
Negara Ini Jadi yang Pertama Gratiskan Pembalut untuk Perempuan, Bisa Tebak?

Pembalut merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dimiliki oleh perempuan saat menstruasi. Namun kenyataan pahitnya, masih ada banyak perempuan yang tidak mampu membeli produk tersebut.
Menurut organisasi amal Days for Girls, lebih dari 500 juta wanita tidak memiliki akses ke produk kebersihan kewanitaan. Hal ini tentu sangat memprihatinkan, mengingat menstruasi adalah hal natural yang terjadi pada tubuh perempuan.
Terlebih, memenuhi kebutuhan kebersihan semua perempuan adalah masalah mendasar dari hak asasi manusia. Tidak seharusnya produk menstruasi dibebankan secara finansial, apalagi sampai dikenai pajak yang tinggi.
Namun, ada satu negara di dunia ini yang akhirnya berhasil memperjuangkan hak perempuan dalam memperoleh produk menstruasi secara gratis. Bisa tebak, Beauties?
Jawabannya, Skotlandia. Penasaran bagaimana kebijakan tersebut bisa berlaku di negara ini? Simak pembahasannya, yuk!
Negara Pertama di Dunia yang Gratiskan Pembalut
![]() |
Skotlandia menjadi negara pertama di dunia yang menyediakan produk menstruasi secara gratis untuk perempuan. Kebijakan ini disetujui pada November tahun 2020 lalu oleh para anggota parlemen setelah mengesahkan RUU bernama Product Bills menjadi sebuah undang-undang.
Hal ini dilakukan untuk mengatasi 'kemiskinan menstruasi' atau poverty period yang memang telah menjadi isu global. Menurut survei Plan International UK, 10 persen anak perempuan di seluruh Inggris tidak mampu membeli produk menstruasi seperti pembalut dan tampon.
Sementara itu, 19 persen perempuan di empat negara, yakni Skotlandia, Inggris, Wales, dan Irlandia Utara, harus menggunakan produk menstruasi yang kurang sesuai karena keterbatasan biaya.
Pembalut Gratis Tersedia di Fasilitas Publik
![]() |
Dilansir dari CNN UK, produk menstruasi seperti pembalut dan tampon tersedia untuk diakses secara gratis di gedung-gedung publik, termasuk sekolah dan universitas di seluruh Skotlandia. Sementara itu, otoritas lokal dan penyedia pendidikan akan bertanggung jawab untuk memastikan produk tersebut dapat tersedia secara gratis berdasarkan undang-undang.
Kebijakan ini diperkirakan akan memakan biaya sekitar 8,7 juta poundsterling per tahun hingga tahun 2022, tergantung pada jumlah perempuan yang akan memanfaatkan produk gratis tersebut.
Sosok Dibalik Kebijakan Pembalut Gratis
![]() |
Monica Lennon, anggota Parlemen Skotlandia, adalah sosok yang berperan penting dalam memperjuangkan pembalut gratis bagi perempuan. Ia yang memperkenalkan RUU terkait kebijakan tersebut dan telah mengkampanyekan gerakan ini sejak tahun 2016.
Menurutnya, pencapaian ini adalah sinyal kepada seluruh negara di dunia bahwa akses universal gratis ke produk periode dapat dicapai. Ia juga mengingatkan bahwa langkah selanjutnya ialah menjamin kesehatan wanita secara umum dan mengakhiri stigma negatif mengenai menstruasi, seperti dikutip dari Wolipop.
Apa Itu Period Poverty?
![]() |
Menurut United Nations Population Fund, kemiskinan menstruasi atau period poverty adalah suatu kondisi yang menggambarkan perjuangan perempuan berpenghasilan rendah untuk membeli produk menstruasi. Istilah ini juga mengacu pada beban keuangan yang dihadapi perempuan karena harus membeli produk menstruasi.
Lebih lanjut, penelitian dari kelompok Women for Indepence mengungkapkan bahwa hampir satu dari lima wanita pernah mengalami period poverty, dilansir dari The Guardian. Hal ini berdampak pada kebersihan, kesehatan, dan kesejahteraan mereka.
Kesulitan membeli produk menstruasi mengakibatkan perempuan tidak bisa belajar di sekolah atau memaksa mereka untuk bekerja dari rumah. Hal ini dapat berdampak pada pendidikan dan peluang ekonomi mereka dalam jangka panjang.
Wah, kira-kira negara mana lagi yang akan memberlakukan kebijakan pembalut gratis, ya?
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!