Geger kabar seorang bocah berusia 14 tahun membakar sekolahnya, yaitu SMP Negeri 2 Pringsurat, Temanggung, Jawa Tengah. Alasan bocah berinisial RS membakar gedung tempatnya menimba ilmu lantaran sakit hati sering diejek, dikeroyok, hingga alami bullying di sekolah oleh teman dan gurunya.
Terlepas dari aksinya membakar sekolah, pelaku tidak akan ditahan karena masih di bawah umur. Polisi masih berusaha melakukan pendampingan dengan melibatkan orangtua, dan kemungkinan hanya akan memberlakukan aturan wajib lapor.
Pelaku Curhat Alami Bullying dari Teman dan Guru
Pelaku mengaku nekat membakar sekolah dengan bahan bakar buatan sendiri karena sakit hati diejek hingga alami bullying dari teman bahkan guru di sekolah. Perundungan itu telah terjadi selama enam bulan.
Bentuk bullying yang dilakukan oleh teman-teman berbentuk memanggilnya dengan nama orang tuanya.
"Karena kasus pem-bully-an. Teman-teman sama ada beberapa guru. Diejek (dipanggil) pakai nama orang tua, sama pernah dikeroyok," ujar RS kepada awak media di Polres Temanggung, Rabu (28/6), dilansir dari detikJateng.
Tak hanya itu, RS juga merasa karyanya tidak dihargai oleh guru. Ia mengaku karyanya pernah disobek di hadapannya.
"(Bullying guru) Ya kayak kreasi saya nggak dihargai, sama pernah disobek-sobek juga di depan saya. Nggak bilang apa-apa yang disobek," sambung dia.
Pernyataan Pihak Sekolah Bikin Netizen Geram hingga Perlakuan Polda Tampilkan RS ke Publik
Ketika diminta keterangan terkait peristiwa tersebut, pihak sekolah mengatakan bahwa R sebagai anak yang suka 'cari perhatian'. Kepala sekolah menyebutkan RS sebagai anak yang cari perhatian dengan cara kesurupan dan muntah-muntah.
Tak hanya itu, RS yang berstatus anak berhadapan dengan hukum (ABH) itu ditampilkan di hadapan publik saat polisi menggelar jumpa pers kasus ini. RS tampil di depan publik dengan dikawal polisi berseragam dan menenteng senapan. Netizen yang geram menganggap bocah tersebut diperlakukan layaknya teroris oleh pihak kepolisian.