Perempuan Pegang Peran Penting, 5 Suku di Dunia Ini Menerapkan Sistem Matriarki, Ada Indonesia!

Retno Anggraini | Beautynesia
Minggu, 28 Aug 2022 14:30 WIB
Perempuan Pegang Peran Penting, 5 Suku di Dunia Ini Menerapkan Sistem Matriarki, Ada Indonesia!
Suku Mosuo di China/Foto: Instagram.com/arte.tv

Seiring perjalanan sejarah, masyarakat di seluruh dunia mulai tunduk pada sistem patriarki, yang meresap ke sebagian besar komunitas di era modern. Padahal zaman dulu, perempuan begitu dipuja dan dihormati karena mampu melahirkan keturunan. Patriarki sendiri adalah sebuah sistem sosial yang menempatkan pria sebagai pemegang kekuasaan utama.

Meski begitu, masih ada masyarakat matriarkal yang masih bertahan hidup hingga sekarang, di mana perempuan berperan penting dalam segala hal. Melansir Town and Country Magazine, berikut 5 suku di dunia yang masih menerapkan sistem matriarki.

Mosuo, China

Suku di dunia yang masih terapkan sistem matriarki
Perempuan Mosuo, Cina/Foto: Instagram.com/arte.tv

Suku Mosuo adalah suku matriarki terakhir yang masih bertahan di China, mereka juga dikenal sebagai kerajaan perempuan karena merupakan salah satu dari beberapa masyarakat matriarkal yang tersisa di dunia. Populasi suku Mosuo kurang lebih sekitar 40 ribu orang.

Mereka juga bersifat matrilineal, yang berarti harta benda diturunkan dari garis perempuan yang sama. Selain itu, perempuan Mosuo juga menerapkan walking marriages, di mana perempuan Mosuo diizinkan menjalin hubungan seksual dengan pria yang disukainya tanpa ada ikatan pernikahan. Ketika memiliki anak pun, sang anak akan tinggal bersama ibunya tanpa tahu siapa ayah kandungnya.

Bribri, Kosta Rika

Suku di dunia yang masih terapkan sistem matriarki
Perempuan Bribri, Kosta Rika/Foto: Pinterest.com/Travel Australia Today

Suku Bribri adalah suku asli Kosta Rika dengan perkiraan populasi sekitar 12 ribu sampai 35 ribu orang. Dalam masyarakat ini, perempuan begitu dihormati dan satu-satunya orang yang dapat menyiapkan minuman kakao suci untuk ritual keagamaan mereka.

Dalam satu klan yang terdiri dari beberapa anggota keluarga, perempuan bertindak sebagai pemegang kendali. Perempuan juga mendapatkan keistimewaan dengan mendapatkan harta warisan.

Umoja, Kenya

Suku di dunia yang masih terapkan sistem matriarki
Perempuan Umoja, Kenya/Foto: Instagram.com/storiesmatter

Umoja merupakan sebuah desa di Kenya yang dikenal sebagai Tanah Tanpa Pria, karena pria dilarang masuk ke sana. Melansir detikTravel, desa Umoja didirikan tahun 1990 oleh Rebecca Lolosoli, perempuan suku Samburu yang mengalami trauma setelah mengalami pendarahan usai disunat, sebagai tradisi suku tersebut.

Rebecca bertemu dengan Jane Noomungen Lengope yang merupakan korban pelecehan salah satu tentara Inggris. Bersama 13 perempuan korban pelecehan tentara Inggris yang lain, mereka bekerja sama membangun desa Umoja. Tempat ini dihuni oleh perempuan korban pelecehan tentara Inggris yang dibuang oleh keluarganya, penderita HIV, yatim piatu, korban praktik sunat, korban pernikahan paksa, dan korban perang dari Distrik Turkana.

Minangkabau, Indonesia

Suku di dunia yang masih terapkan sistem matriarki
Perempuan Minangkabau, Indonesia/Foto: Pinterest.com/Miss V

Suku Minangkabau dianggap sebagai suku yang memegang sistem matriarki terbesar di dunia. Mereka percaya jika ibu memiliki peran yang kompleks dalam masyarakat. Di sini, perempuan memerintah wilayah domestik sedangkan pria berperan dalam politik dan spiritual.

Jika sudah menikah, sang suami bisa tidur dengan istrinya namun ketika pagi menjelang, mereka harus pulang ke rumah ibunya untuk sarapan. Di beberapa daerah suku Minangkabau masih menetapkan aturan perempuan yang melamar calon pengantin pria dengan harga disesuaikan tingkat pendidikan.

Khasi, India

Suku di dunia yang masih terapkan sistem matriarki
Perempuan Khasi, India/Foto: Pinterest.com/Indianbijou

Ibu dan ibu mertua adalah satu-satunya orang yang diizinkan untuk menjaga anak-anak. Bahkan, pria dilarang menghadiri pertemuan keluarga. Ketika perempuan suku Kashi menikah, nama keluarga nantinya akan menggunakan nama dari keluarga istri. Perempuan Kashi memiliki peran penting dan tinggi, mereka memiliki wewenang dalam urusan sosial-ekonomi hingga manajemen rumah tangga.

Itulah beberapa suku di dunia yang masih menerapkan sistem matriarki dan masih bertahan hingga sekarang. Dari mereka, kita belajar bahwa peran perempuan tidak kalah penting dari peran pria dalam mengurus politik, ekonomi, dan sosial.

***

Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!

(naq/naq)
CERITA YUK!
Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Theme of The Month :

Komentar
0 Komentar TULIS KOMENTAR
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama memberikan komentar.

RELATED ARTICLE