Pahami Konsep Self Healing dan Bagaimana Mempraktikkannya
Dalam hidupmu, pasti banyak peristiwa baik maupun buruk yang terjadi. Terkadang, peristiwa-peristiwa tersebut dapat menimbulkan trauma atau perubahan dalam pribadi seseorang baik ketika mereka merespon terhadap suatu hal, mengambil keputusan, atau bagaimana mereka akan bertindak dalam sebuah lingkungan.
Dari trauma yang kamu alami, akan meninggalkan luka yang dalam dengan jangka waktu yang umumnya terbilang cukup lama. Apa kamu akan nyaman dengan jangka waktu yang lama harus merasakan luka tersebut? Tentunya tidak. Berapa lama kamu akan merasakan luka tersebut? Sebulan? Satu tahun? Tiga tahun? Tidak ada waktu yang pasti untuk menjawab pertanyaan tersebut.
Lalu, hal apa yang perlu kamu lakukan agar seiring waktu rasa sakit yang kamu rasakan dapat berkurang, yaitu self-healing. Apa itu self-healing? Self-healing merupakan sebuah proses menyembuhkan dirimu dari luka batin yang kamu rasakan. Tujuannya agar kamu dapat menyelesaikan puzzle atau masalah yang masih ada di dalam dirimu.
Bagaimana kamu dapat melakukan self-heal? Dilansir dari pijarpsikologi, terdapat 8 metode yang bisa kamu lakukan untuk menyembuhkan luka batin.
Me Time
![]() me time/unsplash.com |
Seperti nama aktivitasnya, disini bagi kamu yang selalu mendahulukan, mementingkan dan merawat orang lain terlebih dahulu ketimbang dirimu sendiri, mungkin sudah waktunya kamu mementingkan dirimu dulu. Me time juga berguna untuk membuat dirimu lebih bahagia karena kebahagiaan terletak pada dirimu sendiri bukan dari orang lain. Cobalah untuk meluangkan waktu untuk melakukan aktivitas yang kamu sukai atau yang ingin kamu coba.
Berdialog dengan Diri Sendiri
Mungkin ini akan terlihat aneh, namun cobalah berbincang dengan diri sendiri seperti apa yang kamu inginkan atau yang tubuh kamu butuhkan. Pahami perasaan dan emosi yang sedang kamu alami karena kamu sendiri yang lebih mengenal dirimu yang sebenarnya. Cobalah berikan afirmasi yang positif agar kamu merasa lebih nyaman dan tenang.
Berdamai dengan Keadaan
![]() peace/unsplash.com |
Proses self-healing mungkin juga terkadang menyakitkan karena membuatmu teringat dengan peristiwa-peristiwa buruk yang pernah terjadi padamu. Semua orang berhak kecewa atau marah terhadap hal tersebut. Namun, apakah dengan menyalahkannya secara terus menerus merupakan hal yang benar? Tidak. Lebih baik kamu mencoba untuk berdamai dengan keadaan dan menerima kenyataan yang sudah ada.
Mindfulness
Mindfulness merupakan berpikir dengan kesadaran yang penuh. Disini kamu dapat mengelola pikiran, perasaan, dan lingkungan untuk menghubungkan titik-titik yang ada dalam pikiranmu. Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya mencari tempat yang membuatmu tenang dan mencoba fokus pada diri sendiri dan segala pikiran yang kita miliki.
Meningkatkan Self-Compassion
![]() self compassion/unsplash.com |
Self-compassion merupakan kemampuan untuk memahami keadaan emosi diri sendiri dan juga respon atas peristiwa yang dialami disertai keinginan untuk menolong diri. Self-compassion dapat membuat orang memaknai pengalaman yang tidak nyaman dengan emosi yang berbeda. Dengan meningkatkan self-compassion, kamu dapat memaknai suatu hal lebih positif.
Jadikan Penyesalan Sebagai Kekuatan
Pasti di antara kamu pernah mengalami kejadian yang memalukan ataupun membuat kesalahan. Terkadang, kamu merasakan penyesalan dari peristiwa tersebut seperti seharusnya kamu dapat melakukan tindakan yang lebih baik lagi. Penyesalan tersebut sering kali dibawa hingga masa kini sampai kamu merasa cemas dan gelisah yang membuatmu akhirnya lelah.
Maka dari itu, cobalah ubah penyesalanmu menjadi sebuah pembelajaran dan pengalaman di masa depan. Yakinkan dirimu bahwa membuat kesalahan merupakan hal yang wajar dan kamu coba untuk tidak mengulanginya lagi.
Tempatkan Masa Lalu pada Tempatnya
![]() past/unsplash.com |
Pasti kamu atau siapapun itu mempunyai masa lalu yang kurang baik yang membuat kamu merasa tidak tenang hingga saat ini. Namun, masa lalu bukan suatu hal yang perlu kamu sesali secara terus menerus. Hal yang dapat kamu lakukan ialah memaknai secara positif masa lalu yang pernah terjadi.
Menulis Ekspresif
Hal ini dapat kamu lakukan bagi kamu yang tidak terbiasa mengutarakan perasaan secara verbal. Tidak memerlukan aturan, ejaan, tanda baca dan lain sebagainya untuk menulis apa yang kamu rasakan. Dengan menulis, mungkin semua perasaan dan kekesalan dapat membantumu untuk melihat masalah dari perspektif yang lain.
Setiap orang adalah penyembuh terbaik bagi dirinya sendiri. Semua peristiwa yang menyebabkan trauma, luka batin maupun mengubah kepribadian seseorang dapat disembuhkan oleh diri sendiri dan waktu serta jadikan hal tersebut pengalaman dan pembelajaran untuk di masa depan.



