Perselisihan Menteri Satryo dan ASN Kemendiktisaintek Berakhir Damai
Kasus dari demonstrasi Aparatur Sipil Negara (ASN) dari Ditjen Dikti Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek) terkait dugaan pemecatan pegawai berakhir damai. Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Togar M Simatupang.
Togar menjelaskan Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro sudah bertemu dengan pihak-pihak terkait seperti Neni Herlina hingga Ketua Paguyuban Pegawai Dikti Suwitno. Pertemuan itu memberikan hasil yang baik.
"Pertemuan terjadi di rumah dinas Pak Menteri pukul setengah 8 malam. Di situ terjadi perbincangan dari mulai aspirasi perbedaan yang ada sampai rekonsiliasi. Saling menerima, memaafkan, dan juga meluruskan hal-hal yang perlu diluruskan," ujarnya kepada detikEdu, Senin (20/1).
Neni Tetap Bekerja di Kemendiktisaintek
Mendikti Satryo dan ASN Neni dan Angga berdamai/Foto: (Dokumentasi Kemendikti)
Sebelumnya, pegawai Kemendiktisaintek menggelar demo di kantor pemerintahan tersebut, buntut dari pemecatan pegawai bernama Neni Herlina yang diduga dilakukan secara mendadak. Dilansir dari CNN Indonesia, Neni mengaku dirinya dipecat dan diusir oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.
Neni Herlina mengungkap pemecatannya dari kementerian yang dirasa begitu mendadak. Neni mengatakan dirinya telah bekerja sejak 2001 dan kini menjabat sebagai Prahum Ahli Muda dan Pj Rumah Tangga Kemendiktisaintek.
Sebelumnya sempat tersebar Neni Herlina mengungkapkan bila Satryo memintanya pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen). Ketika dikonfirmasi, Togar menyatakan Neni dan dan Angga akan tetap berada di Kemendiktisaintek.
"Iya dong (tetap di Kemendiktisaintek)," tegas Togar.
Ia kembali menegaskan perselisihan antara Kemendiktisaintek dan pegawai sudah berakhir damai. Menurutnya, perbedaan dan miskomunikasi/salah paham yang terjadi perlu ditanggapi secara dewasa.
"Iyalah (damai). Kita harus dewasa dalam menyikapi perbedaaan. Kan ini ada perbedaan miskom, interkultural, perseptual, dan macam-macam. Ini kan biasa dalam pemekaran organisasi," tambahnya.
Sebelumnya, Kemendiktisaintek menyatakan pihaknya tengah melakukan rotasi, promosi, maupun mutasi. Hal ini dinilai sebagai dinamika yang lumrah sebagai upaya penyegaran organisasi.
Kemendiktisaintek juga tengah melakukan pemekaran organisasi menjadi lebih besar mengingat tengah memproses berbagai program yang telah diamanatkan oleh Presiden Prabowo bersama dengan seluruh jajaran dan juga dengan pihak pemangku kepentingan. Sehingga Asta Cita dapat dilaksanakan dengan baik.
Tanggapan Satryo
Satryo Soemantri/Foto: Ari Saputra/detikfoto
Menurut penjelasan Togar, Menteri Satryo memahami betul keadaan yang ada. Satryo menganggap keadaan ini adalah sebuah dinamika institusi yang harus dihadapi sebagai konsekuensi pemekaran, penataan organisasi, dan peningkatan kinerja pegawai.
Konflik yang ada bersama pegawai Kemendiktisaintek juga disikapi secara positif. Karena melalui konflik yang ada, Satryo yakin Kemendiktisaintek bisa bertumbuh.
Satryo juga menyampaikan resolusi masa depan Kemendiktisaintek kepada pegawainya. Mengingat, kementerian ini memiliki sejumlah kebijakan yang bersinggungan langsung dengan program Presiden Prabowo Subianto.
Ia menegaskan sekali lagi, Menteri Satryo tidak melakukan pemecatan pegawai sejak awal. Tetapi hanya akan melakukan rotasi dan mutasi untuk mencapai tujuan Asta Cita.
"Dari awal nggak ada pemecatan, (pegawai) bak anak sendiri (Kemendiktisaintek) bagaimana mau pecat. Tidak ada pemecatan," tandas Togar.
Sebelumnya, pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi demo pada Senin (20/1) di kantor pemerintahan tersebut, berupaya memprotes langkah Satryo yang memberhentikan salah seorang pegawai yang diduga secara sepihak dan mendadak.
Selain menyanyikan 'Indonesia Raya' dan 'Bagimu Negeri', sejumlah spanduk juga dibentangkan. Spanduk tersebut bertuliskan "Kami ASN Dibayar oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga". Ada pula papan bunga berbunyi "turut berdukacita atas matinya nurani dan welas asih menteri kami'#lawan #paguyubanpegawaidikti#menteri dzalim."
Tak hanya itu, Satryo juga sempat diteriaki oleh peserta demo. Dari video yang beredar, Satryo terlihat menaiki mobil dengan plat RI 25. Saat mobil mau keluar, sejumlah pegawai yang tengah berunjuk rasa menghampiri mobil yang ditumpangi Satryo.
Mereka menunjukkan spanduk berisi kecaman terhadap Satryo. Mereka lalu bersorak ke arah mobil yang ditumpangi Satryo, meminta pria itu turun dari mobil. Namun, mobil tetap melaju keluar kantor kementerian.
***
Ingin jadi salah satu pembaca yang bisa ikutan beragam event seru di Beautynesia? Yuk, gabung ke komunitas pembaca Beautynesia, B-Nation. Caranya DAFTAR DI SINI!