupi kebahagiaan, bisa saja berubah jadi beracun atau toksik.Â
Marisa G.Franco, seorang psikolog, profesor di The University of Maryland, dan penulis buku terlaris New York Times, "Platonic: How The Science of Attachment Can Help You Make - and Keep - Friends", berbagi beberapa tanda teman yang toksik.
Sederet tanda tersebut bisa kita jadikan peringatan, agar tidak terjebak lebih dalam dan mungkin berdampak buruk dengan kita. Bisa dikenali lewat ucapannya, berikut tanda teman toksik menurut psikolog. Simak!
1. 'Kamu terlalu sensitif'
Ilustrasi pertemanan/Foto: freepik.com/syda_productions
Mengekspresikan emosi atau perasaan sedih, menjadi bagian yang sehat untukmu, pertemanan, atau hubungan secara luas.
Namun, saat orang lain, terlebih teman dekatmu yang justru mengatakan "Kamu terlalu sensitif", itu bisa menyiratkan bahwa perasaanmu tidak benar dan ada yang salah dengan perasaanmu. Kalimat di atas juga bisa menunjukkan bahwa temanmu kurang berempati dengan apa yang sedang kamu rasakan.Â
2. 'Saya hanya bercanda. Kamu nggak bisa bercanda juga?'
Ilustrasi pertemanan/Foto: freepik.com/yanalya
Seorang teman yang baik, pasti akan langsung tanggap jika kamu sedang tidak baik-baik saja. Namun, dalam pertemanan beracun ia bisa saja menertawakan perasaanmu.Â
Mungkin, ia juga bisa mengatakan "Saya hanya bercanda. Kamu nggak bisa bercanda juga?" sebagai bentuk pembelaan untuk menyamarkan komentar atau tanggapan yang menyakitkan dan menghindari tanggung jawab atas yang dilakukannya.Â
3. 'Kamu beruntung mempunyai aku sebagai teman'
Ilustrasi pertemanan/Foto: pexels.com/mentalhealthamerica
Persahabatan yang sehat dibangun atas dasar kesetaraan. Kamu dan sahabatmu sama-sama membangun dan berinvestasi untuk membangun hubungan yang baik, bukan salah satunya dianggap lebih baik.Â
Jika terus-menerus kamu mendengar bahwa temanmu menegaskan superioritasnya, seperti mengatakan "Kamu beruntung mempunyai aku sebagai teman". Maka, itu menjadi tanda hubungan yang tidak seimbang dan tidak menghargaimu.Â
4. 'Aku rindu kamu yang dulu'
Ilustrasi pertemanan/Foto: freepik.com/prostooleh
Setiap individu tentu akan selalu memberikan yang terbaik untuk dirinya sendiri. Segala perubahan baik dilakukan, demi kemajuan hidup yang lebih baik.Â
Namun, saat ada temanmu yang justru tidak mendukung perubahan baikmu, hal ini bisa menjadi tanda bahwa pertemanan tersebut sudah tidak memikirikan apa yang terbaik untukmu.
Seperti kalimat "Aku rindu kamu yang dulu", menyiratkan ia tak setuju dengan perubahan baikmu saat ini. Padahal, kalau benar ia seorang teman, ia akan selalu mendukung keputusan temannya dan memperingati jika semisal itu adalah hal yang buruk.Â
5. 'Kamu berhutang padaku'
Ilustrasi pertemanan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Pornpimon Rodchua
Timbal balik memang penting. Namun, jika seorang teman mengharapkan kamu untuk terus membalas apa yang sudah ia lakukan, hubungan pertemanan tersebut berarti dianggapnya sebagai hubungan yang bersifat transaksional.Â
Pertemanan yang baik bisa saling paham, saling mengerti, saling merangkul, tapi bukan harus terus menerus kebaikan tersebut dianggap sebagai hutang.Â
6. 'Aku heran kenapa mereka memberikanmu promosi itu'
Ilustrasi pertemanan/Foto: Getty Images/iStockphoto/Ranta Images
Marisa G.Franco, seorang psikolog, profesor di The University of Maryland mengatakan, jika kalimat di atas mengartikan jika temanmu telah meremehkan pencapaian atau kesuksesan yang kamu dapat.Â
Kalimat di atas juga bisa melemahkan kepercayaan dirimu, karena bisa membuatmu bertanya-tanya kembali dan meragu dengan kemampuan yang dimiliki. Padahal, dalam persahabatan yang sehat, teman terlibat dalam sesuatu yang disebut "kapitalisasi", memperkuat kegembiraanmu dengan mengucapkan selamat dengan gembira atau mengajakmu keluar untuk merayakannya.
7. 'Saya menyesal kamu merasa seperti itu'
Ilustrasi pertemanan/Foto: Freepik.com
Melansir CNBC, rekonsiliasi sejati mengharuskan masing-masing pihak mengakui kerugian yang mereka timbulkan.Â
Ketika seorang teman meminta maaf karena kamu merasakan hal tertentu, itu menyiratkan bahwa masalahnya adalah perasaanmu, bukan perilakunya. Jika mengungkapkan kekhawatiranmu atau menetapkan batasan ditanggapi dengan komentar meremehkan seperti di atas, maka temanmu tidak bertanggung jawab atas dampak yang terjadi padamu.Â
8. Langsung menghilang tanpa alasan
Ilustrasi pertemanan/Foto: Freepik.com
Kunci hubungan yang baik dalam pertemanan atau hubungan percintaan adalah komunikasi. Sayangnya, sering kali kita menemukan orang yang tidak ada angin-tidak ada hujan, langsung menjauh begitu saja.Â
Menurut sebuah penelitian, langsung menghilang tanpa alasan ini bisa membuat seseorang merasa terluka, sedih, dan menurunkan harga dirimu. Pemutusan pertemanan yang baik adalah dengan mengakhirinya lewat kata, bukan hilang begitu saja.Â
Beauties, itu dia 8 kalimat untuk mengenali teman yang toksik. Kalau kamu punya teman seperti sederet tanda di atas, mencari opsi teman baru bukanlah hal yang salah kok!
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!