Pemkot Surabaya Berencana Hapus PR Sekolah untuk Siswa SD dan SMP, Ini Alasannya!
Selain mendapatkan materi pelajaran di sekolah, biasanya saat pulang siswa akan mendapatkan PR atau pekerjaan rumah sebagai pendalaman materi. Budaya PR ini sudah ada sejak berpuluh-puluh tahun lalu.
Tak cuma di bangku SD, SMP, sampai bangku SMA saja, bahkan Perguruan Tinggi, PR kerap kali diberikan oleh guru atau pengajar di kelas. Namun terbaru, Pemerintah Kota Surabaya tengah berencana untuk menghapuskan budaya PR ini.
Alasan Pemkot Surabaya Berencana Hapus PR
Ilustrasi anak-anak yang sedang belajar/Foto: Pexels/Mikhail Nilov |
Pemerintah Kota Surabaya memiliki alasan tersendiri dari rencana dihapuskannya PR untuk siswa jenjang Sekolah Dasar (SD) sampai Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini. Yakni, dengan pr dihapuskan maka siswa tidak akan lagi terbebani.
Hal ini sampaikan langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh.
"Biar anak tidak terbebani di rumah, kalau orangtua tidak bisa mendampingi kan repot," ujar Yusuf, seperti yang dikutip dari detikJatim.
Selain itu, dengan dihapuskannya PR, maka diharapkan siswa SD-SMP bisa menggunakan waktunya untuk aktivitas lain yang juga bermanfaat, seperti membantu orangtua di rumah atau mengaji.
Ini Pengganti dari Dihapuskannya PR untuk Siswa SD-SMP
Ilustrasi anak belajar/ Foto: Getty Images/iStockphoto/xefstock |
Pemkot Surabaya pun telah menyiapkan pengganti saat PR resmi dihapuskan, yaitu dengan kegiatan pendalaman karakter siswa.
Pola pembelajaran pendalaman karakter pada siswa ini akan melatih mereka agar bisa lebih aktif lagi, mandiri, dan berani memberikan pendapatnya untuk menciptakan desain atau rencana pengembangan pengetahuan.
Yusuf selaku Kepala Dispendik Surabaya menjelaskan, nantinya siswa akan dilatih membuat proyek yang tak cuma menyenangkan, tapi bisa membantu pengembangan karakter mereka.
"Anak dilatih untuk membuat proyek. Maka, saya siapkan menu ekstrakulikuler yang cocok dengan sekolah dan kondisi anak-anak agar menyenangkan. Bahkan, respon dari teman-teman sekolah sangat setuju karena fokus pada pembentukan karakter siswa," kata Yusuf.
Jam sekolah pun akan mengalami perubahan, dimana belajar hanya sampai pukul 12.00 WIB dan dilanjutkan dengan pendalaman sampai pukul 14.00 WIB.
"Jam belajar selesai pukul 12.00 WIB dan pendalaman sampai pukul 14.00 WIB. Artinya dua jam sudah efektif, anak-anak bisa mengikuti pola pembelajaran melalui pengembangan bakat masing-masing. Ada lukis, menari, mengaji, dan lainnya," jelas Yusuf.
Rencananya, penghapusan PR untuk siswa SD-SMP ini akan mulai dilaksanakan pada 10 November 2022, yang bertepatan dengan Hari Pahlawan.
Bagaimana Beauties, kamu setuju nggak nih dengan kebijakan baru dari Pemkot Surabaya ini?
______________
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!
Ilustrasi anak-anak yang sedang belajar/Foto: Pexels/Mikhail Nilov
Ilustrasi anak belajar/ Foto: Getty Images/iStockphoto/xefstock