Nurul Akmal Mendapat Body Shaming, Kenapa Sih Masih Fokus ke Penampilan FIsik?

Amelia Ayu Kinanti | Beautynesia
Jumat, 06 Aug 2021 10:03 WIB
Nurul Akmal Mendapat Body Shaming, Kenapa Sih Masih Fokus ke Penampilan FIsik?
Nurul Akmal mendapat Body Shaming Foto: (KOI)

Ironis, itulah kata yang pantas untuk menggambarkan situasi yang dialami atlet angkat besi Nurul Akmal. Perempuan 28 tahun itu berhasil meraih posisi 5 besar di ajang olahraga paling bergengsi sedunia, Olimpiade Tokyo 2020. Walau belum bisa membawa pulang medali, namun tentu prestasinya patut diacungi jempol. Pasalnya, Nurul adalah atlet Indonesia pertama asal Aceh yang bisa bertarung di ajang Olimpiade sejak 33 tahun silam.

Banyak netizen yang memuji prestasinya. Berbagai dukungan pun mengalir lewat sosial media untuk perempuan yang akrab disapa Amel ini, saat ia bertanding. Namun di hari pertama ia menginjakkan kaki ke tanah air, body shaming langsung ia terima.

Mendapat Body Shaming di Bandara

Betapa ironisnya body shaming yang diterima Amel adalah di acara penyambutan atlet yang berlaga di Olimpiade Tokyo 2020, yang berlangsung di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (5/8).

Hal ini terkuak karena sebuah video yang viral di media sosial. Dalam video itu terlihat, Amel maju untuk mengambil bunga, lalu saat ia di depan kamera, ada teriakan yang terkesan mengolok bentuk tubuhnya.

Di sosial media, banyak netizen menyayangkan kejadian ini. Salah satu cuitan yang viral adalah dari akun Twitter @picture_play.

"Kemungkinan besar kek "Aelah becanda doang itu ah". Kak Amel itu atlet angkat besi yg berkompetisi ngangkat beban beratus kilo u/ menang membawa nama bangsa. She's been training for years for that. Lalu Lu Komen kek gitu ke dia? Either Ur brain/Ur heart/both are not working," tulisnya.

Sedih Tapi tetap Fokus untuk Meraih Prestasi

TOKYO, JAPAN - AUGUST 02: Nurul Akmal of Team Indonesia competes during the Weightlifting - Women's 87kg+ Group A on day ten of the Tokyo 2020 Olympic Games at Tokyo International Forum on August 02, 2021 in Tokyo, Japan. (Photo by Chris Graythen/Getty Images)TOKYO, JAPAN - AUGUST 02: Nurul Akmal of Team Indonesia competes during the Weightlifting - Women's 87kg+ Group A on day ten of the Tokyo 2020 Olympic Games at Tokyo International Forum on August 02, 2021 in Tokyo, Japan. (Photo by Chris Graythen/Getty Images)/ Foto: Getty Images/Chris Graythen

Dikutip dari CNN Indonesia, Amel merasa sedih dengan komentar body shaming yang ditunjukkan ke padanya.

"Saya kalau diomongin karena tidak pakai jilbab saya tidak apa-apa. Tapi asal jangan pernah body shaming terhadap saya, jangan pernah orang tua saya disenggol, saya benci itu," ujarnya.

Namun khusus untuk komentar yang dia alami di acara penyambutan, ia memutuskan untuk tidak memperpanjang hal tersebut. Amel berujar, ia hanya akan menganggap itu hanya bercanda. Baginya yang penting ia fokus berlatih, demi kembali berprestasi.

"Amel mau lebih fokus latihan lagi. Di depan ada PON Papua dan masih ada SEA GAMES. Kalau candaan gitu biasa aja nggak papa. Yang penting kita tetap berbuat baik," demikian ungkapnya seperti Beautynesia kutip dr Wolipop.

Mengapa (Masih) Harus Mengomentari Fisik?

Walau Nurul Akmal bisa menganggap body shaming adalah bahan lelucon, namun ia juga berujar bahwa itu sesuatu yang ia tidak sukai. Yang perlu kita sadari Beauties, body shaming bukanlah hal yang lucu.

Sudah sering dibahas bahwa mengomentari fisik seseorang akan sangat mempengaruhi mentalnya. Jika hal itu dilakukan terus menerus, bisa jadi komentar-komentar kamu itu membuat seseorang menjadi depresi dan merasa tak punya harga diri.

Mari mulai mengubah pola pikir bahwa nilai seseorang tak hanya ditakar dari fisiknya. Nurul Akmal sudah jelas berprestasi, mengapa dari semua prestasi yang ia punya, fisiknya yang harus dikomentari?

Yuk kita mulai mencari definisi kecantikan yang lebih luas Beauties. Tak lagi zamannya menilai diri sendiri atau orang lain dari tampilan fisik saja. Hargamu jauh lebih tinggi dari itu.

(ayk/ayk)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.