4 Tanda Seseorang Punya IQ yang Tinggi Tapi Kecerdasan Emosionalnya Rendah! Apa Saja?
Kecerdasan bisa diukur dari berbagai aspek dan tolok ukur. Namun, dibandingkan jenis-jenis kecerdasan lain yang dirumuskan dalam ilmu pengetahuan, ada dua jenis kecerdasan yang paling dikenal, yakni kecerdasan EQ (Emotional Quotients) dan kecerdasan intelektual atau IQ (Intellectual Quotient).
Dalam praktiknya, IQ lebih mudah diukur karena ada tes yang memang diperuntukkan untuk menghitung angka tersebut. IQ juga kerap lebih diunggulkan karena diasosiasikan dengan kecerdasan akademis.
Namun, IQ yang tinggi tidak selalu didampingi oleh EQ yang tinggi, lho, Beauties. Dilansir dari Psych2Go, ada beberapa tanda yang bisa kamu temukan pada orang yang punya IQ tinggi, tetapi tidak dengan kecerdasan emosionalnya!
Merasakan Emosi Intens, tetapi Sulit Mengendalikannya
Ilustrasi emosional/Foto: Pexels |
Kecerdasan intelegensi tinggi kerap diasosiasikan dengan tingkat emosi yang intens. Orang dengan kecerdasan intelegensi tinggi bisa bereaksi secara kuat terhadap berbagai hal di sekitar mereka dan sangat perseptif terhadap situasinya.
Hal ini bisa menjadi sesuatu yang positif, misalnya dalam bentuk rasa keadilan yang tinggi, dapat mengapresiasi keindahan di sekitarnya, dan bisa merasakan empati yang dalam kepada orang lain. Namun, semua itu bisa menjadi hal negatif ketika mereka memiliki EQ rendah.
Seseorang yang memiliki kecerdasan emosional rendah akan kesulitan mengontrol sisi gelap dalam dirinya ketika merasakan emosi yang intens. Emosi yang intens akan membuat mereka kewalahan untuk mengontrolnya sehingga akhirnya melampiaskan dalam bentuk tindakan yang kurang sehat.
Berprestasi Tinggi, tetapi Perfeksionis
Ilustrasi perfeksionis/Foto: Freepik.com |
Orang dengan kecerdasan tinggi biasanya memiliki banyak pencapaian dan dapat meraih semua itu dengan mudah, terutama jika berada dalam lingkungan yang mendukung mereka untuk berkembang.
Prestasi yang tinggi tidak selalu menunjukkan bahwa seseorang memiliki kecerdasan intelegensi tinggi. Namun, orang dengan kecerdasan intelegensi tinggi cenderung berusaha memanfaatkan bakat dan kemampuan unik mereka untuk melakukan hal-hal yang hebat.
Meskipun begitu, jika orang dengan tingkat intelegensi tinggi memiliki kecerdasan emosional yang rendah, mereka akan cenderung terlalu fokus pada detail. Pada akhirnya, hal ini akan membuat mereka menjadi sosok yang perfeksionis.
Perfeksionisme dapat memperlambat produktivitas, membuat seseorang merasa stres, dan membuat seseorang sulit bekerja dengan baik, damai, dan kolaboratif.
Kesulitan dalam Menjalin Hubungan
Ilustrasi/Foto: pexels.com/transtudios-photography-&-video |
Seseorang dengan IQ yang tinggi sering melaporkan bahwa mereka kesulitan dalam menjalin hubungan. Mereka akan seling merasa disalahpahami, diabaikan, dan sulit merasa terhubung dengan orang lain.
Faktanya, kecerdasan emosional juga menjadi faktor penyebab dalam kondisi ini. Seseorang dengan EQ rendah cenderung mengalami masalah yang sama dan kurang bisa berempati, melakukan percakapan dua arah, dan menjaga hubungan dengan orang lain.
Bekerja Keras, tetapi Tidak Merawat Diri
Ilustrasi kelelahan/Foto: Freepik |
Orang dengan IQ yang tinggi cenderung sangat fokus pada pekerjaan atau proyek yang sedang mereka kerjakan. Mereka akan bekerja keras seolah tak kenal lelah untuk segera menyelesaikannya.
Meskipun begitu, seseorang dengan kecerdasan emosional rendah akan melakukan tindakan serupa, tetapi tanpa memperhatikan kesejahteraan fisik dan emosionalnya. Ketidakmampuan untuk menjaga keseimbangan antara kerja keras dan merawat diri inilah yang akan ditunjukkan oleh orang ber-IQ tinggi, tetapi memiliki kecerdasan emosional rendah.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi emosional/Foto: Pexels
Ilustrasi perfeksionis/Foto: Freepik.com
Ilustrasi/Foto: pexels.com/transtudios-photography-&-video
Ilustrasi kelelahan/Foto: Freepik